Pembinaan Kepala Sekolah Terhadap Guru

55 kompetensi meliputi visi dan misi sekolah yang mendorong warga sekolah berprestasi, peran kepala sekolah yang demokratis, partisipatif, SDM yang terus mengalami peningkatan pengetahuan kemampuan dan kultur yang mendorong warga sekolah untuk terus belajar. Faktor penghambat kurang motivasi guru dalam meningkatkan kompetensi, keterbatasan sarana dan prasarana dan kurangnya pemahaman tentang satuan kurikulum pembinaan sehingga guru masih belum bisa mengaplikasikan hasilnya di sekolah. Dari penelitian terdahulu dapat diketahui bahwa penelitian yang dilakukan oleh penulis belum pernah diteliti oleh peneliti sebelumnya. Beberapa penelitian tersebut menjadi acuan untuk penelitian ini, dan memberikan gambaran mengenai pembinaan profesional kepala sekolah dalam meningkatkan kinerja guru Sekolah Dasar Negeri di Kecamatan Depok Kabupaten Sleman Daerah Istimewa Yogyakarta.

F. Kerangka Berpikir

Guru sebagai pendidik mempunyai kedudukan sebagai tenaga profesional. Guru yang profesional adalah guru yang mempunyai kemampuan dan keterampilan dalam bidangnya mengajar, mendidik, dan melatih peserta didik sesuai dengan tujuan pendidikan, yang mana kemampuan dan keterampilan ini meliputi kemampuan dan keterampilan dalam pelaksanaan pembelajaran yang dimulai dari perencanaan pembelajaran, pelaksanaan pembelajaran, sampai evaluasi pembelajaran. Kinerja guru merupakan faktor utama dalam meningkatkan mutu pendidikan. Salah satu faktor yang mempengaruhi kinerja 56 guru adalah peran kepala sekolah sebagai pemimpin pendidikan sangat mempengaruhi kinerja guru dalam meningkatkan mutu pendidikan di sekolah. Kepala sekolah sebagai pemimpin harus memberikan perhatian yang sungguh- sungguh terhadap usaha-usaha mendayagunakan, memajukan, dan meningkatkan kemampuan profesional guru secara terus menerus melalui pembinaan. Pada penelitian ini peneliti fokus pada pelaksanaan pembinaan yang dilakukan oleh kepala sekolah dalam meningkatkan kinerja guru sekolah dasar negeri. Kinerja guru yang dimaksud dalam penelitian ini adalah kinerja guru dalam merencanakan pembelajaran yang meliputi kegiatan dalam hal perumusan tujuan pembelajaran, pemilihan materi pembelajaran, pengorganisasian materi pembelajaran, pemilihan metode pembelajaran, pemilihan sumber belajar, dan skenario atau kegiatan pembelajaran; 2 melaksanakan pembelajaran meliputi kegiatan dalam hal membuka pembelajaran, penyajian materi, penggunaan metode pembelajaran, pemanfaatan sumber belajar, penggunaan bahasa, memotivasi siswa, mengorganisasi kegiatan, interaksi dengan siswa, menyimpulkan pembelajaran, memberikan umpan balik, penggunaan waktu, dan menutup kegiatan pembelajaran; dan 3 mengevaluasi pembelajaran meliputi kegiatan meliputi dalam hal penyusunan perangkat penilaian, pembuatan soal, penggunaan strategi dan metode penilaian, memeriksa jawaban, mengolah dan menganalisis hasil penilaian, serta pemanfaatan hasil penilaian. Pelaksanaan pembinaan yang dilaksanakan oleh kepala sekolah yang bersifat akademik atau teknik edukatif harus mendapatkan perhatian yang lebih besar dari kepala sekolah, karena pembinaan tersebut merupakan pembinaan yang 57 berhubungan langsung dengan pengajaran. Pembinaan oleh kepala sekolah merupakan tugas dan tanggung jawab yang harus dilaksanakan secara profesional untuk membantu guru agar lebih berkualitas dan menjadikan guru lebih profesional. Pembinaan yang dilakukan oleh kepala sekolah yang bersifat akademik dapat dilihat dari jenis pembinaannya yang meliputi supervisi pembejaran. Supervisi pembelajaran merupakan serangkaian bantuan yang diberikan oleh kepala sekolah yang berwujud layanan profesional untuk meningkatkan proses dan hasil belajar. Kedua jenis kegiatan di atas nantinya akan dapat meningkatkan kinerja guru dalam pembelajaran yang meliputi kegiatan perencanaan pembelajaran, pelaksanaan pembelajaran, dan evaluasi pembelajaran. Pembinaan yang dilakukan oleh kepala sekolah yang bersifat teknik dapat dibedakan menjadi dua yaitu secara individu dan secara kelompok. Secara individu meliputi kegiatan kunjungan kelas dan pertemuan individual. Sedangkan secara kelompok meliputi kegiatan diskusi kelompok, demonstrasi mengajar, penataran, dan rapat guru. Teknik pembinaan yang dilakukan oleh kepala sekolah ini dapat dijadikan sebagai cara untuk meningkatkan kinerja guru dalam pembelajaran.