86,68 Total rata-rata produksi buncis di Kabupaten Karo pada tahun 2005-2014 adalah sebesar 122.5209 tonha.
4.2.3 Perkembangan Luas Panen Produksi dan Rata-Rata Produksi Buncis Di Simpang Empat
Tabel 4.8 Perkembangan Produksi Buncis Tahun 2005-2014 di Simpang Empat
No. Tahun
Luas Panen Ha
Produksi Ton
Rata-Rata Produksi TonHa
1. 2005
1.128 11.180
9,911 2.
2006 1.050
9.472 9,021
3. 2007
1.131 15.661
13,847 4.
2008 977
14.685 15,031
5. 2009
414 5.358
12,942 6.
2010 641
8.297 12,943
7. 2011
221 2.792
12,633 8.
2012 185
1.970 10,649
9. 2013
190 3.415
17,974 10.
2014 187
2.716 14,524
Jumlah 6.124
75.545 129,475
Sumber : Dinas Pertanian Kabupaten Karo Dari Tabel 4.8 dapat dilihat bahwa luas lahan buncis paling tertingi di Simpang
Empat pada tahun 2005-2014. Pada tahun 2007 paling tertinngi luas lahan sebesar 1.131 ha dan luas lahan buncis tahun yang terendah pada tahun 2012 sebesar
185 ha. Total luas panen buncis di Simpang Empat pada tahun 2005-2014 sebesar 6.124 ha. Sedangkan pada produksi buncis tertingi Kabupaten Karo pada tahun
2007 sebesar 15.661 ton dan produksi buncis terendah pada tahun 2012 sebesar 1,970 ton. Total produksi buncis di Simpang Empat pada tahun 2005-2014
sebesar 75.545 ton. Dan rata-rata Produksi buncis tertinggi di Simpang Empat tahun 2005-2014
terjadi pada tahun 2008 sebesar 15,031 tonha dan rata-rata produksi terendah
Universitas Sumatera Utara
pada tahun terjadi pada tahun 2006 yaitu sebesar 9,021. Total rata-rata produksi buncis di Simpang Empat pada tahun 2005-2014 adalah sebesar 129,475 tonha.
Universitas Sumatera Utara
BAB V HASIL DAN PEMBAHASAN
5.1 Dampak Erupsi Gunung Sinabung Terhadap Produksi dan Produktivitas
Tanaman Buncis di Desa Ndokum Siroga Kecamatan Simpang Empat
Buncis merupakan salah satu jenis tanaman sayuran polong yang memiliki banyak kegunaan. Buncis bukan tanaman asli Indonesia, tetapi berasal dari
Meksiko dan Amerika Tengah Cahyono,2007. Produktivitas dalam hal ini merupakan pembagian antara produksi yang diperoleh
dengan luas lahan. Produktivitas tanaman buncis sebelum dan sesudah erupsi Gunung Sinabung di Desa Ndokum Siroga Kecamatan Simpang Empat dapat
diketahui dengan melihat jawaban-jawaban responden terhadap kuesioner yang berisi pertanyaan-pertanyaan yang berkaitan dengan produksi dan pendapatan
petani buncis. Kecamatan Simpang Empat merupakan salah satu sentra penghasil tanaman
buncis terbesar di Kabupaten Karo. Namun produksi dan produktivitas buncis mengalami penurunan semenjak erupsi Gunung Sinabung pada tahun 2010. Hal
ini dikarenakan morfologi tanaman buncis yang bertumbuh di atas permukaan tanah menimbulkan dampak yang sangat nyata. Tabel 5.1 menyajikan data
produktivitas tanaman buncis sesudah tahun 2009 dan sesudah tahun 2015 erupsi Gunung Sinabung di Desa Ndokum Siroga Kecamatan Simpang Empat.
Universitas Sumatera Utara