commit to user
lv
B. POPULASI, SAMPEL, DAN TEKNIK PENGAMBILAN SAMPEL
Populasi population mengacu pada keseluruhan kelompok orang, kejadian, atau hal minat yang ingin peneliti investigasi Sekaran, 2006. Adapun yang
menjadi populasi dalam penelitian ini adalah seluruh auditor yang bekerja pada Kantor Akuntan Publik yang di Jawa Tengah dan DIY yang terdaftar pada
Direktory Kantor Akuntan Publik yang dikeluarkan IAPI.
Sampel sample adalah sebagian dari pupulasi, sampel terdiri atas sejumlah anggota yang dipilih dari populasi Sekaran, 2006. Teknik pengambilan
sampel adalah proses memilih sejumlah elemen secukupnya dari populasi, sehingga penelitian terhadap sampel dan pemahaman tentang sifat atau karakteristiknya
akan membuat kita dapat menggeneralisasikan sifat atau karakteristik tersebut pada elemen populasi Sekaran, 2006. Yang digunakan dalam penelitian ini adalah
dengan teknik simple random sampling, yaitu auditor yang bekerja di Kantor Akuntan Publik. di wilayah Jawa Tengah dan Daerah Istimewa Yogyakarta.
C. DEFINISI OPERASIONAL VARIABEL PENELITIAN DAN PENGUKURANNYA.
Variabel adalah apapun yang dapat membedakan atau membawa variasi pada nilai. Nilai bisa berbeda pada berbagai waktu untuk objek atau orang yang
sama, atau pada waktu yang sama untuk objek atau orang yang berbeda. Definisi operasional veriabel-variabel utama yang akan digunakan dalam penelitian ini
commit to user
lvi adalah kompleksitas tugas, internal locus of control, dan self efficacy sebagai variabel
independen dan kepuasan kerja sebagai variabel dependen. Instrumen pengukuran yang digunakan dalam penelitian ini adalah
instrumen yang telah banyak digunakan untuk mengukur variabel-variabel yang bersangkutan dalam penelitian-penelitian sebelumnya, serta telah diuji dalam hal
validitas dan reliabilitasnya. Dalam penelitian ini terdapat dua variabel yang akan diuji secara sistematis yaitu.
1.
Variabel Independen
Berikut variabel independen dalam penelitian ini, terdiri dari beberapa faktor yang dapat mempengaruhi Kepuasan Kerja Akuntan Publik.
a. Kompleksitas Tugas Tugas yang kompleks, terdiri atas bagian-bagian yang banyak, berbeda-
beda dan saling terkait satu sama lain. Dalam pelaksanaan tugasnya yang kompleks, auditor yunior sebagai anggota pada suatu tim audit
memerlukan keahlian, kemampuan dan tingkat kesabaran yang tinggi. Kompleksitas tugas diukur dengan instrumen yang dikembangkan oleh
Rizzo et al 1970 dalam Pramesti 2010 sejumlah 6 item pertanyaan dengan menggunakan skala likert dari nilai yaitu 1, sangat tidak setuju
STS sampai dengan 5, sangat setuju SS
.
b. Internal locus of control LOC L
ocus of control merupakan “generalized belief that a person can or cannot control his own destiny” atau cara pandang seseorang terhadap
suatu peristiwa apakah dia merasa dapat atau tidak mengendalikan
commit to user
lvii
peristiwa yang terjadi padanya Rotter 1966 dalam Ayudiati 2010.
Locus of control dibedakan menjadi lokus kontrol internal internal locus of control dan lokus kontrol eksternal external locus of control.
Kontrol internal akan tampak melalui kemampuan kerja dan tindakan kerja yang berhubungan dengan keberhasilan dan kegagalan karyawan
pada saat melakukan pekerjaannya. Sedangkan karyawan dengan kontrol eksternal merasakan bahwa terdapat kontrol di luar dirinya yang
mendukung hasil pekerjaan yang dilakukan. Dalam penelitian ini variabel locus of control yang digunakan adalah internal locus of control karena
i
nternal locus of control dianggap sebagai manifestasi evaluasi inti karena individu dengan internal locus of control memiliki
kepercayaan bahwa mereka dapat mengendalikan faktor-faktor dalam kehidupannya Judge dan Bono, 2001.
