F. Alat Pengumpulan Data
Untuk dapat membuat suatu simpulan, diperlukan serangkaian data yang mendukung yang membutuhkan proses pengumpulan data dari subjek yang tepat. Langkah
awal dalam proses pengumpulan data ini adalah menyiapkan alat yang tepat Idrus, 2009. Dalam penelitian kualitatif, peneliti sendirilah yang menjadi instrumen utamanya, karena
peneliti mampu menyesuaikan diri terhadap semua aspek keadaan dan dapat mengumpulkan data sekaligus. Suatu situasi yang melibatkan interaksi manusia tidak dapat
difahami dengan pengetahuan semata, tetapi kita perlu merasakan, menyelami berdasarkan pengetahuan Sugiyono, 2010. Selain itu alat yang digunakan antara lain buku catatan dan
tape recorder. Dalam pendekatan fenomenologi, cara utama untuk mendapatkan data adalah
dengan wawancara secara mendalam indepth interview atau indepth conversation Polit Hungler, 1999. Wawancara yang dilakukan akan selalu terjalin kontak pribadi,
sehingga pewawancara harus memahami situasi dan kondisi dalam memilih waktu dan tempat dalam melakukan wawancara. Bila tidak, maka akan menghasilkan data yang tidak
valid dan tidak akurat. Bila responden telah ditentukan, maka sebelum wawancara sebaiknya pewawancara minta waktu terlebih dahulu untuk kesediaan waktu dan tempat
untuk melakukan wawancara ini. Dengan demikian suasana wawancara akan terjalin lebih baik, sehingga data yang diperoleh akan lebih lengkap dan valid Sugiyono,2010.
Untuk mendapatkan data demografi partisipan, peneliti menggunakan kuisioner data demografi untuk mengetahui identitas secara umum yang berisi umur, agama dan
suku. Selain itu peneliti juga membuat panduan wawancara yang berisi pertanyaan- pertanyaan.
Universitas Sumatera Utara
G. Prosedur Pengumpulan Data
Pada awalnya peneliti melakukan survei awal untuk mengetahui mahasiswa dan jumlah mahasiswa. Diawali dengan membuat surat pengajuan melakukan survei awal di
pendidikan Akademi Kebidan Kholissatur Rahmi Binjai. Setelah mendapatkan izin, peserta
melakukan survei awal di pendidikan tersebut.
Setelah melakukan pengumpulan data dari survei awal dan mendapat izin dari Dekan Fakultas Keperawatan USU, maka peneliti mulai melakukan pendekatan kepada
partisipan. Pada penelitian ini peneliti mengadakan pilot study yaitu dengan mewawancarai
satu orang partisipan dan memperlihatkannya kepada pembimbing guna mengetahui proses wawancara, panduan wawancara, probing atau pertanyaan pendalaman yaitu mengajukan
pertanyaan yang lebih mendalam dalam wawancara dan melakukan penelitian. Peneliti melakukan pendekatan kepada partisipan. Peneliti merasa tidak ada jarak
antara peneliti dengan orang yang diteliti sehingga memperoleh informasi yang banyak.Ini dikarenakan partisipan telah memiliki kepercayaan kepada peneliti. Untuk setiap partisipan
peneliti melakukan pendekatan dengan melakukan kunjungan di kamar asrama partisipan dan melakukan wawancara. Dicapailah suatu kesepakatan tentang waktu dan tepat unuk
melakukan wawancara. Setelah cukup dekat, peneliti melanjutkan wawancara. Peneliti merekam hasil
wawancara dengan menggunakan alat perekam suara tape recorder telepon genggam. Setelah selesai mewawancarai peneliti langsung membuat transkrip hasil wawancara,
setelah selesai melakukan wawancara tanpa harus menunggu wawancara berikutnya kemudian melakukan analisis data. Peneliti mengidentifikasi hasil wawancara yang telah
diperoleh. Pengumpulan data selesai karena saturasi data telah diperoleh peneliti.
Universitas Sumatera Utara
H. Analisis Data