13 b
Mengembangkan sikap positif dan nilai-nilai budi pekerti dalam konteks budaya Jawa pengembangan etika dan estetika;
c Mengembangkan keterampilan Berbahasa Jawa pengembangan
kinestetika d
Mengembangkan kecakapan hidup life skill
Dari kutipan di atas dapat disimpulkan bahwa pembelajaran Bahasa Jawa dalam mata pelajaran Bahasa, sastra, dan Budaya Jawa mempunyai fungsi untuk
meningkatkan pengetahuan dan keterampilan supaya tetap lestari, sehingga dapat dimanfaatkan untuk berbagai kepentingan dalam bermasyarakat. Pembelajaran
Bahasa Jawa bertujuan memperoleh keterampilan dan kemampuan dalam berbahasa, Sastra, dan Budaya Jawa. Media pembelajaran menjadi bagian yang tidak terpisahkan
dari proses belajar mengajar sehingga dapat tercapai tujuan pendidikan pada umumnya dan tujuan pembelajaran Bahasa Jawa di sekolah pada khususnya.
3. Pembelajaran Bahasa Jawa Materi Wayang di Sekolah Dasar
Salah satu budaya dan karya seni adi luhung di Indonesia adalah wayang. Wayang merupakan karya seni yang padat dengan nilai filosofis, nilai simbolis, dan
nilai historis. Sri Mulyono Sunarto, 1989: 14-15 berpendapat bahwa wayang adalah sebuah kata bahasa Indonesia Jawa asli, yang berarti bayang-bayang, atau bayang
yang berasal dari akar kata “yang” mendapatkan tambahan “wa” yang menjadi wayang.
14 Pendidikan mempunyai banyak tujuan, salah satu tujuan pendidikan adalah
untuk melestarikan budaya daerah. Dalam rangka implementasinya, maka pemerintah menyusun kurikulum yang memungkinkan pelajaran bahasa daerah sebagai muatan
lokal. Muatan lokal diberikan bagi semua jenjang pendidikan. Subtansi mata pelajaran muatan lokal ditentukan oleh satuan pendidikan Depdiknas, 2006. Dalam
rangka mengimplementasikan Undang-undang No. 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional Pasal 37 Ayat 1 yang menyebutkan: “Kurikulum pendidikan
dasar dan menengah wajib memuat muatan lokal”, seiring dengan upaya pengembangan, pembinaan, pelestarian Bahasa, Sastra, dan Budaya Jawa,
pengembangan kepribadian dan budi pekerti di kalangan siswa pendidikan dasar dan menengah, dibutuhkan kurikulum muatan lokal sebagai pedoman dalam kegaiatan
belajar-mengajar Pembelajaran Sastra, Bahasa, dan Budaya Jawa. Undang-undang tersebut merupakan landasan yang kuat sebagai pedoman pembelajaran budaya di
sekolah-sekolah formal. Penentuan mata pelajaran bahasa daerah sebagai muatan lokal bergantung
pada kebijakan pemerintah daerah itu sendiri. Untuk Provinsi DIY dan Jawa Tengah, muatan lokal diisi dengan Mata Pelajaran Bahasa Jawa. Beliau juga mengungkapkan
bahwa hal yang mendesak untuk dilakukan dalam mengimplementasikan pelajaran bahasa daerah sebagai muatan lokal yaitu bagaimana membuat pembelajaran yang
menarik dan bermakna Sutrisna Wibawa, 2008: 33.
15 Adapun kompetensi inti dan kompetensi dasar mata pealajaran Bahasa Jawa
Kelas V SD semester genap berdasarkan kurikulum yang digunakan di SD Negeri Percobaan 3 Pakem adalah sebagai berikut.
Tabel 1 Standar Kompetensi dan Kompetensi Dasar SD kelas V Standar
Kompetensi Kompetensi
Dasar Hasil
Belajar Indikator
Materi pokok Mampu
mendengarkan, memahami,
dan menanggapi
berbagai ragam wacana
lisan
melalui mendengarkan
pesawat telepon,
menyimak geguritan,
menyimak tembang
mocopat, dan mendengarkan
cerita wayang. Mendengarkan
cerita wayang Menjelaskan
isi cerita
wayang yang
didengar 1.
Menyebutkan nama-nama
tokoh wayang yang didengar
2. Menyebutkan
watak dan karakter tokoh
dalam cerita wayang yang
didengar
3. Menyimpulkan
isi dan budi pekerti yang
terkandung dalam cerita
wayang yang didengar.
Cerita pewayangan
Mahabarata dan
Ramayana
Berdasarkan Indikator di atas, dapat diambil kesimpulan bahwa pembelajaran Bahasa Jawa di Kelas V SD khusunya pembelajaran tentang
pewayangan yaitu menyebutkan, dan menyimpulkan. Indikator tersebut kemudian dijadikan acuan untuk menjadi isi materi pada media pembelajaran yang akan
dikembangkan.
16
4. Materi Pembelajaran Wayang di SD