22 sesama guru, 8 MGMP dan KKG, 9 kelompok diskusi terbimbing, serta 10
layanan perpustakaan.” Berdasarkan uraian di atas dapat disimpulkan bahwa faktor yang
mempengaruhi kinerja guru adalah dorongan untuk bekerja, penghargaan terhadap tugas, lingkungan atau iklim kerja, kesempatan untuk pengembangan dan
peningkatan diri, dan hubungan interpesonal dengan sesama guru.
3. Penilaian Kinerja Guru
Menurut Sjafri Mangkuprawira 2003: 223 “penilaian kinerja yaitu proses yang dilakukan dalam mengevaluasi kinerja pekerjaan seseorang.” Penilaian
kinerja dilakukan dengan tujuan untuk mengetahui seberapa produktif seorang karyawan dan apakah ia bisa memiliki kinerja yang sama atau lebih efektif pada
masa yang akan datang, sehingga karyawan, organisasi, dan masyarakat memperoleh manfaat. Sedangkan menurut Wirawan 2009: 11, evaluasi kinerja
merupakan proses penilai – pejabat yang melakukan penilaian – appraiser
mengumpulkan informasi mengenai kinerja ternilai – pegawai yang dinilai – apraise yang didokumentasikan secara formal untuk menilai kinerja ternilai
dengan membandingkannya dengan standar kinerjanya secara periodik untuk
membantu pengambilan keputusan manajemen SDM.
Husaini Usman 2008: 458 ada lima faktor yang menjadi kriteria dalam membuat penilaian kinerja yaitu 1 kualitas pekerjaan yang meliputi: akurasi,
ketelitian, penampilan, dan penerimaan keluaran, 2 kuantitas pekerjaan meliputi: volume keluaran dan kontribusi, 3 supervisi yang diperlukan meliputi: sarana,
23 arahan, dan perbaikan, 4 kehadiran meliputi: regulasi, dapat dipercaya atau
diandalkan dan ketepatan waktu, 5 konservasi meliputi: pencegahan, kerusakan, dan pemeliharaan.
Indikator dalam penilaian kinerja guru menurut Undang-undang Nomor 14 Tahun 2005 Tentang Guru dan Dosen yang kemudian dimodifikasi oleh
Depdiknas menjadi Alat Penilaian Kinerja Guru meliputi kemampuan kinerja guru dalam merencanakan pembelajaran, melaksanakan pembelajaran, menilai
dan mengevaluasi pembelajaran. Adapun penjelasan indikator penilaian kinerja guru mengacu pada APKG yang dikembangkan oleh Depdiknas sebagai berikut:
a. Perencanaan Pembelajaran Zainal Aqib Elham Rahmanto 2007: 53-55 “perencanaan
pembelajaran merupakan catatan hasil pemikiran guru sebelum mengelola pembelajaran.” Perencanaan tersebut antara lain pemilihan metode, materi,
sumber dan alat evaluasi yang mengacu pada silabus pembelajaran. Lebih lanjut Zainal Aqib Elham Rahmanto 2007: 53-57 menjelaskan perbedaan antara
rencana pembelajaran dan silabus. Silabus menuntut hal-hal yang perlu dilakukan oleh siswa untuk menentukan suatu kompetensi secara utuh, sedangkan untuk
rencana pembelajaran merupakan penggalan-penggalan kegiatan yang perlu dilakukan oleh guru untuk setiap pertemuan.
Sementara itu, dalam Permendiknas nomor 41 tahun 2007 dijelaskan bahwa perencanaan pembelajaran meliputi penyusunan silabus dan rencana
pelaksanaan pembelajaran RPP yang memuat sekurang-kurangnya tujuan
24 pembelajaran, materi bahan ajar, sumber belajar, metode pembelajaran, dan
penilaian hasil belajar. Menurut Standar Kompetensi Guru 2003 Suparlan, 2006: 87 kemampuan
guru dalam proses merencanakan pembelajaran dapat ditunjukkan oleh beberapa indikator sebagai berikut:
1 Mendeskripsikan tujuan pembelajaran. 2 Menentukan materi yang sesuia dengan kompetensi yang telah
ditentukan. 3 Mengorganisasikan materi berdasarkan urutan dan kelompok.
4 Mengalokasikan waktu. 5 Menentukan metode pembelajaran yang sesuai.
6 Merancang prosedur pembelajaran. 7 Menentukan media pembelajaranperalatan praktikum bahan yang akan
digunakan. 8 Menentukan sumber belajar yang sesuia berupa buku dan modul.
9 Menetukan teknik penilaian yang sesuai.
Berdasarkan pendapat di atas maka dapat disimpulkan bahwa merencanakan proses pembelajaran merupakan gambaran bagi guru mengenai
kegiatan yang harus dilakukan selama proses pembelajaran. Perencanaan proses pembelajaran tersebut mencakup penyusunan program semester, silabus
pembelajaran, dan rencana pembelajaran atau RPP. b. Pelaksanaan Pembelajaran
Pelaksanaan pembelajaran merupakan implementasi dari rencana pelaksanaan pembelajaran yang dibuat oleh guru. Menurut Abdul Majid 2006:
111 mengemukakan bahwa “pelaksanaan pembelajaran merupakan suatu proses penyelenggaraan interaksi peserta didik dengan pendidik dan sumber belajar pada
suatu lingkungan belajar.” Lebih lanjut Buwang Suryosubroto 2002: 27 menjelaskan bahwa pelaksanaan proses pembelajaran meliputi kegiatan membuka