Faktor yang menghambat produksi

commit to user 14 produksi dinyatakan atau dinilai dalam bentuk uang yang ditetapkan menurut suatu persetujuan, Undang-Undang dan peraturan dan dibayarkan atas dasar suatu perjanjian kerja antara pemberi kerja dan penerima kerja Danang Arif Nugraha, 2003:34-35. Menurut Nitisemito 1997: 89 upah adalah penghargaan dari energi karyawan yang dimanifestasikan sebagai hasil produksi, atau suatu jasa yang dianggap sama dengan itu, yang berujud uang tanpa suatu jaminan yang pasti dalam tiap-tiap minggu atau bulan. Maka hakekatnya upah adalah suatu penghargaan dari energi karyawan yang dimanifestasikan. Dari definisi upah di atas meskipun berbeda beda tetapi memiliki maksud yang sama yaitu upah merupakan pengganti atas jasa yang telah diserahkan oleh pekerja kepada pihak Majikan.

b. Faktor yang menghambat produksi

Menurut Soekartawi 1990:15 dalam proses produksi terdapat faktor yang dapat menghambat jalannya produksi. Faktor tersebut antara lain adalah: 1 Kebudayaan Masyarakat Sebelum membangun dan menjalankan kegiatan industri sebaiknya patut dipelajari mengenai adat-istiadat, norma, nilai, kebiasaan, dan lain sebagainya yang berlaku di lingkungan sekitar. Tidak sensitif terhadap kehidupan masyarakat sekitar mampu menimbulkan konflik dengan penduduk sekitar. Selain itu ketidak mampuan membaca pasar juga dapat membuat barang hasil produksi tidak laku di pasaran karena tidak sesuai dengan selera konsumen, tidak terjangkau daya beli masyarakat, boikot konsumen, dan lain-lain. 2 Teknologi Dengan berkembangnya teknologi dari waktu ke waktu akan dapat membantu industri untuk dapat memproduksi dengan lebih efektif dan efisien serta mampu menciptakan dan memproduksi barang-barang yang lebih modern dan berteknologi tinggi. Namun teknologi yang buruk dapat mengakibatkan proses produksi terhambat. commit to user 15 3 Pemerintah Pemerintah adalah bagian yang cukup penting dalam perkembangan suatu industri karena segala peraturan dan kebijakan perindustrian ditetapkan dan dilaksanakan oleh pemerintah beserta aparat-aparatnya. Pemerintahan yang tidak stabil dpat mengakibatkan produksi macet, karena kurangnya keamanan, dan subsidi. 4 Dukungan Masyarakat Semangat masyarakat untuk mau membangun daerah atau n egaranya akan membantu industri di sekitarnya. Masyarakat yang cepat beradaptasi dengan pembangunan industri baik di desa dan di kota akan sangat mendukung sukses atau tidaknya suatu indutri. 5 Kondisi Alam Kondisi alam yang baik serta iklim yang bersahabat akan membantu industri memperlancar kegiatan usahanya. Di Indonesia memiliki iklim tropis tanpa banyak cuaca yang ekstrim sehingga kegiatan produksi rata-rata dapat berjalan dengan baik sepanjang tahun. Kondisi alam yang kurang baik dapat menghambat produksi, misalnya bencana alam. 6 Kondisi Perekonomian Pendapatan masyarakat yang baik dan tinggi akan meningkatkan daya beli masyarakat untuk membeli produk industri, sehingga efeknya akan sangat baik untuk perkembangan perindustrian lokal maupun internasional. Jika pendapatan masyarakat rendah maka daya beli rakyat juga rendah dan hal itu dapat mempengaruhi perkembangan industri. 3.Perubahan Sosial Ekonomi Masyarakat a. Masyarakat Dalam kehidupan manusia menunjukkan adanya keterikatan dan perasaan saling membutuhkan satu sama lain. J. L. Gillin dan J. P. Gillin yang dikutip Abu Ahmadi 1990: 220 menyatakan bahwa masyarakat adalah kelompok manusia yang terbesar dan mempunyai kebiasaan, tradisi, sikap dan perasaan persatuan yang sama. Masyarakat itu meliputi pengelompokan-pengelompokan yang lebih commit to user 16 kecil. Menurut Ralp Linton yang dikutip Abu Ahmadi 1990: 220, masyarakat adalah kelompok manusia yang telah hidup dan bekerjasama cukup lama sehingga mereka dapat mengatur diri mereka dan menganggap diri mereka sebagai suatu kesatuan sosial dengan batas-batas tertentu. Berdasarkan definisi Ralp Linton tersebut, maka masyarakat timbul dari setiap kumpulan individu, yang telah lama hidup dan bekerja sama dalam waktu yang cukup lama. Kelompok