BAB II TINJAUAN PUSTAKA
2.1 Tinjauan Teoritis
2.1.1 Teori Portfolio
Portofolio dapat diartikan sebagai serangkaian kombinasi beberapa aktiva yang diinvestasikan dan dipegang oleh investor baik perorangan maupun lembaga
Sunariyah, 2003: 178. Menurut ahli keuangan J Fred Weston, portofolio dapat diartikan sebagai kombinasi atau gabungan berbagai aktiva. Aktiva itu dapat
diartikan sebagai investasi surat berharga finansial seperti deposito, properti, atau real estate, obligasi, saham, dan bentuk penyertaan lainnya. Dalam dunia usaha,
hampir semua pemilik modal memiliki sikap sebagai penghindar risiko risk aventer yang artinya tidak mengingini suatu risiko yang mengakibatkan kerugian
atau pengurangan nilai investasi. Teori portofolio merupakan teori yang berhubungan mengenai
pengembalian portofolio yang diharapkan dan tingkat risiko portofolio yang dapat diterima, serta menunjukkan cara pembentukan portofolio yang optimal. Tingkat
pengembalian yang diharapkan expected return adalah return yang yang diharapkan akan diperoleh oleh investor di masa mendatang dan sifatnya belum
terjadi. Dengan adanya ketidakpastian uncertainty tersebut, berarti investor akan memperoleh return di masa mendatang yang belum diketahui persis nilainya.
Return ekspektasi dan tingkat risiko mempunyai hubungan yang positif. Semakin besar risiko suatu sekuritas, semakin besar return yang diharapkan, dan
sebaliknya.
Universitas Sumatera Utara
Dasar pemilihan portofolio pertama kali dicetuskan oleh Harry M Markowitz pada dekade 1952-an yang disebut dengan teori portofolio Markowitz.
Model Markowitz bertujuan untuk pendistribusian dana secara efisien. Menurut Jogiyanto 2003, bahwa teori portofolio Markowitz didasarkan atas pendekatan
mean rata-rata dan variance varian, dimana mean merupakan pengukuran tingkat return dan varian merupakan pengukuran tingkat risiko. Teori portofolio
Markowitz ini disebut juga sebagai mean terhadap varian model, yang menekankan pada usaha memaksimalkan ekspektasi retun mean dan
meminimumkan ketidakpastian atau resiko variance untuk memilih dan menyusun portofolio optimal. Pemilihan portofolio membahas tentang
permasalahan bagaimana mengalokasikan penanaman modal agar dapat membawa
keuntungan terbanyak
dengan resiko
terendah. Markowitz
mengembangkan indeks model sebagai penyederhanaan dari mean-varian model, yang berusaha untuk menjawab berbagai permasalahan dalam penyusunan
portofolio, yaitu terdapatnya begitu banyak kombinasi aktiva berisiko yang dapat dipilih dan disusun menjadi suatu portofolio. Dari sekian banyak kombinasi uang
dipilih, seorang investor rasional pasti akan memilih portofolio optimal efficient set Jogiyanto,2009.
Teori Markowitz menggunakan beberapa pengukuran statistik dasar untuk mengembangkan suatu rencana portofolio, diantaranya expected return, standar
deviasi baik sekuritas maupun portofolio dan korelasi antar return. Teori ini memformulasikan keberadaan unsur return dan risiko dalam suatu investasi,
dimana unsur
risiko dapat
diminimalisir melalui
diversifikasi dan
Universitas Sumatera Utara
mengkombinasikan berbagai instrumen investasi kedalam portofolio. Salah satu pengukur risiko adalah deviasi standar atau varian yang merupakan kuadrat dari
deviasi standar. Risiko yang diukur dengan ukuran ini mengukur risiko dari seberapa besar nilai tiap-tiap item menyimpang dari rata-ratanya. Risiko
portofolio juga dapat diukur dengan besarnya deviasi standar atau varian dari nilai return-return sekuritas tunggal di dalamnya. Dengan demikian, varian return
portofolio yang merupakan risiko portofolio dapat dituliskan sebagai berikut :
Markowitz menunjukkan bahwa secara umum risiko mungkin dapat dikurangi dengan menggabungkan beberapa sekuritas tunggal ke dalam bentuk
portofolio. Menurut
Markowitz, risiko
ekspektasi tergantung
pada keanekaragaman diversifikasi kemungkinan return ekspektasi. Markowitz
memperkenalkan model diversifikasi portofolio. Pengurangan risiko non- sistematis firm-specific risk dilakukan dengan cara diversifikasi sehingga hanya
tertinggal systematic risk yang dikenal dengan istilah insurance principle.
2.1.2 Diversifikasi Portofolio