C. Kerangka Berpikir
Perlu adanya kerangka pemikiran yang merupakan landasan dalam meneliti masalah yang bertujuan untuk menemukan, mengembangkan dan
menguji kebenaran suatu penelitian dapat digambarkan sebagai berikut : 1.
Pengaruh Etika Kerja Islam terhadap Sikap Akuntan Publik pada Perubahan Organisasi.
Mengelola perubahan organisasi membutuhkan waktu karena menggabungkan kemampuan sumber daya manusia dengan kondisi
organisasi yang baru membutuhkan banyak waktu. Tidak hanya itu, proses perubahan itu sendiri membutuhkan waktu karena organisasi
merupakan sistem yang kompleks dengan berbagai ketergantungan, dengan mengadakan perubahan berarti kolaborasi dan kemitraan antar
sumber daya manusia SDM. Idealnya kerja sama ini terjadi selama berlangsungnya semua fase perubahan, dimulai dari pengertian
terhadap sifat perubahan organisasi itu sendiri dan terus berlanjut pada perencanaan, pelaksanaan, penilaian kembali dan penyesuaian
kembali sumber daya manusia. Zaman terus berkembang adanya perubahan dan dinamika di
berbagai aspek kehidupan serta munculnya berbagai masalah baru, terkadang memaksa manusia harus bersikap samar dan mendua
bahkan bersikap dan berperilaku menurut kebutuhan dan kemauannya saat itu. Padahal ini semua memerlukan penyelesaian dari aspek
hukum yang jelas. Oleh sebab itu, kita harus berfikir secara maksimal
dengan akal yang jernih dan sehat untuk mencari berbagai rujukan dan isyarat Al Qur’an dan Sunnah dengan berijtihad. Ijtihad merupakan
cara atau metodologi memahami ajaran Islam untuk mendapatkan kepastian hukum yang secara tegas belum dinyatakan oleh Al Qur’an
dan Sunnah. Penjelasan dalam Etika Kerja Islam, seseorang cenderung
untuk berpikir dan melakukan pekerjaan dengan tujuan untuk mengembangkan kepribadian dan hubungan sosial. Bekerja dengan
pribadi dan hubungan sosial yang baik akan memicu peningkatan dimensi dalam sikap perubahan organisasi.
Yousef 2000 mengungkapkan bahwa mereka yang menerapkan Etika Kerja Islam akan lebih dapat menerima perubahan selama
tidak berpotensi mengubah nilai dasar dan tujuan organisasi dan dianggap bermanfaat bagi organisasi. Nilai-nilai dalam Etika
Kerja Islam mengajarkan seseorang untuk melihat organisasi sebagai tempat dimana dia harus memberikan kontribusi yang positif untuk
pencapaian tujuan melalui sikap adaptable nya terhadap perubahan- perubahan yang terjadi.
2. Pengaruh Komitmen Organisasi terhadap Sikap Akuntan Publik pada
Perubahan Organisasi. Komitmen Organisasi merupakan salah satu penentu pada sikap-
sikap akuntan publik terhadap perubahan organisasi. Yousef 2000 mengungkapkan auditor dengan Komitmen Organisasi yang tinggi
lebih mendukung tujuan goals dan nilai-nilai values perusahaan, bersedia mengeluarkan usaha yang lebih banyak demi organisasi dan
lebih besar
kemungkinannya untuk
menerima perubahan
organisasional. Komitmen organisasi memiliki pengaruh langsung dan signifikan terhadap dampak dan dimensi kontrol dari skema
perubahan, komitmen organisasi memberikan kontribusi untuk memprediksikan sikap-sikap akuntan publik terhadap fleksibilitas
fungsional. Komitmen seseorang pada organisasi merfleksikan perasaan suka
atau tidak suka dari seseorang terhadap tempat ia bekerja. Seorang auditor yang memiliki komitmen organisasi baik secara Affective
Commitment, Continuance Commitment dan Normative Commitmen akan memiliki sikap yang positif terhadap perubahan yang terjadi
pada organisasi tempatnya bekerja Alwiyah Jamil, 2007. 3.
Pengaruh Etika Kerja Islam dan Komitmen Organisasi terhadap Sikap Akuntan Publik pada Perubahan Organisasi.
Berkaitan dengan Etika Kerja Islam, dalam kehidupan berorganisasi setiap muslim dituntut untuk berkomitmen terhadap
organisasi didunia dengan satu tuntunan bahwa segala bentuk pertumbuhan dan perkembangan materiil harus ditunjukkan demi
keadilan, kebenaran dan peningkatan ketakwaan spiritual baik bagi organisasi mupun dirinya-sendiri sebagai wujud pertanggungjawaban
sebagi khalifah dibumi.
Seseorang yang memiliki etika kerja yang tinggi dan berpedoman pada etika agama yang ditentukan maka akan memiliki komitmen
yang tinggi terhadap organisasinya. Komitmen dan dukungan etika kerja yang tinggi akan mempengaruhi seseorang dalam menerima
perubahan. Mengelola perubahan organisasi membutuhkan waktu terutama karena menggabungkan kemampuan sumber daya manusia
dengan kondisi organisasi yang baru membutuhkan waktu. Lebih dari itu, proses perubahan itu sendiri membutuhkan waktu karena
organisasi merupakan sistem yang kompleks dengan berbagai ketergantungan, dengan mengadakan perubahan berarti kolaborasi dan
kemitraan antar manajer lini profesional sumber daya manusia SDM dan semua karyawan. Sikap-sikap akuntan publik dalam menerima
perubahan akan dipengaruhi oleh etika kerja yang dijadikan pedoman dalam melaksanakan tugas dan bagaimana komitmen terhadap
organisasi tersebut.
D. Paradigma Pemikiran