15
menjadi langkah maju dalam mendemonstrasikan proses akuntabilitas. Perbandingan pengukuran kinerja dapat dibangun atas pengukuran kinerja dan
menambah dimensi lainnya untuk akuntabilitas perbandingan dengan unit kerja organisasi lain yang serupa. Dengan berfokus pada hasil pengukuran dan
pelaporan kinerja dapat membantu mengomunikasikan kepada publik tentang tingkat penyelesaian unit kerja organisasi yang serupa lainnya.Lebih jauh lagi,
melalui pengembangan pertanyaan umum kepada pengguna layanan dan kelengkapanya, perbandingan pengukuran kinerja dapat digunakan untuk
membandingkan tingkat kepuasan warga atau pengguna layanan atas pelayanan yang diberikan oleh beberapa unit kerja organisasi.
2.3 Dana Perimbangan
Dana Perimbangan adalah dana yang bersumber dari APBN yang dialokasikan kepada daerah untuk mendanai kebutuhan daerah dalam rangka
pelaksanaan desentralisasi. Dana perimbangan bertujuan mengurangi kesenjangan fiskal antara pemerintah pusat dan pemerintah daerah, dan antar pemerintah
daerah.pengembangan ekonomi lokal. Menurut Elmi 2002, secara umum tujuan pemerintah pusat melakukan
transfer dana kepada pemerintah daerah adalah: 1. Sebagai tindakan nyata untuk mengurangi ketimpangan pembagian kue nasional, baik vertikal maupun
horisontal. 2. Suatu upaya untuk meningkatkan efisiensi pengeluaran pemerintah dengan menyerahkan sebagian kewenangan dibidang pengelolaan keuangan
negara dan agar manfaat yang dihasilkan dapat dinikmati oleh rakyat di daerah yang bersangkutan. Namun selama ini sumber dana pembangunan daerah di
Universitas Sumatera Utara
16
Indonesia mencerminkan ketergantungan terhadap sumbangan dan bantuan dari pemerintah pusat Sumiyarti dan Imamy, 2005. Sejalan dengan itu, Elmi 2002
juga menyatakan bahwa ketidakseimbangan fiskal fiscal inbalance yang terjadi antara pemerintah pusat dan daerah selama ini telah menyebabkan ketergantungan
keuangan pemerintah daerah kepada bantuan dari pemerintah pusat yang mencapai lebih dari 70 persen kecuali Propinsi DKI Jakarta.
Padahal sebenarnya bantuan dana dari pemerintah pusat tersebut hanyalah untuk rangsangan bagi daerah agar lebih meningkatkan sumber penerimaan
pendapatan asli daerahnya, yang merupakan bagian penting dari sumber penerimaan daerah, bukan menjadikannya sebagai prioritas utama dalam
penerimaan daerah. 2.4 Pendapatan Pajak Daerah
Berdasarkan UU Nomor 34 Tahun 2000 tentang perubahan atas UU Nomor 18 Tahun 1997 tentang pajak daerah dan retribusi daerah dalam Saragih
2003, yang dimaksud dengan pajak daerah adalah “iuran wajib yang dilakukan oleh orang pribadi dan badan kepada daerah tanpa imbalan langsung yang
seimbang, yang dapat dipaksakan berdasarkan peraturan perundang-undangan yang berlaku, yang digunakan untuk membiayai penyelenggaraan pemerintah
daerah dan pembangunan daerah”. Menurut Halim 2004 ,
“pajak daerah merupakan pendapatan daerah yang berasal dari pajak”. Jenis-jenis pajak daerah
untuk kabupatenkota menurut Kadjatmiko 2002:77 antara lain ialah: 1. Pajak hotel,
2. Paja restoran,
Universitas Sumatera Utara
17
3. Pajak hiburan, 4. Pajak reklame,
5. Pajak penerangan jalan, 6. Pajak pengambilan bahan galian golongan C,
7. Pajak parkir Dasar Hukum Peraturan perundangan mengenai pajak daerah mengalami
beberapa kali perubahan. Peraturan perundangan di bidang pajak daerah antara lain UU No. 11 Drt Tahun 1957 tentang Peraturan Umum Pajak Daerah, UU No.
18 Tahun 1997 tentang Pajak Daerah dan Retribusi Daerah, UU No 34 Tahun 2000 tentang Perubahan atas UU No 18 Tahun 1997 tentang Pajak Daerah dan
Retribusi Daerah. Kemudian pada tahun 2009 pemerintah pusat mengeluarkan UU No. 28 Tahun 2009 tentang Pajak dan Retribusi Daerah menggantikan UU No. 34
Tahun 2000. Objek Pajak Daerah Kabupaten Kota Objek pajak daerah Kabupaten Kota sesuai Undang-undang nomor 1 tahun 2011 tentang Pajak Hotel,
Undang-undang nomor 2 tahun 2011 tentang Pajak Restoran, Undang-undang nomor 3 tahun 2011 tentang Pajak Hiburan, Undang-undang nomor 4 tahun 2011
tentang Pajak Reklame, Undang-undang nomor 6 tahun 2011 tentang Pajak Penerangan 18 Jalan, Undang-undang nomor 8 tahun 2011 tentang Pajak Parkir,
Undangundang nomor 10 tahun 2011 tentang Pajak Mineral Bukan Logam dan Batuan, Undang-undang nomor 13 tahun 2011 tentang Pajak Air Tanah, dan
Undang-undang nomor 14 tahun 2011 tentang Pajak Bea Perolehan Hak atas Tanah dan Bangunan.
Universitas Sumatera Utara
18
2.5 Size