Variabel internal locus of control diukur dengan instrumen The Work Locus of Control WLCS
yang dikembangkan oleh Spector 1988 dalam Engko dan Gudono 2007 yang pengukurannya menggunakan 5 poin skala likert mulai dari
1, sangat tidak setuju STS sampai 5, sangat setuju SS
.
c. Self Efficacy
adalah peoples beliefs about their capabilities to produce designated levels of performance that exercise influence over events that affect
their lives atau keyakinan seseorang akan kemampuannya untuk menghasilkan tingkat kinerja yang ditunjuk yang mempengaruhi
hidup mereka Bandura, 1994. Untuk mengukur self efficacy digunakan New General Self Efficacy Scale yang dikembangkan oleh
commit to user
lviii
Chen, Gully, dan Eden 2001 dalam Prasetianingtias 2004. Instrumen ini meliputi delapan item pertanyaan dengan skala likert 5
poin yaitu 1, sangat tidak setuju STS sampai 5, sangat setuju SS
.
2. Variabel Dependen
Variabel dependen disini adalah Kepuasan Kerja Akuntan Publik yaitu keadaan emosional yang menyenangkan atau tidak menyenangkan dengan
mana para karyawan memandang pekerjaan mereka Handoko, 1991. Variabel kepuasan kerja diukur dengan menggunakan instrumen yang
dikembangkan oleh Dewar dan Werbel, 1979; Mia, 1993; Abernethy dan Stoclwinder, 1995 dalam Engko dan Gudono 2007 dengan 2 item
pertanyaan yang diukur dengan 5 skala likert mulai dari sangat tidak setuju STS 1 sampai sangat setuju SS 5.
D. SUMBER DATA
1. Data Primer
Data yang dipakai dalam penelitian ini adalah data Primer yaitu data yang dikumpulkan dari tempat kejadian sebenarnya suatu peristiwa Sekaran, 2006.
Data primer dari penelitian ini diperoleh langsung dari responden yaitu dengan
kuesioner sebagai instrumen untuk pengumpulan data. 2.
Data Sekunder
Data sekunder merupakan sumber data penelitian yang diperoleh peneliti secara tidak langsung melalui media perantara. Data sekunder dari penelitian ini
commit to user
lix diperoleh dari beberapa literatur baik buku, makalah, maupun jurnal yang
berkaitan dengan topik penelitian.
E. METODE PENGUMPULAN DATA
1. Data Primer
Peneliti menggunakan kuesioner untuk mengumpulkan data yang berkaitan dengan kompleksitas tugas, internal locus of control, dan self efficacy.
Metode pengumpulan data primer ini adalah metode personal personally administered questionnaires yaitu peneliti menyampaikan sendiri kuesioner
kepada responden untuk Kantor Akuntan Publik wilayah Surakarta, kemudian peneliti sendiri juga yang mengambil kuesioner yang telah diisi
oleh responden. Dan juga menggunakan metode mail survey yaitu kuesioner disampaikan dengan cara diposkan ke Kantor Akuntan Publik yang ada di
wilayah selain Surakarta di Jawa Tengah dan Daerah Istimewa Yogyakarta.
2. Data Sekunder
Data sekunder dari penelitian ini diperoleh melalui studi pustaka untuk mendapatkan referensi-referensi yang berkaitan dengan topik penelitian atau
pun mendownload artikel-artikel secara langsung.
F. METODE ANALISIS DATA
commit to user
lx Analisis data adalah kegiatan pengolahan data terkumpul yang
selanjutnya disajikan dalam bentuk laporan penelitian. Dalam penelitian ini data dianalisis dengan menggunakan uji-uji sebagai berikut.
I. Uji Instrumen
a. Uji Validitas Suatu instrumen dikatakan valid bila instrumen tersebut memiliki kemampuan
mengukur apa yang seharusnya diukur. Pengujian validitas yang digunakan dalam penelitian ini adalah Construct Validity. Yaitu dengan mengkorelasikan
skor tiap-tiap item pertanyaan dengan skor total. Validity Construct adalah validitas yang bermaksut untuk mengukur sejauh mana kesesuaian instrumen
dengan teori tentang konsep yang diteliti. Item pertanyaan dikatakan valid jika mempunyai dukungan yang kuat
terhadap skor total. Dengan kata lain, sebuah item pertanyaan dikatakan mempunyai validitas yang tinggi jika terdapat skor kesejajaran korelasi yang
tinggi terhadap skor item total. Pengujian terhadap validitas item ini menggunakan uji korelasi product momen pearson. Dimana ditulis dengan
rumus sebagai berikut.
