26 diperlukan kreativitas guru dalam menciptakan media pembelajaran yang
menarik, efektif dan efisien. e
Siswa SD memiliki rasa ingin tahu yang tinggi Siswa SD memiliki rasa penasaran yang tinggi. Hal itu dibuktikan
dengan pertanyaan-pertanyaan yang bahkan tidak disangka oleh kita sendiri. Dengan kepolosan mereka, pertanyaan yang mereka punya secara terus-
menerus mereka tanyakan. Jawaban yang bijaksana dan masuk akal akan menambah minat mereka untuk belajar.
Berdasarkan uraian di atas, maka siswa usia sekolah dasar berada pada tahap operasional konkret. Pada tahap ini siswa mampu berpikir logis
mengenai objek dan kejadian, meskipun masih terbatas pada hal-hal yang sifatnya konkret. Selan itu, anak-anak juga tertarik pada sesuatu yang belum
mereka kenal sebelumnya dan memiliki rasa ingin tahu yang tinggi sehingga dengan media sinau wayang berbasis Macromedia Flash ini diharapkan lebih
tertarik dan termotivasi belajar Bahasa Jawa.
C. Kajian Tentang Media Pembelajaran
1. Pengertian Media Pembelajaran
Kata media berasal dari bahasa Latin dan merupakan bentuk jamak dari kata medium yang secara harfiah berarti perantara atau pengantar. Brings Arief S.
Sadiman 2009: 6 berpendapat bahwa media adalah segala alat fisik yang dapat
27 menyajikan pesan serta merangsang siswa untuk belajar. Buku, film, kaset, film
bingkai adalah contoh-contohnya. Istilah medium sebagai perantara yang mengantar informasi antara sumber
dan penerima. Jadi, televisi, film, foto, radio, rekaman audio, gambar yang diproyeksikan, bahan-bahan cetakan, dan sejenisnya adalah media komunikasi.
Apabila media itu membawa pesan-pesan atau informasi yang bertujuan intruksional atau mengandung maksud-maksud pengajaran maka media itu disebut media
pembelajaran Heinich, dkk Azhar Arsyad 2007: 4. Media apabila dipahami secara garis besar adalah manusia, materi, atau
kejadian yang membangun kondisi yang membuat siswa mampu memperoleh pengetahuan, keterampilan atau sikap. Dalam pengertian ini, guru, buku teks, dan
lingkungan sekolah merupakan media. Secara lebih khusus, pengertian media dalam proses belajar mengajar cenderung diartikan sebagai alat-alat grafis, photografis, atau
elektronis untuk menangkap, memproses, dan menyusun kembali informasi visual atau verbal Garlach Ely Azhar Arsyad 2007: 3.
Dengan demikian, media merupakan wahana penyalur informasi belajar atau penyalur pesan. Dalam proses belajar mengajar kehadiran media mempunyai arti
yang cukup penting karena dalam kegiatan tersebut ketidakjelasan bahan yang disampaikan dapat dibantu dengan menghadirkan media sebagai perantara.
2. Fungsi Media dan manfaat media Pembelajaran
Levie Lentz Azhar Arsyad, 2007: 16 mengemukakan empat fungsi media pembelajaran, khususnya media visual, yaitu a fungsi atensi, b fungsi afektif, c
28 fungsi kongnitif, dan d fungsi kompensatoris. Fungsi atensi media visual merupakan
inti, yaitu menarik dan mengarahkan perhatian siswa untuk berkonsentrasi kepada isi pelajaran yang berkaitan dengan makna visual yang ditampilkan atau menyertai teks
materi pelajaran. Fungsi afektif media visual dapat terlihat dari tingkat kenikmatan siswa ketika belajar atau membaca teks yang bergambar. Gambar atau lambang
visual dapat menggugah emosi dan sikap siswa, misalnya informasi yang menyangkut masalah sosial atau ras. Fungsi kognitif media visual terlihat dari
temuan-temuan peneliti yang mengungkapkan bahwa lambang visual atau gambar memperlancar pencapaian tujuan untuk memahami dan mengingat informasi atau
pesan yang terkandung dalam gambar. Fungsi kompensatoris media pembelajaran terlihat dari hasil penelitian bahwa media visual yang memberikan konteks untuk
memahami teks membantu siswa yang lemah dalam membaca untuk mengorganisasikan informasi dalam teks dan mengingatnya kembali. Dengan kata
lain, media pembelajaran berfungsi untuk mengakomodasikan siswa yang lemah dan lambat menerima dan memahami isi pelajaran yang disajikan dengan teks atau
disajikan secara verbal. Pendapat lain dikemukakan oleh Hamalik Azhar Arsyad, 2007: 15,
mengemukakan bahwa pemakaian media pembelajaran dalam proses belajar mengajar dapat membangkitkan keinginan dan minat yang baru, membangkitkan
motivasi dan rangsangan kegiatan belajar, dan bahkan membawa pengaruh-pengaruh psikologis terhadap siswa. Penggunaan media pembelajaran pada tahap orientasi
pembelajaran akan sangat membantu keefektifan proses pembelajaran dan
29 penyampaian pesan dan isi pelajaran pada saat itu. Selain membangkitkan motivasi
dan minat siswa, media pembelajaran juga dapat membantu siswa meningkatkan pemahaman, menyajikan data dengan menarik dan terpercaya, memudahkan
penafsiran data, dan memadatkan informasi. Sementara itu, Nana Sudjana 2010: 2 mengemukakan manfaat media
pembelajaran dalam proses belajar siswa, yaitu : a Pembelajaran akan lebih menarik perhatian siswa sehingga dapat menumbuhkan motivasi belajar, b Bahan
pembelajaran akan lebih jelas maknanya sehingga dapat lebih dipahami oleh siswa dan memungkinkannya menguasai dan mencapai tujuan pembelajaran. c Metode
mengajar akan lebih bervariasi, tidak semata- mata komunikasi verbal melalui penuturan kata- kata oleh guru, sehingga siswa tidak bosan dan guru tidak kehabisan
tenaga, apalagi kalau guru mengajar pada setiap jam pelajaran, d Siswa dapat lebih banyak melakukan kegiatan belajar sebab tidak hanya mendengar uraian guru, tetapi
juga aktivitas lain seperti mengamati, melakukan, mendemonstrasikan, memerankan, dan lain- lain.
Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa penggunaan media pembelajaran akan menjadikan proses belajar lebih menyenangkan, menarik, dan bermakna. Siswa
pada umumnya cenderung berpikir dari hal yang sederhana menuju hal yang lebih rumit, dari yang abstrak menuju ke hal yang konkret. Penggunaan media erat
hubungannya dengan tahap berpikir tersebut sebab melalui media pembelajaran hal- hal abstrak dapat dikonkretkan, dan hal yang rumit dapat disederhanakan.
30
3. Jenis dan karakteristik Media Pembelajaran