Hasil belajar siswa sebelum menggunakan multimedia pembelajaran
kelas,tetapi pembagian tempat duduk diatur berbeda agar memudahkan kontrol pada saat penelitian. Namun seperti terlihat pada tabel di atas,
meskipun penelitian dilakukan pada saat dan tempat yang sama namun hasil yang diperoleh oleh kedua kelompok jauh berbeda. Pada kelas X-A
frekuensi siswa yang memperoleh nilai minimal 70 mencapai 81.25 , sedangkan pada kelas X-B hanya mencapai 25 . Hal ini disebabkan pada
saat penelitian berlangsung beberapa siswa dari salah satu kelompok responden dalam hal ini kelas X-B tidak memperhatikan dan gaduh
sehingga menganggu kelompok responden yang lain. Dari hasil wawancara dengan guru wali kelas menyatakan bahwa siswa kelas X-B
memang memiliki karakter yang ramai dan kurang memperhatikan daripada kelas X-A.
Selain itu guru wali kelas juga menyatakan bahwa siswa kelas X- A memiliki prestasi yang sedikit lebih baik daripada siswa kelas X-B.
Pernyataan tersebut terlihat pada rata-rata hasil pre-test maupun post-test tiap kelas seperti yang terlihat pada tabel berikut ini :
Tabel 11. Rata-rata nilai pre-test dan post-test tiap kelas
No Kelas
Rata rata Pretest Rata-rata Post-test
1 X-A
55 72.5
2
X-B 32.5
60 Dari tabel di atas dapat diketahui bahwa nilai rata-rata kelas X-B
baik pre-test maupun post-test lebih rendah daripada nilai rata-rata kelas X-A. Hal ini sesuai dengan pendapat guru wali kelas yang menyatakan
bahwa siswa kelas X-A memiliki prestasi yang lebih baik daripada kelas X-B.
Dari hasil analisis pembahasan penelitian di atas maka dapat disimpulkan bahwa meskipun nilai yang diperoleh kelas X-A sangat baik
namun hasil kelas X-B kurang memenuhi standar ketuntasan yang ditentukan. Karena obyek pada penelitian ini adalah populasi kelas X TKJ
yang terdiri dari kelas X-A dan X-B maka keseluruhan hasil yang dicapai adalah media pembelajaran komputer ini menjadi tidak efektif.