Menurut Martono 2004: 83, CAR digunakan untuk : 1 Ukuran kemampuan bank tersebut untuk menyerap kerugian-kerugian yang tidak dapat dihindarkan,
2 sumber dana yang diperlukan untuk membiayai kegiatan usahanya sampai batas tertentu, karena sumber-sumber dana dapat juga berasal dari hutang
penjualan asset yang tidak dipakai dan lain-lain, 3 alat pengukuran besar kecilnya kekayaan bank tersebut yang dimiliki oleh para pemegang sahamnya,
dan 4 dengan modal yang mencukupi, memungkinkan manajemen bank yang bersangkutan untuk bekerja dengan efisiensi yang tinggi, seperti yang dikehendaki
oleh para pemilik modal pada bank tersebut.
2.2 Tinjauan Penelitian Terdahulu
Tabel 2.2.1 Rangkuman Penelitian Terdahulu No
Nama Peneliti dan Tahun
Penelitian Judul
Variabel Hasil
1 Heather
Montgomery 2004
The Effect of the Basel
Accord on Bank
Portfolios in Japan
Variabel Independen:
capital ratio, asset growth,
LDR, GDP. Variable
dependen : total asset, loans,
corporate bonds, government
bonds. Basel Accord
berpengaruh signifikan terhadap
perilaku bank dan tingkat sensitivitas
potfolio bank terhadap modal
dengan proporsi yang berbeda-beda
2 Joseph G.
Haubrich dan Paul Wachtel
1993 Capital
Requiremen ts and Shifts
in Commercial
Bank Portfolios
Variabel Independen :
size’s bank, capital dummies,
loan quality
Variabel Dependen :
Modal berpengaruh signifikan secara
kualitatif terhadap portfolio pada bank
dan perubahan portfolio
berpengaruh terhadap risiko
portfolio secara
Universitas Sumatera Utara
Asset Ratio keseluruhan.
3 Takatoshi Ito dan
Yuri Nagataki Sasaki 2002
Impacts of the Basle
Capital Standard on
Japanese
Banks’ Behavior
Variabel Independen : tier
I Capital, tier II Capital, risk-
weight of asset.
Variabel Dependen : RBC
Ratio Basel Accord
memiliki dampak yang signifikan
terhadap perilaku perbankan Jepang.
bank dengan rasio modal yang rendah
akan menawarkan pinjaman dalam
jumlah yang rendah.
4 Leny Wahyu
Setyarini 2010
Dampak Implementa
si Basel I terhadap
Permodalan dan Risiko
Kredit Perbankan
di Indonesia
Variable kharakteristik
khusus bank terdiri dari
ukuran bank, ukuran kualitas
asset, ukuran likuiditas, dan
ukuran profitabilitas
Basel I tidak memberikan
dampak terhadap permodalan
maupun risiko kredit perbankan di
Indonesia untuk bank yang cukup
modal. Basel I tidak mempengaruhi
bank untuk melakukan
tindakan apapun terhadap
permodalannya maupun
merangsang bank untuk mengubah
risiko kredit portofolionya
menjadi lebih baik.
Universitas Sumatera Utara
2.3 Kerangka Konseptual
Berdasarkan tujuan penelitian, tinjauan pustaka dan hasil penelitian sebelumnya yang telah menguji faktor-faktor yang mempengaruhi portofolio
investasi yaitu capital ratio, asset growth, interest spread, dan Gross Domestic Bruto PDRB. Maka dibuat model penelitan sebagai berikut :
Gambar 2.3 Kerangka Konseptual
Kecukupan modal memiliki pengaruh terhadap kinerja pada perbankan karena modal berfungsi manampung risiko kerugian yang kemungkinan dihadapi
oleh bank. Semakin banyak modal yang dimiliki bank maka akan semakin baik kemampuan bank tersebut untuk menanggung risiko dari setiap kreditaktiva
produktif yang berisiko dan juga bank tersebut mampu membayai kegiatan operasional dan memberikan kontribusi yang cukup besar bagi bank. Dalam
penelitian ini Capital Ratio diuji dengan menggunakan Basel Accord untuk melihat pengaruhnya terhadap portofolio investasi pada Bank Pembangunan
Daerah di Indonesia. Capital Ratio atau rasio modal diukur dengan menggunakan Capital
Adequacy Ratio CAR. CAR merupakan indikator terhadap kemampuan bank
Capital Ratio
Variable control: Asset Growth, interest
spread, dan PDRB
Total Aset
Loans
Government bonds
Universitas Sumatera Utara
untuk menutupi penurunan aktiva sebagai akibat dari kerugian-kerugian bank yang disebabkan oleh aktiva yang berisiko. Menurut Suhardjono dan Kuncoro
2002:573 Semakin tinggi CAR maka semakin baik kemampuan bank tersebut untuk menanggung risiko dari setiap kreditaktiva produktif yang berisiko. Jika
nilai CAR tinggi maka bank tersebut mampu membiayai kegiatan operasional dan memberikan kontribusi yang cukup besar bagi profitabilitas.
Dalam menguji pengaruh Capital Ratio terhadap kredit dapat menggunakan model kuadrat terkecil biasa OrdinaryLeast square. Hasil
penelitian terdahulu dilakukan oleh Montgomery 2009 dengan menggunakan model OLS menunjukkan bahwa alokasi portofolio pada bank internasional di
Jepang sangat sensitif terhadap rasio modal inti Tier I. Bukti yang ada mengatakan bahwa pada periode sesudah penerapan Basel Accord, bank
Internasional dengan rasio modal inti Tier I yang rendah cenderung mengubah kebijakan tentang aset perbankan secara keseluruhan dengan cara mengganti
portfolio aset perbankan dari aset tertimbang menurut risiko seperti kredit dan obligasi swasta menjadi aset tertimbang tanpa risiko seperti obligasi pemerintah.
Bank-bank internasional juga cenderung untuk mengeluarkan utang subordinasi untuk mengkompensasikan modal inti Tier I dengan cara meningkatkan jumlah
modal inti Tier II. Sensivitas portofolio pada bank internasional menunjukkan pengaruh perubahan pada perilaku bank internasional. Namun, pada portofolio
bank domestik tidak ditemukan pengaruh yang signifikan modal terhadap perilaku perbankan.
Universitas Sumatera Utara
Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa Basel Accord mempengaruhi bank untuk mengurangi penyaluran kredit karena dianggap terlalu berisiko
meskipun tingkat pengembaliannya cenderung tinggi dan mendorong perbankan supaya mengalihkan portfolionya ke obligasi pemerintah karena dianggap lebih
aman dari risiko.
2.4 Hipotesis konseptual