BAB I PENDAHULUAN
1.1. Latar Belakang Masalah
Penyebaran informasi saat ini begitu pesat dengan adanya perangkat teknologi elektronik, sehingga informasi elektronik disebarkan tidak mengenal
batas waktu dan tempat. Maka informasi saat ini dapat dibaca, dilihat, dan didengar tanpa batasan ruang dan waktu. Fakta yang tidak terhindarkan adanya
akses lebih besar dalam pencarian berbagai jenis informasi, dan demi mencapai kecepatan perolehan akses informasi saat ini terdapat banyak investasi dana untuk
teknologi informasi mendorong banyak orang dalam membangun situs-situs di internet sebagai media informasi dan komunikasi, banyak diantara situs-situs
tersebut bersifat komersial. Tentu saja situs yang komersial membayar hanya dapat diperoleh individu yang memiliki banyak uang, namun seperti mahasiswa,
pelajar dari tingkat SD sampai dengan SLTA, rata-rata pengguna internet memiliki keterbatasan dana. Oleh karena itu saat ini dengan adanya gerakan Open
Access sangat membantu sekali bagi pengguna internet dari seluruh kalangan untuk memenuhi kebutuhan informasinya.
Seperti yang dikutip oleh Dewiyana 2013, 2 : Dengan adanya gerakan Open Access yang pertama kali muncul dengan
nama Budapest Open Access BOAI pada bulan Febuari 2002, Setiap literatur yang telah melewati proses digitalisasi dan diunggah pada situs
dapat diakses oleh masyarakat pengguna internet. Pengguna dapat memanfaatkan literatur tersebut secara gratis. Gerakan ini mendatangkan
manfaat yang besar bagi kaum peneliti, dalam hal menyebarkan dan mempublikasikan penelitiannya. Perpustakaan juga mendapatkan manfaat
dengan adanya gerakan ini sebagai institusi pengelola dan penyebar informasi yang bersifat nonprofit.
Perpustakaan merupakan tempat yang menyediakan literatur kepada masyarakat. Pepustakaan sebagai tempat penyedia informasi juga berkembang
dengan penyediaan informasi yang dapat diakses secara full-text melalui internet. Kemajuan teknologi telah menyaingi perpustakaan konvensional. Dalam
kaitannya dengan literatur, pada perpustakaan ada istilah yang dikenal dengan
Universitas Sumatera Utara
koleksi lokal local collection dan isi atau muatan lokal local content. Koleksi
lokal artinya koleksi buku, peta, cetakan, ilustrasi dan materi lainnya yang berada dalam perpustakaan. Sedangkan local content adalah muatan lokal atau isi lokal,
juga mengandung arti materi informasi lokal tersebut dimasukkan dalam sebuah wadah.
Keberadaan local content dapat diibaratkan sebagai harta yang yang terdapat dan dimiliki oleh perpustakaan. Sampai sejauh mana harta tersebut
ditampilkan tergantung dari pihak perpustakaan dalam pengelolaannya. Akan tetapi bila menemukan harta local content tersebut dalam perpustakaan maka hal
tersebut merupakan penemuan yang berharga bagi dunia ilmu pengetahuan. Sehingga sudah selayaknya perpustakaan untuk menampilakan local content yang
dimilikinya untuk bisa dinikmati oleh penggunanya. Beberapa perpustakaan akademik telah mengubah local content yang berformat tercetak menjadi format
digital kemudian diunggah pada wadah yang disebut repository sehingga dapat ditelusuri dengan perangkat elektronik.
