31
diberikan trambahan pengetahuan musik melalui pelajaran teori musik. Pelajaran teori musik merupakan pelajaran berjenjang di setiap semesternya.
Pembelajaran teori musik inilah yang didalamnya siswa diperkenalkan dengan progresi achord. Progresi achord perlu dimengerti oleh siswa
instrumen saxophone dikarenakan siswa dituntut dapat berimprovisasi dengan saxophone saat guru memainkan progresi achord, disinilah letak perbedaan
instrumen saxophone dengan instrumen yang lain. Selain dapat membaca notasi balok siswa instrumen saxophone juga dituntut untuk mahir dalam
berimprovisasi.
B. Proses Pembelajaran Saxophone di SMK N 2 Kasihan Bantul.
Pembelajaran saxophone di SMK N 2 Kasihan Bantul dibagi menjadi
dua yaitu praktik bersama dan praktik individu. Praktik individu menjadi fokus utama dalam penelitian ini menurut hasil pengamatan pada tanggal 30
Juli praktik individu yang dilakukan oleh kelas XI dalam satu minggu terdapat tiga kali pertemuan dengan guru pengampu instrumen saxophone.
Berikut jadwal keseluruhan pelajaran instrumen saxophone :
Tabel 1. Jadwal Pembelajaran Saxophone di SMK N 2 Kasihan Hari Jam Mata
Pelajaran Kelas Jumlah
Jam
Senin 5 – 6
Saxophone XI
2 7 – 8
Saxophone XII
2 Selasa
5 – 6 Saxophone
X 2
32
Rabu 7 – 8
Saxophone XI
2 9 –
10 Saxophone
XII 2
Kamis 5 – 6
Saxophone X
2
Sabtu 5 – 6
Saxophone X
2 7 – 8
Saxophone XI
2
Keteranngan : Merah
: Kelas XI Kuning : Kelas XII
Hijau : Kelas X
1. Praktik Individu
Proses Pembelajaran Saxophone siswa di SMK N 2 Kasihan dilakukan dengan beberapa tahapan. Mulai dari pemanasan hingga
memainkan lagu . Berdasarkan hasil wawancara dengan Bapak Drs.
Gempur Irianto guru Instrumen Pilihan Tiup khususnya saxophone di SMK N 2 Kasihan mengatakan :
“Dalam pembelajaran saxophone pada pelajaran instrumen pilihan tiup saxophone , siswa harus melakukan beberapa tahapan
sebelum memainkan saxophone yaitu pemanasan, etude dan tangga nada, kemudian masuk ke dalam pembahasan lagu, yang terakhir
latihan pengiring. Hal ini dilakukan diluar jam mata pelajaran tiup khususnya saxophone. Wawancara, 1 Agustus 2015”.
33
Sesuai dengan hasil wawancara di atas, dalam kelas pembelajaran saxophone dimulai dengan tahapan sebagai berikut
a Sikap Tubuh
Sebelum siswa diajak untuk melakukan praktik instrumen saxophone guru selalu megecek perihal sikap dalam membawa
saxophone karena sikap sangatlah penting dan apabila dilakukan dengan salah akan mengakibatkan tidak nyaman saat memainkan
alat musik saxophone. Hasil observasi pada tanggal 29 Juli – 31 Agustus 2015 siswa diajarkan tentang bagaimana cara membawa
instrumen atau posisi duduk dan berdiri ketika memainkan saxophone dengan benar. Ketika meniup saxophone posisi
saxophone boleh di kanan badan kita atau di depan.
Gambar 2 dan 3. Cara Membawa Saxophone Posisi Berdiri Kiri
Cara Membawa Saxophone Posisi Duduk Kanan Dok. Guntur, 2015
34
Sikap tubuh saat membawa saxophone jika dilakukan dengan baik dan benar maka akan berdampak baik pula bagi pemain
saxophone. Menurut hasil wawancara dengan guru saxophone bahwa posisi berdiri yang baik adalah pada saat membawa saxophone posisi
badan tegak santai seperti berdiri pada biasa tidak bungkuk, berikut kutipan wawancara dengan guru saxophone bapak Gempur Irianto
pada tanggal 1 Agustus 2015: Peneliti :
“Menurut bapak
bagaimanakah posisi yang baik membawa saxophone saat berdiri ?”
Guru : “Simpel saja, berdiri wajar saja, kepala agak
merunduk tapi pandangan mata lurus kedepan, saxophone agak dimiringkan ke kiri dengan
menempelkan bagian bawah saxophone pada pinggul sebelah kanan. Itu sangat membantu
keleluasaan gerak jari-jari dan menjaga supaya saxophone tidak banyak bergerak pada waktu
dimainkan.”
b Pemanasan Warming Up
Pemanasan sangat dibutuhkan dalam permainan saxophone. Sama seperti halnya dengan olahragawan sebelum melakukan
kegiatan perlu dilakukannya pemanasan otot-otot agar tidak terjadi cidera, begitu juga dengan bermain saxophone. Pemanasan pada saat
sebelum bermain saxophone dilakukan agar melatih mahasiswa membentuk tone nada yang baik dan pembentukkan embrouche
posisi bibir pada mouthpiece.