3.7 Definisi Operasional
Definisi Operasional
Definisi Cara
Ukur Alat
Ukur Skala
Ukur
Stomatitis Aftosa Rekuren
Stomatitis aftosa rekuren adalah ulser superfisial
yang secara klinis memiliki bentuk bulat
atau oval, berukuran kurang atau lebih dari 10
mm, dikelilingi eritema halo dan sering terjadi
berulang.
4
SAR dibagikan : SAR minor, SAR mayor
dan SAR herpetiformis. Pada penelitian ini, SAR
tipe minor dijadikan sampel.
Pemeriksaan Klinik
Tiga serangkai
Kategorik
Non SAR Pasien yang tidak
menderita SAR. Pemeriksaan
klinis Tiga
serangkai Kategorik
Streptococcus α- hemolytic
Streptococcus adalah bakteri gram positif
berbentuk bulat,susunan khas seperti rantai selama
pertumbuhan. Streptococcus α-
hemolytic menunjukkan zona sempit hemolisis
sebagian dan perubahan warna sekitar koloni.
2
Pemeriksaan mikrobiologi
Metode Pewarnaan
gram Kategorik
Usia Usia kronologis menurut
kalender.
20
Rekam medik Wawancara
lansung pada pasien
Numerik
Universitas Sumatera Utara
Oral Higiene Index Simplified
OHI-S Pemeriksaan oral higiene
yang dikembangkan oleh Greene Vermillion
pada tahun 1960. Pemeriksaan terdiri dari
pemeriksaan skor debris dan kalkulus.
Skor dikategorikan : 0-1,2 = baik
1,3-3,0 = sedang 3,1-6,0 =
buruk.Pemeriksaan dilakukan pada 6 gigi
yaitu gigi 16, 11,26, 36, 31 dan 46. Pemeriksaan
terdiri atas pemeriksaan skor debris dan skor
kalkulus.
21
Rekam medis Tiga
serangkai Kategorik
3.8 Sarana Penelitian 3.8.1 Alat
1. Formulir pencatat berupa blanko rekam medik penelitian 2. Tiga serangkai sonde, pinset, kaca mulut
3. Kapas lidi steril 4. Tabung reaksi
Universitas Sumatera Utara
5. Pulpen dan pensil
3.8.2 Bahan 1.
Masker 2.
Sarung tangan 3.
Garam NaCL fisiologis 4.
Blood media agar 5.
Mannitol salt agar
3.9 Prosedur Penelitian
1. Pemilihan subjek penelitian a. Subjek penelitian yang sesuai dengan kriteria inklusi dan eksklusi dijadikan
sampel. b. Setelah itu, pasien diberikan informed consent untuk diisi.
c. Pengambilan data dilakukan pada pasien yang telah setuju untuk dijadikan subjek penelitian. Data yang dicatat adalah data demografi dan data klinis.
2. Pengumpulan data a. Data klinis diperolehi dengan melakukan pemeriksaan oral menggunakan
alat tiga serangkai yaitu sonde, pinset, dan kaca mulut. Pemeriksaan ini untuk melihat kondisi rongga mulut dan menentukan skor OHI-S pasien yang hasilnya akan
dituliskan dalam rekam medik. b. Untuk menguji bakteri yang terdapat pada lesi SAR dengan mengambil
spesimen dari lesi SAR pada mukosa bukal pasien. Pengambilan spesimen dilakukan dengan menggunakan kapas lidi yang steril. Kapas lidi tersebut kemudian direndam
ke dalam tabung uji yang berisi larutan garam NaCLfisiologis lalu dikirim ke laboratorium mikrobiologi FK USU untuk tujuan pengulturan.
3. Pemeriksaan bakteri
Universitas Sumatera Utara
a. Di laboratorium, bakteri ditanam ke dalam blood agar dan digores secara zig-zag dengan menggunakan kapas lidi. Kemudian dilakukan pengulturan di dalam
inkubator dengan temperature 37°C selama 18-24 jam. b. Setelah bakteri tumbuh, koloni diidentifikasi dengan metode pewarnaan
gram. c. Mikroorgansime yang telah diwarnai dilihat bawah mikroskop, untuk
mengetahui jenis bakteri yang ada. Koloni Steptococcus α-hemolytic berbentuk kokus
dan susunan berantai. Koloni bakteri kemudian ditanam ke media Mannitol Salt AgarMSA, sedangkan bakteri Staphylococcus dapat tumbuh, ditandai dengan
perubahan warna dari merah jambu menjadi kuning pada media Mannitol Salt Agar. d. Dibandingkan bakteri Streptococcus dan Staphylococcus dengan uji
katalase dan koagulase. e. Data yang sudah terkumpul siap untuk dilakukan pengolahan dan analisis
data.
3.10 Pengolahan dan Analisis Data 3.10.1 Data Univariant