manusia yang dimaksud di atas yang belum terorganisasikan mengalami proses yang fundamental yaitu: 1 adaptasi dan organisasi dari tingkah laku para anggota, dan 2 timbul perasaan berkelompok secara lambat laun. Adanya sarana untuk berinteraksi menyebabkan suatu kolektif manusia itu akan berinteraksi. Tidak semua kesatuan manusia yang bergaul atau berinteraksi merupakan masyarakat, karena suatu masyarakat harus mempunyai suatu ikatan lain yang khusus, yaitu tingkah laku yang khas. Ikatan khusus yang membuat satu kesatuan manusia menjadi suatu masyarakat yaitu: 1 pola tingkah laku yang khas mengenai semua faktor kehidupannya dalam batas kesatuan itu, 2 pola itu harus bersifat mantap dan kontinyu, atau dengan kata lain pola khas itu sudah menjadi adat istiadat yang khas dan 3 adanya satu rasa identitas di antara para warga atau anggotanya bahwa mereka memang merupakan satu kesatuan khusus yang berbeda dari kesatuan-kesatuan yang lain Koentjaraningrat, 1983: 147. Soerjono Soekanto 2006: 27 mengatakan bahwa community adalah masyarakat yang tinggal di suatu wilayah geografis dengan batasbatas tertentu, di mana faktor utama yang menjadi dasarnya adalah interaksi yang lebih besar di antara anggota dibandingkan dengan interaksi dengan penduduk di luar batas wilayahnya. Roucek dan Warren yang dikutip Jefta Leibo 1995: 7, menyatakan bahwa secara umum dalam kehidupan masyarakat di pedesaan mempunyai beberapa karakteristik, antara lain: 1 Mereka memiliki sifat yang homogen dalam hal mata pencaharian, nilai-nilai dalam kebudayaan, serta dalam sikap dan tingkah laku 2 Kehidupan di desa lebih menekankan anggota keluarga sebagai unit ekonomi.Artinya semua anggota keluarga turut bersama-sama terlibat dalam kegiatan pertanian ataupun mencari nafkah guna memenuhi kebutuhan commit to user 17 ekonomi rumah tangga. Selain itu juga sangat ditentukan oleh kelompok primer, yakni dalam memecahkan suatu masalah, keluarga cukup memainkan peranan dalam pengambilan keputusan final. 3 Faktor geografis sangat berpengaruh atas kehidupan yang ada misalnya keterikatan anggota masyarakat dengan tanah atau desa kelahirannya 4 Hubungan sesama anggota masyarakat lebih intim dan awet daripada di kota, serta jumlah anak yang ada dalam keluarga inti lebih besar atau banyak. Karakteristik yang dikemukakan oleh Roucek dan Warren ini, tidak semuanya berlaku di setiap desa, karena setiap desa itu memiliki karakteristik yang berbeda-beda, tergantung pada seberapa jauh tingkat perubahan kemajuan yang telah dicapai oleh masyarakat desa tertentu. Masyarakat merupakan obyek studi dari disiplin ilmu sosiologi, oleh karena itu masyarakat tidak hanya dipandang sebagai suatu kumpulan individu semata-mata, melainkan suatu pergaulan hidup karena mereka cenderung hidup bersama-sama dalam jangka waktu yang cukup lama. Beberapa ahli sependapat dengan argumen di atas, yang kemudian lebih ditegaskan lagi oleh Soleman B. Tanako 1993: 11 bahwa masyarakat tidak dipandang sebagai suatu kumpulan individu atau penjumlahan dari individu-individu semata-mata. Masyarakat merupakan suatu pergaulan hidup, oleh karena manusia itu hidup bersama. Masyarakat merupakan suatu sistem yang terbentuk karena hubungan dari anggotanya. Dengan perkataan lain, masyarakat adalah suatu sistem yang terwujud dari kehidupan bersama manusia, yang lazim disebut dengan sistem kemasyarakatan. Soleman B. Tanako 1993: 12 menjelaskan bahwa sebagai suatu pergaulan hidup atau suatu bentuk kehidupan bersama manusia maka tentunya masyarakat itu mempunyai ciri-ciri pokok yang lebih menegaskan definisi masyarakat itu sendiri, yaitu: 1 Manusia yang hidup bersama 2 Bergaul selama jangka waktu cukup lama 3 Adanya kesadaran, bahwa setiap manusia merupakan bagian dari satu kesatuan. commit to user 18 Dari beberapa pendapat para tokoh di atas maka masyarakat dapat didefinisikan sebagai sekelompok manusia yang hidup bersama dan saling berinteraksi karena mereka memiliki kesamaan karakteristik dan kepentingan ataupun tujuan hidup yang minimal sama.

b. Pengertian Perubahan Sosial