R =
2 2
2 2
. .
. .
. y
y n
x x
n y
x xy
n å
- å
å -
å -
å å
å
Dimana : R
= Koefisien korelasi antara variabel X dan Variabel Y
commit to user
lxi x
= Skornilai dari setiap pertanyaan
y =
Skor total dari item pertanyaan n
= Banyaknya respondensampel
jika hasil pengolahan pada taraf signifikan
a
= 5, r
hit
r
tabel
, maka instrumen atau item-item pertanyaan berkorelasi signifikan terhadap skor
total dinyatakan valid. Apabila hasilnya r
hit
r
tabel
, maka instrumen atau item- item pertanyaan tidak berkorelasi signifikan terhadap skor total dinyatakan
tidak valid. b.
Uji Reliabilitas Uji reliabilitas digunakan untuk mengetahui sejauh mana hasil pengukuran
tetap konsisten apabila dilakukan dua kali atau lebih terhadap gejala yang sama sekaran, 2006. Teknik uji reliabilitas yang digunakan adalah reliabilitas
konsistensi internal digunakan pengujian dengan teknik cronbach’s alpha, yaitu koefisien reliabilitas yang menunjukkan seberapa baik stabilitas skor-skor
pertanyaan atau jawaban dalam satu faktor. Teknik alpha yang dikembangkan oleh cronbach ini dipilih karena merupakan teknik pengujian konsistensi
reliabilitas antar item yang paling populer dan menunjukkan indeks konsistensi yang
cukup sempurna. Adapun rumus untuk cronbach’s alpha seperti dibawah ini.
commit to user
lxii
ú û
ù ê
ë é
å -
- úû
ù êë
é -
=
2 2
2
1 1
t t
t n
SD SD
SD n
n r
Dimana : rn
= Reabilitas instrumen
n =
Banyaknya butir pertanyaan atau banyaknya soal
å
2 t
SD
= Jumlah simpangan varians butir
2 t
SD =
Varians total Suatu variabel dikatakan semakin reliabel bila koefisien alphanya semakin
mendekati 1 atau lebih dari 0,6. II.
Uji Asumsi Klasik a. Uji Normalitas
Uji normalitas dilakukan dengan tujuan untuk mengetahui apakah dalam sebuah model regresi, nilai residu dari regresi mempunyai distribusi normal.
Jika distribusi dari nilai-nilai residual tersebut tidak dapat dianggap berdistribusi normal, itu artinya ada masalah terhadap asumsi normalitas
Santoso, 2010. Data dalam penelitian ini akan diuji terlebih dahulu kenormalannya dengan uji Kolmogorov-Smirnov. Uji Kolmogorov-Smirnov
digunakan untuk mengetahui apakah data yang akan diteliti terdistribusi normal atau tidak. Suatu distribusi data dikatakan normal apabila nilai
signifikan hit 0.05 atau 5.
commit to user
lxiii b.
Uji Heteroskedastisitas Uji heteroskedastisitas bertujuan untuk mengetahui apakah dalam sebuah
model regresi terjadi ketidaksamaan varians residual dari satu pengamatan ke pengamatan lain. Jika varians residual dari satu pengamatan ke pengamatan
yang lain tetap, maka hal tersebut disebut homokedastisitas. Jika varians berbeda, disebut sebagai heteroskedastisitas. Model regeresi yang baik adalah
tidak terjadi
heteroskedastisitas Santoso,2010.
Pendekatan heteroskedastisitas bisa dilakukan dengan cara membandingkan nilai t
hitung
output spss dengan nilai t
tabel
. Jika t
hitung
t
tabel
maka tidak terjadi heteroskedastisitas.
Perbaikan heteroskedastisitas dapat dilakukan dengan beberapa cara dibawah ini.
a. Melakukan transformasi dalam bentuk model regresi dengan cara membagi model regresi dengan salah satu variabel bebas yaitu digunakan
dalam model tersebut. b. Melakukan transformasi log.
Uji yang digunakan dalam penelitian ini adalah Uji Glejser. c.
Uji Multikolinearitas Uji multikolinearitas adalah hubungan antara variabel prediktor atau
independen terhadap variabel prediktor yang lain. Hal ini mengakibatkan varian standar error, koefisien regresi tidak akan signifikan berbeda dengan
commit to user
lxiv nol. Multikolinearitas timbul apabila VIF Varian Inflation Factors lebih besar
dari angka 10 dan angka toleransinya lebih kecil dari 0.01. d.
