commit to user
xvii
BAB I PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG MASALAH
Jasa audit terhadap laporan keuangan merupakan jasa yang paling dikenal dibanding jasa lainnya. Jasa ini merupakan jasa yang sering digunakan
oleh pihak luar perusahaan seperti calon investor, investor, atau kreditur. Terutama
bagi perusahaan
yang sudah
go public,
yang harus
mempertanggungjawabkan hasil operasi perusahaan kepada pihak yang berkepentingan, tidak saja hanya pada pihak intern perusahaan yaitu
manajemen yang menggunakan informasi keuangan untuk penilaian operasi perusahaan, yang kemudian digunakan dalam pengambilan keputusan dalam
upaya peningkatan efektifitas perusahaan, tetapi juga kepada para pihak ekstern diantaranya adalah para pemegang saham, maupun calon investor dan kreditur,
untuk menilai operasi perusahaan guna pengambilan keputusan-keputusan yang berhubungan dengan perusahaan tersebut, sehubungan dengan keputusan
investasi. Dalam hal ini akuntan publik berfungsi sebagai pihak ketiga yang
menghubungkan manajemen perusahaan dengan pihak luar perusahaan yang berkepentingan, untuk memberikan penilaian dan bertanggungjawab atas
kewajaran laporan keuangan, agar laporan keuangan tersebut tidak memberikan informasi yang menyesatkan kepada masyarakat yang memakainya. Masyarakat
commit to user
xviii dan Pemakai laporan keuangan mengharapkan agar auditor dapat memberikan
jaminan mutlak absolute insurance mengenai hasil akhir proses audit yaitu laporan auditor Efendi dan Sujiono, 2004 dalam Fahalina, 2007.
Seorang auditor dalam melakukan tugasnya membuat audit judgement dipengaruhi oleh banyak faktor, baik bersifat teknis ataupun non teknis. Aspek
perilaku individu sebagai salah satu faktor yang banyak mempengaruhi pembuatan audit judgement, sekarang ini semakin banyak menerima perhatian dari para praktisi
akuntansi ataupun dari akademisi. Namun demikian meningkatnya perhatian tersebut tidak diimbangi dengan pertumbuhan penelitian di bidang akuntansi
perilaku dimana dalam banyak penelitian tidak menjadi fokus utama. Mengingat begitu pentingnya laporan auditor dan para pelaku audit
adalah individu ataupun sekelompok individu yang tergabung dalam suatu tim, tentunya terdapat faktor-faktor penentu yang akan mempengaruhi kinerjanya yaitu
pemberian judgement dalam laporan auditor, diantaranya adalah kepuasan kerja auditor.
Kepuasan kerja merupakan faktor kritis untuk dapat tetap mempertahankan individu berkualifikasi baik. Aspek-aspek spesifik yang
berhubungan dengan kepuasan kerja yaitu kepuasan yang berhubungan dengan gaji, keuntungan, promosi, kondisi kerja, supervisi, praktek organisasi dan hubungan
dengan rekan kerja Misener et al, 1996 dalam Engko dan Gudono, 2007.
commit to user
xix Dan peneliti menganggap adanya indikator-indikator lain sebagai
penentu kepuasan kerja yang dipandang sebagai prediktor penting dalam laporan audit, diantaranya adalah kompleksitas tugas, locus of control dan self efficacy.
Tiga aspek utama dari tugas yang mempengaruhi kepuasan kerja antara lain : kompleksitas tugas, tingkat ketegangan fisik dan kehati-hatian dalam bekerja,
ketika suatu pekerjaan dilakukan dan nilai seorang karyawan diletakkan pada suatu tugas maka terdapat pengaruh yang kuat dan postif antara kompleksitas tugas dan
kepuasan kerja www.lcsc.edu.com. Self efficacy sebagai suatu kepercayaan akan adanya kemampuan
seseorang untuk memobilisasi motivasi, sumber daya kognitif cognitive resources, dan tindakan-tindakan yang diperlukan atas situasi-situasi yang
dihadapi. Individu dengan tingkat self efficacy yang tinggi cenderung untuk tidak mudah menyerah, lebih sedikit mengalami keraguan pada diri sendiri, dan
menyenangi aktivitas baru yang menantang Wood dan Bandura, 1989 dalam Engko dan Gudono, 2007. Dalam salah satu hasil pengujian hipotesis penelitian
Engko 2006 menunjukkan bahwa terdapat hubungan positif antara Self Efficacy dengan kepuasan kerja, yang kemudian digunakan sebagai variabel intervening
terhadap kinerja individual yang juga menunjukkan hubungan positif. Melanjutkan penelitian terdahulu, Engko dan Gudono 2007, menguji
pengaruh kompleksitas tugas dan Locus of Control terhadap hubungan antara gaya kepemimpinan dan kepuasan kerja auditor. Dalam penelitian ini
dikemukakan 4 hasil penelitian seperti dibawah ini.
commit to user
xx 1. Kompleksitas tugas tidak dapat memoderasi hubungan antara gaya
kepemimpinan direktif dan kepuasan kerja. Dalam lingkungan akuntan publik, ketika auditor yunior menghadapi kompleksitas tugas yang tinggi,
gaya kepemimpinan direktif dianggap berlebihan karena sebelum melakukan penugasan audit, auditor yunior sudah diberikan pelatihan atau training
sehingga tingkat pemahaman atas struktur tugasnya sudah jelas, tujuannya jelas serta cara penyelesaian tugasnya juga jelas. Dengan demikian, jika
diterapkan gaya kepemimpinan direktif dapat menurunkan kepuasan kerja auditor yunior.
2. K
ompleksitas tugas
dapat memoderasi
hubungan antara
gaya kepemimpinan suportif dan kepuasan kerja
. 3. Untuk hasil analisis 3 dan 4, bahwa locus of control tidak dapat memoderasi
hubungan antara gaya kepemimpinan dan kepuasan kerja.
Judge dan Bono 2001 mengemukakan bahwa secara umum self efficacy, self esteem, internal locus of control dan kestabilan emosi pribadi
memiliki pengaruh yang positif terhadap kepuasan kerja.
Melengkapi dan memperkaya penelitian-penelitian sebelumnya yang menggunakan faktor situasional kompleksitas tugas dan internal locus of control
dan self efficacy dihubungkan dengan gaya kepemimpinan, kinerja individual maupun kepuasan kerja, mendorong peneliti untuk menguji kembali apakah
variabel kontinjensi kompleksitas tugas, internal locus of control dan self efficacy dapat mempengaruhi kepuasan kerja auditor sebagai variabel independen.
Yang membedakan penelitian ini dengan penelitian-penelitian sebelumnya adalah :
commit to user
xxi
1.
dalam penelitian ini peneliti menggabungkan variabel-variabel dalam penelitian sebelumnya yaitu menggunakan variabel kompleksitas tugas,
internal locus of control dan self efficacy terhadap kepuasan kerja auditor,
2.
sampel yang peneliti gunakan lain dengan sampel-sampel pada penelitian sebelumnya yaitu peneliti memilih sampel auditor yang bekerja di Kantor
Akuntan Publik KAP se-Jawa Tengah dan Daerah Istimewa Yogyakarta.
B. PERUMUSAN MASALAH