46
dl sebesar 1,4523. Oleh karena itu, nilai dw lebih besar dari 1,797 dan lebih kecil dari 4 – 1,797 atau dapat dinyatakan bahwa 1,681 1.711 4 - 1,681 du
dw 4 – du. Dengan demikian dapat disimpulkan tidak terdapat autokorelasi baik positif maupun negatif.
4.4. Analisis Regresi Berganda
Tabel 4.5. menyajikan nilai koefisien regresi, serta nilai statistik t untuk pengujian pengaruh secara parsial.
Tabel 4.5 Hasil Uji Regresi Berganda
Coefficients
a
Model Unstandardized
Coefficients Standardized
Coefficients t
Sig. B
Std. Error Beta
1 Constant
2.837E6 558584.436 5.079
.000 DANA
PERIMBANGAN -20591.340 34910.578
-.101 -.590
.558 PENDAPATAN
PAJAK DAERAH 9303.274
8694.027 .181
1.070 .290
SIZE -95670.493 25729.382
-.730 -3.718
.070 a. Dependent Variable: KINERJA KEUANGAN
DAERAH
Berdasarkan Tabel 4.5 diperoleh persamaan regresi linear sebagai berikut berikut. Y = 2.837E6+ -20591.340 X1 + 9303.274X2 + -95670.493X3 + e
Dimana : Y
: Kinerja Keuangan Daerah X
1
: Dana Perimbangan X
2
: Pendapatan Pajak Daerah X
3
: Size e
: Error
Universitas Sumatera Utara
47
Berdasarkan Tabel 4.5. disajikan kembali nilai koefisien regresi untuk masing-masing variabel bebas. Untuk Variabal Dana Perimbangan bernilai -
20591.340 bernilai negatif, berarti Dana Perimbangan memiliki pengaruh negative terhadap kinerja keuangan daerah. Dana Perimbangan yang semakin
tinggi berdampak negatif terhadap kinerja keuangan daerah. Variabel Pendapatan Pajak Daerah dengan nilai 9303.274 bernilai
positif, berarti Pendapatan Pajak Daerah memiliki pengaruh positif terhadap pencegahan kinerja keuangan daerah. Pendapatan Pajak Daerah yang semakin
baik cenderung berdampak positif terhadap kinerja keuangan daerah. Variabel Size dengan nilai -95670.493 bernilai negatif, berarti Size
memiliki pengaruh negative terhadap kinerja keuangan pemerintah. Size yang semakin baik cenderung memberikan dampak negatif terhadap kinerja keuangan
daerah.
4.5. Pengujian Hipotesis
Untuk menguji hipotesis, peneliti menggunakan analisis regresi berganda. Data diolah dengan menggunakan program SPSS versi 16. Berdasarkan hasil
pengolahan data dengan program SPSS versi 16, maka diperoleh hasil sebagai berikut:
1. Uji Signifikansi Simultan Uji-F
Pengujian ini dilakukan untuk mengetahui apakah semua variabel independen mempunyai pengaruh secara bersama-sama terhadap variabel
dependen.
Universitas Sumatera Utara
48
Untuk mengetahui apakah terdapat pengaruh yang signifikan secara simultan antara Dana Perimbanagan, Pendapatan Pajak Daerah, dan Size terhadap
Kinerja Keuangan Daerah dapat dilakukan dengan membandingkan nilai F
hitung
dengan F
tabel
pada tingkat signifik ansi α = 5.
Hasil uji simultan melalui pengolahan SPSS dapat dilihat dalam tabel berikut ini :
Tabel 4.6 Hasil Uji-F
ANOVA
b
Model Sum of Squares
df Mean Square
F Sig.
1 Regression
2.126E11 3
7.087E10 14.427
.000
a
Residual 2.505E11
51 4.912E9
Total 4.631E11
54 a. Predictors: Constant, SIZE, PENDAPATAN PAJAK DAERAH, DANA PERIMBANGAN
b. Dependent Variable: KINERJA KEUANGAN DAERAH
Sumber: olahan data SPSS, 2016 Pada Tabel 4.6, dari uji ANOVA Analysis of Variance didapat F
hitung
sebesar 14.427 dengan tingkat signifikansi sebesar 0.000. Sedangkan F
tabel
diketahui sebesar 2.79. Berdasarkan hasil tersebut dapat diketahui bahwa F
hitung
F
tabel
14.427 2.79 maka H ditolak dan H
a
diterima. Jadi dapat disimpulkan bahwa variabel Dana Perimbangan, Pendapatan Pajak Daerah, dan Size secara
simultan berpengaruh positif dan signifikan terhadap Kinerja Keuangan Daerah pada Seluruh Pemerintahan KabupatenKota di Indonesia.
Universitas Sumatera Utara
49
2. Uji Signifikansi Parsial Uji-t
Uji-t dilakukan untuk mengetahui seberapa jauh pengaruh satu variabel independen terhadap variabel dependen secara parsial. Uji ini dilakukan dengan
membandingkan signifikasi t
hitung
dengan t
tabel
dengan ketentuan: -
jika t
hitung
t
tabel
, maka H diterima dan H
a
ditolak untuk α = 5 atau
signifikansi 0,05, -
jika t
hitung
t
tabel
, maka H
a
diterima dan H ditolak untuk α = 5 atau
signifikansi 0,05.
