Semen Portland Agregat Material Penyusun Beton Serat Memadat Mandiri

commit to user

2.2.3. Beton Serat Memadat Mandiri

Beton serat memadat mandiri Fibre Reinforced Self Compacting Concrete , FR- SCC adalah SCC yang ditambahkan bahan serat untuk mengoptimalkan kinerja beton. Penambahan bahan serat ke dalam SCC terbukti dapat mengkombinasikan keuntungan SCC dengan beton serat yaitu beton berkinerja tinggi yang mudah dalam pengerjaan dan sekaligus unggul dalam kekuatan, daktilitas, tahan impak, dan memiliki durabilitas yang lebih baik.

2.2.4. Material Penyusun Beton Serat Memadat Mandiri

2.2.4.1. Semen Portland

Semen berfungsi sebagai perekat butiran agregat agar terjadi suatu massa yang padat dan mengisi rongga-rongga diantara butiran agregat. Semen yang dimaksud di dalam konstruksi beton adalah bahan yang akan mengeras jika bereaksi dengan air dan lazim dikenal dengan nama semen hidraulik. Salah satu jenis semen hidraulik yang biasa dipakai dalam pembuatan beton adalah semen portland portland cement . Bahan baku semen yaitu kapur CaO , Silika SiO 2 , dan alumina Al 2 O 3 . Jenis-jenis semen portland yang sering digunakan dalam konstruksi serta penggunaannya dicantumkan dalam Tabel 2.1. commit to user Tabel 2.1. Jenis semen portland di Indonesia sesuai SII 0013-81 Jenis Semen Karakteristik Umum Jenis I Semen portland untuk penggunaan umum yang tidak memerlukan persyaratan khusus seperti disyaratkan pada jenis- jenis lain Jenis II Semen portland yang dalam penggunaannya memerlukan ketahanan terhadap sulfat dan panas hidrasi sedang Jenis III Semen portland yang dalam penggunaannya menuntut persyaratan kekuatan awal yang tinggi setelah pengikatan terjadi Jenis IV Semen portland yang dalam penggunaannya menuntut persyaratan panas hidrasi yang rendah Jenis V Semen portland yang dalam penggunaannya menuntut persyaratan ketahanan yang tinggi terhadap sulfat Sumber : Kardiyono Tjokrodimuljo 1996

2.2.4.2. Agregat

Agregat adalah butiran mineral alami yang berfungsi sebagai bahan pengisi dalam campuran mortar atau beton. Agregat ini menempati sebanyak 60-70 dari volume mortar atau beton, sehingga pemilihan agregat merupakan suatu bagian penting dalam pembuatan mortar atau beton Mulyono, 2004. Berdasarkan ukuran besar butirnya, agregat yang dipakai dalam adukan beton dapat dibedakan menjadi dua jenis, yaitu agregat halus dan agregat kasar. Batasan antara agregat kasar dengan agregat halus berbeda antara disiplin ilmu yang satu dengan yang lain. British Standard dan ASTM memberikan batasan agregat halus adalah butiran dengan diameter lebih kecil dari 4,8 mm dan 4,75 mm.

a. Agregat Halus