Gambaran Klinis dan Klasifikasi Diagnosis

8. Bakteri Streptococcus dalam mulut dikatakan merupakan faktor pemicu SAR. Menurut penelitian Barile et al., mikroorganisme yang terlibat langsung dalam patogenesis lesi akan memicu produksi antibodi yang bereaksi dengan mukosa mulut. Penelitian ini juga telah mengemukakan bahwa bentuk L Streptococcus α-hemolytic, Streptococcus sanguis, telah diidentifikasi sebagai Streptococcus mitis adalah agen penyebab SAR. 3,4,5,14

2.1.2 Gambaran Klinis dan Klasifikasi

SAR dimulai dengan rasa terbakar atau sakit selama 24-48 jam sebelum ulser muncul dan kemudian diikuti dengan eritema. SAR ditandai dengan ulser bulat dan dangkal. Ulser ditutupi pseudomembran kuning keabu-abuan, berbatas jelas dan dikelilingi eritematus halo. 15 1. SAR Tipe Minor SAR tipe minor Mikuliczs apthae merupakan jenis SAR yang paling sering terjadi pada populasi dengan prevalensi 75-85. SAR tipe ini memiliki diameter kurang dari 10 mm dan cenderung mengenai daerah seperti mukosa labial, bukal, dan dasar mulut. Ulser dapat tunggal atau berjumlah lebih dari satu yang biasanya akan sembuh dalam waktu 10-14 hari tanpa meninggalkan bekas jaringan parut. 15 Gambar 1. Stomatitis aftosa rekuren tipe minor. 15 Universitas Sumatera Utara 2. SAR Tipe Mayor Prevalensi SAR tipe mayor Periadenitis mucosa necrotica recurrents atau Stutton disease adalah 10-15 pada populasi. SAR tipe mayor biasanya terjadi setelah pubertas. Simtom pada tahap prodromal lebih serius dari tipe minor. Diameter SAR tipe mayor lebih dari 10 mm. SAR tipe mayor biasanya sangat sakit dan sering muncul pada bibir, palatum lunak dan pangkal tenggorokan. SAR tipe mayor terjadi beberapa minggu hingga bulan. Pasien SAR tipe mayor biasanya disertai dengan gejala-gejala seperti demam karena dehidrasi, serta disfagia dan malaise karena asupan nutrisi kurang akibat pasien merasa sakit sewaktu ingin makan dan minum. 15 Gambar 2. Stomatitis aftosa rekuren tipe mayor. 15 3. SAR Tipe Herpetiformis Stomatitis aftosa rekuren tipe herpetiformis paling sedikit dijumpai pada populasi dengan prevalensi 5-10. Ulser biasanya terdiri dari 5 sampai 100 ulser dengan diameter antara 1-3 mm dengan bentuk kecil, bulat, dan sakit. SAR tipe herpetiformis terjadi selama 10-14 hari. SAR tipe herpetiformis bisa mengenai hampir semua mukosa rongga mulut. Simtom yang menyertai biasanya lebih parah dari tipe minor. 1 Universitas Sumatera Utara Gambar 3: Stomatitis aftosa rekuren tipe herpetiformis. 15

2.1.3 Diagnosis

Diagnosis SAR didasarkan pada gambaran klinis dan riwayat penyakit penderita. 15 Tanda khas yang utama merupakan satu atau lebih ulser yang rekuren, sakit, dengan interval beberapa hari atau berbulan. 16 Penting untuk menanyakan riwayat penyebab penyakit misalnya apakah pasien baru berhenti merokok, apakah pasien mengganti pasta giginya, apakah disebabkan oleh makanan tertentu. Untuk itu dapat diupayakan melalui anamnesa yang lengkap dan terarah, pemeriksaan klinis ekstra dan intraoral yang teliti. Bila perlu dapat dilakukan pemeriksaan darah lengkap, atau pemeriksaan sitologi atau histopatologi guna menyingkirkan kemungkinan adanya penyakit lain sebagai penyebab SAR pada penderita tersebut. 15

2.1.4 Perawatan