Tabel 4.7 Hasil Uji-t
Coefficients
a
Model Unstandardized
Coefficients Standardized
Coefficients t
Sig. B
Std. Error Beta
1 Constant
2.837E6 558584.436 5.079
.000 DANA
PERIMBANGAN -20591.340 34910.578
-.101 -.590
.558 PENDAPATAN
PAJAK DAERAH 9303.274
8694.027 .181
1.070 .290
SIZE -95670.493 25729.382
-.730 -3.718
.070 a. Dependent Variable: KINERJA KEUANGAN
DAERAH
Sumber: data olahan SPSS, 2016 Hasil pengujian statistik t
hitung
pada Tabel 4.7 dapat dijelaskan sebagai berikut:
1. Pengujian terhadap variabel dana perimbangan
Berdasarkan Tabel 4.7 dapat ditentukan bahwa variabel dana perimbangan tidak berpengaruh dan tidak signifikan terhadap Kinerja Keuangan Daerah
koefisiennya menunjukkan -0.590 dengan nilai signifikasi 0,558 0,05 dan t
hitung-0.590
t
tabel1.675
. Dengan demikian diterima H artinya variabel dana
Universitas Sumatera Utara
50
perimbangan secara parsial tidak berpengaruh dan tidak signifikan terhadap Kinerja Keuangan daerah pada seluruh Pemerintahan KabupatenKota di
Indonesia pada tingkat kepercayaan 95. 2.
Pengujian terhadap variabel pendapatan pajak daerah Berdasarkan Tabel 4.7 dapat ditentukan bahwa variabel pendapatan pajak
daerah tidak berpengaruh dan tidak signifikan terhadap Kinerja Keuangan Daerah koefisiennya menunjukkan 1.070 dengan nilai signifikasi 0,290 0,05
dan t
hitung1.070
t
tabel1.675
. Dengan demikian diterima H artinya variabel
pendapatan pajak daerah secara parsial tidak berpengaruh dan tidak signifikan terhadap Kinerja Keuangan daerah pada seluruh Pemerintahan KabupatenKota
di Indonesia pada tingkat kepercayaan 95. 3.
Pengujian terhadap variabel size Berdasarkan Tabel 4.7 dapat ditentukan bahwa variabel size tidak berpengaruh
dan tidak signifikan terhadap Kinerja Keuangan Daerah koefisiennya menunjukkan -3.718 dengan nilai signifikasi 0,070 0,05 dan t
hitung-3.718
t
tabel1.675
. Dengan demikian diterima H artinya variabel size secara parsial
tidak berpengaruh dan tidak signifikan terhadap Kinerja Keuangan daerah pada seluruh Pemerintahan KabupatenKota di Indonesia pada tingkat kepercayaan
95.
3. Koefisien Determinasi R
2
Nilai koefisien korelasi R menunjukkan seberapa besar korelasi atau hubungan antara variabel-variabel independen dengan variabel dependen.
Universitas Sumatera Utara
51
Koefisien korelasi dikatakan kuat apabila nilai R berada di atas 0,5 dan mendekati 1.
Koefisien determinasi R
2
menunjukkan seberapa besar variabel independen menjelaskan variabel dependennya. Nilai adjusted R square adalah
nol sampai dengan satu. Apabila nilai adjusted R square semakin mendekati satu, maka variabel-variabel independen memberikan semua informasi yang
dibutuhkan untuk memprediksi variabel dependen. Sebaliknya, semakin kecil nilai adjusted R square, maka kemampuan variabel-variabel independen dalam
menjelaskan variasi variabel dependen semakin terbatas. Nilai adjusted R square memiliki kelemahan yaitu nilai adjusted R square akan meningkat setiap ada
penambahan satu variabel independen meskipun variabel independen tersebut tidak berpengaruh signifikan terhadap variabel dependen. Oleh karena itu,
digunakan nilai adjusted R square untuk mengevaluasi mana model regresi terbaik.
Tabel 4.8 Hasil Analisis Koefisien Determinasi
Model Summary
b
Model R
R Square Adjusted R
Square Std. Error of the
Estimate 1
.678
a
.459 .427
70085.476 a. Predictors: Constant, SIZE, PENDAPATAN PAJAK DAERAH,
DANA PERIMBANGAN b. Dependent Variable: KINERJA KEUANGAN DAERAH
Sumber: data olahan SPSS, 2016 Nilai Adjusted R Square pada Tabel 4.8 menunjukkan hubungan antara
variabel dana perimbangan, pendapatan pajak daeran, dan size terhadap Kinerja
Universitas Sumatera Utara
52
Keuangan Daerah adalah sebesar 0.427 atau sama dengan 43 yang artinya mempunyai tingkat hubungan yang cukup kuat. Dengan demikian variabel dana
perimbangan, pendapatan pajak daeran, dan size secara bersamaan mampu memberikan penjelasan pada variabel Kinerja Keuangan Daerah 43.
4.6. Pembahasan Hasil Penelitian