Pendekatan Penelitian Defenisi Konsep

BAB III METODE PENELITIAN

3.1. Pendekatan Penelitian

Pendekatan yang digunakan dalam penelitian ini adalah pendekatan studi kasus kolektif, yang artinya peneliti akan mempelajari kasus secara bersamaan, agar dapat meneliti fenomena, populasi atau kondisi umum. Hal ini dikerenakan untuk melakukan penelitian tentang upaya pemberdayaan masyarakat dalam mengelola sampah anorganik di Bank Sampah, maka harus dilihat bagaimana peran yang dimainkan oleh individu-individu dan atau aktor-aktor pada pengurus Bank Sampah dalam melakukan upaya pemberdayaan terhadap masyarakat yang merupakan nasabah Bank Sampah.

3.2 Defenisi Konsep

Konsep merupakan suatu istilah dan defenisi yang digunakan untuk mengambarkan secara abstrak kejadian kelompok atau individu yang menjadi pusat perhatian. Dalam hal ini defenisi konsep bertujuan untuk merumuskan istilah yang digunakan secara mendasar dan diharapkan dapat melakukan penyamaan presepsi tentang apa yang akan diteliti serta menghindari salah pengertian yang dapat mengaburkan tujuan penelitian. Adapun yang menjadi defenisi konsep adalah sebagai berikut : 1. Upaya Pemberdayaan masyarakat adalah usaha dalam memberikan pengetahuan, keterampilan, dan kesempatan kepada setiap masyarakat untuk dapat meningkatkan kemampuan kekuasaan meraka. Di mana 77 Universitas Sumatera Utara dalam hal ini terkait dengan kemampuan dan keterampilan untuk dapat mengelola sampah anorganik yang berada disekitar lingkungan tempat tinggal mereka melalui program yang dijalankan oleh Bank Sampah. 2. Masyarakat yang dimaksud di sini adalah masyarakat lingkungan V blok B Pulau Canang, Kelurahan Belawan Sicanang, Kecamatan Medan Belawan, yang aktif sebagai pengurus Bank Sampah Simpan Jadi Mas dan juga yang aktif sebagai nasabah Bank Sampah Simpan Jadi Mas. 3. Bank Sampah adalah tempat pelayanan kegiatan penabungan sampah yang dilakukan oleh masyarakat setempat sebagai nasabah yang ditandai dengan adanya kepemilikan nomer rekening dan buku tabungan sampah. Sampah-sampah yang ditabung kemudian ditimbang dan dicatat di buku tabungan oleh pengurus bank sampah. Hasil tabungan sampah tersebut kemudian dapat dikonversi atau dicairkan dalam bentuk uang. 4. Program Bank Sampah adalah usaha untuk memberdayakan masyarakat agar dapat mengelola sampah anorganik yang ada dilingkungan tempat tinggal mereka dengan cara memilah dan menabung sampah anorganik untuk kemudian dikonvesi menjadi nilai rupiah dalam tabunngan sampah. Biasanya hasil tabungan tersebut dapat digunakan untuk memenuhi kebutuhan hidup sehari-hari. Selain program menabung sampah, nasabah bank sampah juga diberikan fasilitas berupa program simpan pinjam yang dapat dibayar dengan menggunakan sampah atau tabungan sampah. 5. Pengurus Bank Sampah adalah individu-individu yang mengurus dan menjalankan bank sampah secara oprasional seperti pendataan jumlah nasabah bank sampah, penimbangan sampah, pencatatan hasil tabungan Universitas Sumatera Utara sampah ke dalam buku tabungan serta selanjutnya melakukan pengelolaan terhadap sampah-sampah yang telah ditabung oleh nasabah. Pengelolaan dalam hal ini adalah usaha untuk mendaur ulang kembali sampah-sampah anorganik dan atau menjual sampah tersebut ke pihak pengepul. 6. Nasabah Bank Sampah adalah masyarakat yang berpartisipasi aktif dalam menabung sampah anorganiknya ke Bank Sampah. Yang ditandai dengan adanya nomer rekening atau buku tabungan sampah. 7. Sampah adalah sebagian dari sesuatu barang materi yang tidak dipakai, tidak disenangi atau sesuatu yang harus dibuang, yang umumnya berasal dari kegiatan yang dilakukan manusia termasuk kegiatan industri, tetapi yang bukan biologis karena kotoran manusia tidak termasuk di dalamnya dan umumnya bersifat padat. 8. Sampah Anorganik adalah sampah yang tidak dapat didegradasi atau diuraikan secara sempurna melalui proses biologi baik secara aerob maupun secara anaerob. Sampah anorganik ada yang dapat diolah dan digunakan kembali karena memiliki nilai ekonomi, seperti plastik, kertas bekas, kain perca, styrofoam. Universitas Sumatera Utara Proses pemberdayaan yang meliputi: - Perubahan pandangan terhadap sampah. - Pemberian pelatihan dalam pengelolaan sampah - Pemasaran sampah.

3.3 . Kerangka Konsep

Dokumen yang terkait

Etnografi Pengusaha Sampah (Studi tentang Usaha Pengangkutan Sampah Komplek Perumahan di Medan Sunggal)

1 30 96

Program Penyadaran Kebersihan Lingkungan Berbasis Bank Sampah Pada Masyarakat Pesisir di Kelurahan Belawan Sicanang

0 0 35

Program Penyadaran Kebersihan Lingkungan Berbasis Bank Sampah Pada Masyarakat Pesisir di Kelurahan Belawan Sicanang

0 0 4

Program Penyadaran Kebersihan Lingkungan Berbasis Bank Sampah Pada Masyarakat Pesisir di Kelurahan Belawan Sicanang

0 0 12

Program Penyadaran Kebersihan Lingkungan Berbasis Bank Sampah Pada Masyarakat Pesisir di Kelurahan Belawan Sicanang

0 0 13

Program Penyadaran Kebersihan Lingkungan Berbasis Bank Sampah Pada Masyarakat Pesisir di Kelurahan Belawan Sicanang

0 0 1

Program Penyadaran Kebersihan Lingkungan Berbasis Bank Sampah Pada Masyarakat Pesisir di Kelurahan Belawan Sicanang

1 3 8

BAB II TINJAUAN TEORITIS 2.1. Uraian Teoritis - Upaya Pemberdayaan Masyarakat Dalam Mengelola Sampah Anorganik Melalui Bank Sampah(Studi Kasus : Di Bank Sampah Simpan Jadi Emas Lingkungan V Blok B Lorong II Kelurahan Belawan Sicanang Kecamatan Medan Belaw

1 0 49

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah - Upaya Pemberdayaan Masyarakat Dalam Mengelola Sampah Anorganik Melalui Bank Sampah(Studi Kasus : Di Bank Sampah Simpan Jadi Emas Lingkungan V Blok B Lorong II Kelurahan Belawan Sicanang Kecamatan Medan Belaw

0 0 27

Upaya Pemberdayaan Masyarakat Dalam Mengelola Sampah Anorganik Melalui Bank Sampah(Studi Kasus : Di Bank Sampah Simpan Jadi Emas Lingkungan V Blok B Lorong II Kelurahan Belawan Sicanang Kecamatan Medan Belawan)

0 0 15