Hasil Uji Validasi .1 Hasil Uji Akurasi

46 Polacel® setelah dilakukan analisa secara statistik data dan perhitungan pada Lampiran 19 – 24 halaman 93-109 Kadar betametason dan deksklorfeniramin dalam sampel dapat dilihat pada tabel di bawah ini : Tabel 4.2 Kadar betametason dan deksklorfeniramin dalam sampel No Nama Sediaan Kadar Betametason Kadar Deksklorfeniramin maleat 1. Celestamin® 94,64 ± 2,4980 94,06 ± 0,5959 2. Ocuson® 94,75 ± 2,2378 95,64 ± 0,3245 3. Polacel® 92,18 ± 1,9620 94,24 ± 0,5709 Berdasarkan tabel 4.2, diperoleh kadar deksklorfeniramin maleat dan betametason pada kedua sediaan memenuhi persyaratan menurut USP 30 NF 25 2007 yaitu mengandung betametason dan deksklorfeniramin maleat tidak kurang dari 90,0 dan tidak lebih dari 110,0 dari jumlah yang tertera pada etiket. 4.7 Hasil Uji Validasi 4.7.1 Hasil Uji Akurasi Parameter validasi yang diuji adalah akurasi kecermatan, presisi keseksamaan, batas deteksi dan batas kuantitasi. Akurasi kecermatan metode dinyatakan dalam persen perolehan kembali recovery yang ditentukan dengan menggunakan metode penambahan baku. Pada penelitian ini dilakukan uji validasi dengan metode penambahan bahan baku standard addition method terhadap sampel tablet Ocuson ® Sanbe yang meliputi uji akurasi dengan parameter persen perolehan kembali recovery, uji presisi dengan parameter RSD Relative Standard Deviation. 47 Uji akurasi dengan parameter persen perolehan kembali dilakukan dengan membuat tiga konsentrasi sampel dengan rentang spesifik 80, 100, dan 120 dihitung dari kesetaraan penimbangan pada penetapan kadar sampel, masing- masing dengan igat kali replikasi dan setiap rentang spesifik mengandung 70 sampel dan 30 baku pembanding Harmita, 2004. Contoh perhitungan penimbangan pada uji persen perolehan kembali dapat dilihat pada Lampiran 28 halaman 115, kurva serapan pada uji persen perolehan kembali dapat dilihat pada Lampiran 25 halaman 111, data uji persen perolehan kembali dapat dilihat pada Lampiran 26 dan 27 halaman 113 - 114. Batas deteksi dan batas kuantitasi dihitung dari persamaan regresi yang diperoleh dalam kurva kalibrasi. Batas deteksi dan batas kuantitasi analisis betametason yang diperoleh berturut-turut adalah 0,5745 μgmL dan 1,9152 μgmL. Sedangkan batas deteksi dan batas kuantitasi analisis deksklorfeniramin maleat yang diperoleh berturut-turut adalah 0,4688 μgmL dan 1,5629 μgmL. Perhitungan dapat dilihat pada Lampiran 11 dan 13 halaman 78 dan 81. Hal ini menunjukkan bahwa konsentrasi kerja betametason 6 μgmL dan deksklorfeniramin maleat 12 μgmL dapat terdeteksi dan terkuantitasi dengan metode spektrofotometri derivatif yang digunakan. Tabel 4.3 menunjukkan bahwa rata-rata persen perolehan kembali yang diperoleh telah memenuhi syarat akurasi dan presisi untuk validasi prosedur analitik karena rata-rata berada di antara rentang 98 - 102 Harmita, 2004 yaitu 100,24 untuk betametason dan 100,07 untuk deksklorfeniramin maleat. Hasil perolehan kembali betametason dan deksklorfeniramin maleat dengan metode penambahan baku standar pada tablet Ocuson ® dapat dilihat pada Tabel 4.3. 48 Tabel 4.3 Hasil perolehan kembali betametason dan deksklorfeniramin maleat dengan metode penambahan baku standar standard addition method pada tablet Ocuson ® Rentang Spesifik Perolehan kembali Betametason Perolehan kembali Deksklorfeniramin maleat 80 99,33 99,65 99,33 99,65 99,33 99,65 100 100,65 98,67 100,65 100,02 100,65 100,02 120 100,23 101,39 100,23 101,39 100,23 100,26 Rata-rata recovery Standard Deviation SD Relative Standard Deviation RSD 100,07 0,4952 0,4948 100,07 0,8671 0,8664

4.7.2 Hasil Uji Presisi

Uji presisi dilakukan dengan perhitungan simpangan baku relatif yang diperoleh telah memenuhi syarat presisi untuk validasi prosedur analitik karena lebih kecil dari 2 yaitu 0,4948 untuk betametason dan 0,8664 untuk deksklorfeniramin maleat Ermer dan McB. Miller, 2005. Perhitungan simpangan baku relatif dapat dilihat pada Lampiran 29 dan 30 halaman 121 - 122. Hasil simpangan baku relatif untuk kadar campuran deksklorfeniramin maleat dan betametason dalam sediaan tablet telah memenuhi persyaratan validasi metode. 49

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN