16 Berdasarkan pendapat-pendapat di atas dapat disimpulkan bahwa gerak
lokomotor adalah aktivitas pokok perpindahan posisi seseorang untuk beralih dari satu tempat ke tempat lain seperti jalan, lari, dan loncat. Gerak lokomotor bagi
anak akan membantu anak untuk menjelajah lingkungannya secara optimal.
2. Macam-Macam Lokomotor
Sumantri 2005: 130 menjelaskan bahwa lokomotor terdiri dari jalan, lari, mendaki, lompat, meluncur, skipping, dan sebagainya. Sejalan dengan pernyataan
Toho Cholik dan Rusli Lutan 1997: 62 yang menjelaskan bahwa aktivitas lokomotor itu seperti merangkak, berjalan, berlari, meloncat, berjengket,
meluncur, memanjat, melompat ke arah mendatar, melompat ke arah tegak, dan lompat jauh.
Dari beberapa pendapat di atas dapat disimpulkan bahwa macam-macam gerak lokomotor yang dikuasai anak usia dini diantaranya adalah merangkak,
berjalan, mendaki, berlari, melompat, meloncat, berjengket, mengguling, dan meluncur.
a. Merangkak
Merangkak merupakan keterampilan lokomotor dasar yang bermanfaat untuk mengembangkan kekuatan togok, lengan, dan bahu. Selain itu juga dapat
mengembangkan keterampilan untuk mengalihkan titik berat badan ke tangan dan lutut Toho Cholik dan Rusli Lutan, 1997: 63. Merangkak dapat dilakukan
dengan berbagai variasi misalnya merangkak melewati terowongan, merangkak sambil menyusuri jejak dan petak.
17 b.
Berjalan Berjalan merupakan keterampilan dasar. Menurut Sumantri 2005: 72
Gerakan berjalan pada awalnya belum bisa dilakukan dengan baik oleh anak, namun seiring tumbuh dan berkembangnya anak mampu melakukan gerak
berjalan dengan lebih lancar dan mampu bergerak dengan cepat dan lincah. Pola perkembangan penguasaan gerakan berjalan dalam Sumantri 2005:
73 adalah sebagai berikut: 1
Pelaksanaan gerakan berjalan yang mula-mula tertatih-tatih dan kurang terkontrol menjadi semakin lancar dan terkontrol dengan baik.
2 Irama gerakan yang cepat seperti terhuyung-huyung, berkembang
menjadi bisa dilakukan sesuai dengan irama yang dikehendaki. Anak dapat melakukan dengan irama lambat dan juga bisa cepat.
3 Bentuk gerakan kaki mula-mula menapak dengan telapak kaki penuh,
kedua kaki sedikit kangkang, kedua telapak kaki membentuk sudut lebar, berkembang menjadi bisa menapak dengan tumit dan bergeser
ke arah telapak kaki bagian depan, kedua kaki melangkah tidak mengangkang dan bisa mendaki garis lurus, sudut kedua telapak kaki
menyempit.
4 Ayunan langkah menjadi semakin otomatis, dalam melangkah tidak
terlalu menyita perhatiannya saat melangkah. Gerakan jalan yang harus dikuasai anak usia dini diantaranya adalah
berjalan ke depan, berjalan ke samping, dan dilanjutkan berjalan ke belakang. c.
Mendaki Setelah anak dapat berjalan anak berusaha untuk mendaki, misalnya saja
anak belajar untuk mendaki tangga rumah yang berbentuk tataran tangga-tangga. Awalnya anak dapat melakukan gerakan mendaki ini apabila dibantu dipegangi
orang dewasa, kemudian anak berusaha melakukannya sendiri apabila ada pegangan di dekat tangga tersebut. Perkembangan selanjutnya anak mampu