pada anak perempua kebanyakan pasif, mengagumi, dan memujanya dalam khayalan.
3. Masa Remaja Akhir
Setelah remaja dapat menentukan pendirian hidupnya, pada dasarnya telah tercapailah masa remaja akhir dan telah terpenuhilah tugas-tugas perkembangan
masa remaja, yaitu menemukan pendirian hidup dan masuklah individu ke dalam masa dewasa.
Siswa Sekolah Menengah Pertama memiliki usia yang merupakan masa peralihan dari usia anak-anak ke usia yang remaja. Perilaku yang disebabkan oleh
masa peralihan ini menimbulkan berbagai keadaan dimana siswa labil dalam pengendalian emosi. Keingintahuan pada hal-hal baru yang belum pernah ditemui
sebelumnya mengakibatkan muncul perilaku-perilaku yang mulai memunculkan karakter diri.
Fase remaja merupakan segmen perkembangan individu yang sangat penting, yang diawali dengan matangnya organ-organ fisik seksual sehingga
mampu bereproduksi Yusuf, 2004:184. Masa remaja merupakan puncak emosionalitas yang menunjukkan sifat sensitif dan reaktif, cenderung
tempramental atau mudah tersinggung, marah, sedih atau murung. Dilihat dari tahap perkembangan, anak usia Sekolah Menengah Pertama SMP berada pada
tahap perkembangan pubertas 10-14 tahun.
Menurut Desmita 2010: 36 ada beberapa karakteristik siswa usia Sekolah Menengah Pertama SMP antara lain: a terjadinya ketidakseimbangan proporsi
tinggi dan berat badan, b mulai timbulnya ciri-ciri seks sekunder, c kecenderungan ambivalensi, serta keinginan menyendiri dengan keinginan
bergaul, serta keinginan untuk bebas dari dominasi dengan kebutuhan bimbingan dan bantuan dari orang tua, d senang membandingkan kaedah-kaedah, nilai-nilai
etika atau norma dengan kenyataan yang terjadi dalam kehidupan orang dewasa, e mulai mempertanyakan secara skeptis mengenai eksistensi dan sifat
kemurahan dan keadilan Tuhan, f reaksi dan ekspresi emosi masih labil, g mulai mengembangkan standard dan harapan terhadap perilaku diri sendiri
yang sesuai dengan dunia sosial dan h kecenderungan minat dan pilihan karier relatif sudah lebih jelas.
C. Media dan Multimedia Interaktif
1. Media
Kata media berasal dari bahasa Latin medius yang secara harfiah berarti tengah, perantara atau pengantar.Sedangkan dalam bahasa Arab, media adalah
perantara atau pengantar pesan dari pengirim kepada penerima pesan Arsyad 2011:3. Dari pendapat ahli tersebut dapat disimpulkan bahwa media adalah
berbagai jenis komponen perantara yang digunakan untuk menyampaikan pesan dari sumbernya kepada penerima pesan.
Anderson mengelompokkan media menjadi 10 golongan, yaitu: 1 media audio : contohnya kaset audio, siaran radio, telepon, dan CD media pembelajaran,
2 media cetak : contohnya buku pelajaran, modul, brosur, diktat, leaflet dan sebagainya, 3 audio cetak : contohnya kaset aydio yang dilengkapi dengan
bahan tertulis, 4 Proyeksi visual diam : contohnya OverheadProjectordengan menggunakan transparansi dan film bingkai slide, 5 proyeksi audio visual statis :
contohnya film bingkai slide bisu, 6 visual diam : contohnya film bisu tanpa suara, 7 audio visual gerak: contohnya yaitu film gerak bersuara video, VCD,
dan televisi, 8 objek fisik : contohnya benda nyata, model, dan specimen, 9 manusia dan lingkungan : contohnya guru, pustakawan, petani, pedagang,
laboran, dan sebagainya, 10 komputer yaitu pembelajaran berbasis komputer Pujiriyanto, 2012.
Jika dikaitkan dalam dunia pendidikan, media yang digunakan dalam rangka komunikasi dan interkasi antara guru dan siswa, serta membawa pesan-pesan atau
informasi yang mengandung maksud-maksud pengajaran dalam proses pembelajaran, maka media tersebut termasuk dalam media pembelajaran. Hamalik
mengemukakan bahwa pemakaian media pembelajaran dalam proses belajar mengajar dapat membangkitkan keinginan dan minat yang baru, membangkitkan
motivasi dan rangsangan kegiatan belajar, dan bahkan membawa pengaruh- pengaruh psikologis terhadap siswa Arsyad, 2010: 15. Sehingga diharapkan
penggunaan media pembelajaran dapat meningkatkan motivasi belajar siswa yang akan serta meningkatkan kualitas proses dan hasil pembelajaran.