5.2.7 Diagnosis Penyakit Pada Pasien Hiperurisemia
Berdasarkan penelitian, pasien dapat dilihat pada tabel berikut.
Tabel 5.7 Distribusi Frekuensi Diagnosis Penyakit Hiperurisemia
No Penyakit Pasien Hiperurisemia
Jumlah Proporsi
1. Anemia Hemolitik
1 2.2
2. Batu Pyolum + Multiple Kaliks
1 2.2
3. Benign Prostatic Hyperplasia
1 2.2
4. Congestive Heart Failure
5 10.9
5. Chronic Kidney Disease Stage IV
1 2.2
6. Chronic Kidney Disease Stage V
10 21,3
7. Chronic Kidney Disease Stage V ec. HIV
2 4.3
8. Chronic Myeloid Leukimia
1 2.2
9. Pansitopenia
1 2.2
10. DM tipe 2 + Diabetik Nephrophaty
1 2.2
11. DM tipe 2 + Chronic Kidney Disease
1 2.2
12. DM tipe 2 + Ulcus Cruris Dextra
1 2.2
13. Esofagitis
1 2.2
14. Gout
1 2.2
15. Hiponatremia
1 2.2
16. HIV stadium III
1 2.2
17. Jantung Hipertensi
2 4.3
18. Karsinoma Duodenum
1 2.2
10. Limfadentitis TB + Chronic Kidney Disease
1 2.2
20. Meningitis
1 2.2
21. Nefrolitiasis Bilateral
1 2.2
22. Obstruksi Usus
1 2.2
23. Osteoathritis
1 2.2
24. Perdarahan saluran cerna post injury
1 2.2
25. Perdarahan saluran cerna bagian atas
1 2.2
26. PPOK
1 2.2
27. Sirosis Hati
2 4.3
28. Syok Sepsis + Pneumonia
1 2.2
29. Syok sepsis ec Arthritis
1 2.2
30. Thalasemia Mayor
1 2.2
Total 46
100.0
Berdasarkan Tabel 5.7 dapat dilihat bahwa pasien dengan diagnosis hiperurisemia di Rumah Sakit Haji Adam Malik pada rentang waktu 1 Januari
2014 sampai dengan 31 Desember 2014 sebanyak 46 orang 100, pasien dengan diagnosis gagal ginjal kronis merupakan yang terbanyak yaitu, sebanyak
10 orang 21,3 merupakan gagal ginjal kronis stage v, sebanyak 1 orang 2,2 merupakan gagal ginjal kronis stage IV, sebanyak 1 orang 2,2 merupakan
pasien gagal ginjal kronis ditambah DM tipe 2, sebanyak 2 orang 4,3 merupakan pasien gagal ginjal kronis stage V ditambah HIV, sebanyak 1 orang
2,2 merupakan gagal ginjal kronis ditambah limfadentitis. Berikutnya pasien dengan gangguan jantung, sebanyak 5 orang 10,9 merupakan Congestive
Heart Failure, sebanyak 1 orang 2,2 merupakan jantung hipertensi. Berikutnya pasien dengan serosis hati sebanyak 2 orang 4,3. Dan untuk
diagnosis Anemia Hemolitik, Batu Pyolum + Multiple Kaliks, Benign Prostatic Hyperplasia, Chronic Myeloid Leukimia, Pansitopenia, DM tipe 2 + Diabetik
nefrofaty, DM tipe 2 dengan Ulcus Cruris Dextra, Esofagitis, Gout, Hiponatremia, HIV stadium III, Karsinoma Duodenum, Meningitis, Nefrolitiasis
Bilateral, Obstruksi Bowel, Osteoathritis, Perdarahan saluran cerna post injury, Perdarahan saluran cerna bagian atas, PPOK, Sirosis Liver, Syok Sepsis
Pneumonia, Thalasemia Mayor, dan Syok Sepsis ec Arthritis masing masing sebanyak 1 orang 2,2. Terdapat 3 orang 4,3 pasien dengan positif
menderita batu ginjal pada pasien hiperurisemia.
5.3. Pembahasan Hasil Penelitian
Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui adanya hubungan antara peningkatan kadar asam urat hiperurisemia dengan terjadinya batu ginjal
urolitiasis di RSUD H. Adam Malik. Sampel yang digunakan dalam penelitian ini adalah rekam medis di RSUP H. Adam Malik Medan yang sesuai dengan
kreteria yang telah ditentukan dan diperoleh 133 orang sampel dalam penelitian ini.
Penelitian ini memiliki beberapa kelemahan yaitu pengambilan data menggunakan data sekunder, dalam penelitian ini adalah rekam medik dimana