Uji Autokorelasi Tujuan dari uji autokorelasi adalah untuk menguji apakah dalam sebuah
model regresi linier ada korelasi antara kesalahan pengganggu pada periode t- 1 sebelumnya. Jika terjadi korelasi, maka dinamakan ada problem
autokorelasi. Model regresi yang baik adalah regresi bebas dari autokorelasi Santoso,2010. Jenis pengujian yang digunakan untuk mengetahui adanya
autokorelasi dalam penelitian ini adalah uji Durbin-Watson.
III. Teknik Pengujian Hipotesis
a. Uji t Berikut kriteria yang diajukan.:
H :
b = 0, yaitu variabel independen tidak berpengaruh terhadap variabel dependen.
H
a
: b ≠ 0, yaitu variabel independen berpengaruh terhadap variabel dependen.
Berikut ini bentuk umum dari uji t.
1 1
b b
e hitung
S t
=
Pengujian ini ditujukan untuk mengetahui signifikan r
s
. Apabila t
hitung
lebih besar dari - t
tabel
atau - t
hitung
lebih kecil dari - t
tabel
pada a = 5 dan n-k-1 maka
commit to user
lxv H
ditolak dan H
a
diterima, artinya variabel independen secara individual mempunyai pengaruh yang signifikan terhadap variabel dependen.
b. Uji F
Uji F digunakan untuk mengetahui ada tidaknya pengaruh secara bersama- sama simultan variabel-variabel independen terhadap variabel dependen.
Pembuktian dilakukan dengan cara membandingkan nilai F
hitung
dengan F
tabel
pada tingkat kepercayaan 5 dan derajat kebebasan degree of freedom df = n-k-1 dimana n adalah jumlah responden dan k jumlah variabel.
Kriteria pengujian yang digunakan adalah sebagai berikut. Jika F
hitung
F
tabel
n-k-1 maka Ho ditolak. Berarti semua variabel independen mempunyai pengaruh yang
signifikan terhadap variabel dependen. Jika F
hitung
F
tabel
n-k-1 maka Ho diterima. Berarti semua variabel independen mempunyai pengaruh yang
signifikan terhadap variabel dependen. Rumus dari F
hitung
adalah sebagai berikut.
k n
R k
R F
- -
- =
2 2
1 1
Dimana :
2
R
= Koefisien determinasi
commit to user
lxvi k
= Banyaknya koefisien, termasuk konstanta regresi
n =
Jumlah observasi.
c. Koefisien Determinasi
2
R
Uji
2
R
digunakan untuk mengetahui seberapa besar variabel dependen dapat dijelaskan oleh variasi variabel independen. Semakin besar
2
R
menunjukkan estimasi akan semakin mendekati kenyataan yang sebenarnya.
Koefisien determinasi ini dapat di rumuskan sebagai berikut.
å å
å å
å
=
2 1
2 1
2 1
1 3
1 2
1 2
Y X
Y X
x Y
X R
Dimana :
2
R
adalah 0 ≤
2
R
≤ 1 IV.
Analisis Statistik Dalam penelitian ini dipakai regresi linier berganda yang bertujuan untuk menguji
dampak langsung variabel-variabel independen terhadap dependen. Berikut persamaan regresinya.
Y = a + b
1
X
1
+ b
2
X
2
+ b
3
X
3
Dimana : Y
= kepuasan kerja,
commit to user
lxvii X
1
= kompleksitas tugas,
X
2
= locus of control,
X
3
= self efficacy.
a =
konstanta.
3 2
1
b b
b b
= koefisien regresi
BAB IV ANALISIS DATA
A. GAMBARAN UMUM OBYEK PENELITIAN
Obyek penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah kantor akuntan publik disingkat KAP, yaitu suatu badan usaha yang telah mendapatkan ijin
dari menteri keuangan atau pejabat lain yang berwenang sebagai wadah bagi akuntan publik dalam memberikan jasanya. Sedangkan akuntan publik adalah
akuntan yang telah memperoleh ijin dari menteri keuangan atau pejabat yang berwenang untuk memberikan jasanya.
Kantor Akuntan Publik dalam pekerjaannya memberikan beberapa jasa yang disebut dengan jasa audit. Berikut penjelasan dari jasa-jasa audit tersebut.
1. Jasa Audit Laporan Keuangan