Beberapa perguruan tinggi di Indonesia baik Negeri maupun Swasta, telah membangun e-repository perpustakaannya. Hal ini dikarenakan repository penting
untuk dimiliki oleh sebuah Universitas saat ini. Salah satu keuntungan dari adanya repository ini adalah dapat meningkatkan reputasi universitas. Semakin banyak
penulis mensitir karya akademisi Universitas tertentu, maka Univeritas tersebut semakin diakui sebagai Universitas yang mempunyai reputasi dalam bidang
pengetahuan tertentu. Reputasi yang baik akan meningkatkan peringkat Universitas dan akan diperhitungkan oleh masyarakat. Untuk komunitas peneliti,
repository juga dapat menghindarkan dari duplikasi karya penelitian. Universitas Negeri Medan UNIMED sebagai sebuah institusi pendidikan
yang menghasilkan karya ilmiah dari tahun ke tahun, baik karya ilmiah mahasiswa maupun dosen. Sebuah karya ilmiah merupakan harta yang berharga
bagi sebuah Universitas. Oleh karena itu Perpustakaan universitas harus dapat mengelola karya ilmiah agar tetap terjaga keasliannya, dengan baik. Jika seluruh
koleksi karya ilmiah yang dimiliki oleh sebuah Universitas disimpan terus menerus secara tercetak dan manual, tentu akan mengalami kesulitan seperti;
Universitas Sumatera Utara
masalah ruangan, pemeliharaan koleksi yang membutuhkan biaya yang banyak dan tenaga SDM yang mengelola juga dibutuhkan banyak.
Proses digital inilah yang menjadi jalan keluar dari permasalahan di atas. Pengelolaan yang baik tentang informasi ilmiah dapat memberikan kontribusi
yang baik pula terhadap penelitian lainnya. Penelitian akan berkembang semakin baik jika akses terhadap sumber daya informasi ilmiah semakin mudah, cepat dan
efesien. Proses digital terhadap koleksi Repository UNIMED dibutuhkan karena dapat memberikan keuntungan-keuntungan seperti, dapat diakses oleh banyak
pengguna multi user dalam waktu yang bersamaan, dapat dimanfaatkan dari mana saja dan kapan saja tanpa batasan ruang dan waktu.
Repository UNIMED memiliki koleksi sumber daya informasi elektronik yang tidak sedikit jumlahnya. Berdasarkan survey awal penulis, diketahui terdapat
27.996 dokumen per tanggal 26 September 2013 yang telah dipublikasi pada Repository UNIMED. Dokumen tersebut terdiri dari 23.547 undergraduate
theses, 2012 master theses, 750 scientific articles, 15 course material, 62 journal, 7 multimedia, 1 student paper and presentation, 1.308 PSKGJ, 19 non dgree, 6
PhD Theses, 1 clipping, 7 books, 2 images, 18 proceeding, 229 research report, 1 brochure and document, 10 seminar, dan 1 biography. Dan dapat dilihat juga total
pengunjung repository UNIMED hingg per tanggal 03 Desember 2013 sebanyak 590.134 visites dan 6.573.513 hits.
Pada saat penulis melakukan observasi awal, didapatkan penjelasan dari salah satu pustakawan Perpustakaan UNIMED bahwa pengguna Perpustakaan
UNIMED lebih sering memanfaatkan koleksi karya ilmiah yang tercetak daripada download karya ilmiah yang terdapat pada repository UNIMED. Dari penjelasan
tersebut dapat diketahui bahwa pemanfaatan repository UNIMED masih rendah. Jika dilihat dari kelebihan-kelebihan penggunaan koleksi digital, keberadaan
repository UNIMED ini tentu sangat membantu pengguna perpustakaan UNIMED untuk dapat memanfaatkan koleksi karya ilmiah dimana saja dan kapan saja
secara gratis. Oleh karena itu timbul lah pertanyaan bagaimana pemanfaatan sumber
daya informasi elektronik yang telah bersifat Open Access pada repository UNIMED oleh mahasiswa?. Oleh karena itu penulis tertarik untuk mengevaluasi
Universitas Sumatera Utara
bagaimana pemanfaatan sumber daya informasi elektronik akses terbuka: studi kasus e-repository UNIMED?.
1.2 Rumusan Masalah