2.2 Akses Terbuka Open Access
2.2.1 Pengertian Akses Terbuka Open Access
Pada bulan Oktober 2003, Max Planck Society di Jerman mengadakan pertemuan “Open Access to Knowledge in the Sciences and Humanities”.
Pertemuan ini menghasilkan Deklarasi Berlin Open Access 4. Deklarasi Berlin mendefinisikan Open Access seperti:
“Open Access contributions must satisfy two conditions: 1. The authors and right holders of such contributions grants to all
users a free,irrevocable, worldwide, right of access to, and a license to copy, use, distribute, transmit and display the work publicly and to make
and distribute derivative works, in any digital medium for any responsible purpose, subject to proper attribution of authorship community standards
will continue to provide the mechanism for enforcement of proper attribution and responsible use of thepublished work, as they do now, as
well as the right to make small numbers ofprinted copies for their personal use.
2. A complete version of the work and all supplemental materials, including a copy of the permission as stated above, in an appropriate standard
electronic format is deposited and thus published in at least one online repository using suitable technical standards such as the Open Archive
definitions that is supported and maintained by an academic institution, scholarly society, government agency, or other well-established
organization that seeks to enable Open Access, unrestricted distribution, inter operability, and long-term archiving”
Ada tiga hal penting utama yang dapat diketahui dari pernyataan di atas
yaitu: aksesibilitas bebas, penyebaran lebih lanjut, dan pengarsipan yang tepat. Open Access akan disebut gerakan akses yang terbuka jika memenuhi beberapa
hal berikut : 1. Artikelnya bersifat universal dan bebas diakses tanpa biaya kepada
pembaca melalui internet ataupun sebaliknya 2. Pemilik hak cipta yaitu penulis memberikan hibah kepada pihak ketiga
dimuka dan selama-lamanya, hak untuk menggunakan, menyalin atau menyebarkan artikel asalkan pengguna memberikan perincian
pengutipannya dan mencantumkan nama pemilik ciptaan tersebut. 3. Artikel segera disimpan, secara penuh dan dalam bentuk elektronik yang
sesuai. Definisi Open Access yang dinyatakan oleh Suber 2007, 31 dalam Nick
yaitu, “OA removes price barriers such as subscriptions, licensing fees, pay-per-
Universitas Sumatera Utara
view fees, and permission barriers such as copyright and licensing restrictions.” Pendapat yang dikemukan oleh Suber menunjukkan adanya kebebasan biaya dan
izin dari penulis ataupun surat penyerahan izin kepada pengguna dalam mengakses informasi. Jadi, bahan-bahan yang diterbitkan melalui model Open
Access, memungkin konsumen ataupun pengguna informasi mengaksesnya dan mengunggah karya elektronik tanpa harus membayar biaya berlangganan dan
dapat mendistribusikan bahan bebas tanpa perlu mencari izin dari pemegang hak cipta.
2.2.2 Jenis-Jenis Akses Terbuka Open Access