Transplantasi Hukum sebagai Metode Melakukan Pembentukan

BAB III TRANPLANTASI TRUST DALAM NEGARA DENGAN SISTEM HUKUM CIVIL LAW

A. Transplantasi Hukum sebagai Metode Melakukan Pembentukan

Hukum Konsep mengenai transplantasi hukum itu sendiri oleh berbagai ahli diberikan pengertian yang berbeda-beda. Salah satu definisidikemukan oleh Alan Watson bahwa transplantasi hukum merupakan “the borrowing and transmissibility of the rules from one society or sistem to another.” 126 Menurut terjemahan bebas adalah peminjaman dan transmisibilitas aturan dari masyarakat atau sistem satu sama lain. Definisi semacam ini bisa disebut sebagai definisi yang luas, yang mempertimbangkan bukan saja pembentukan hukum sebagai hubungan antar negara melainkan pula pengaruh dari tradisi hukum antar masyarakat. Definisi lainnya yang dikemukakan oleh Black’s Law Dicitionary menyangkut legal reception memiliki makna dimana keberadaan suatu wilayah hukum tertentu bisa memberikan pengaruh pada pembentukan hukum di wilayah hukum lainnya. 127 Menurut Tri Budiyono, “transplantasi hukum, terutama mengatur aktivitas ekonomi, menempati posisi yang dominan.” Faktor yang menjadi penyebabnya karena: 128 1. kemiripan institusi ekonomi antar negara 126 Theofransus Litaay, “Transplantasi Hukum: antara kebutuhan Harmonisasi dan Potensi Benturannya yang Dikembangkan dari Tradisi Common Law pada UU Perseroan Terbatas” Disertasi. Program Pasca Sarjana Universitas Diponegoro: Semarang. 2004 hal 3. 127 Ibid. 128 Ibid. hal 4 Universitas Sumatera Utara 2. pandangan bahwa modernisasi sama adalah yang terjadi di negara- negara barat 3. pengerucutan sistem ekonomi dunia yang kapitalistik Demikian juga pendapat dari sudut pandang ahli pemerintahan Frederick Schauer yang memberi pengertian “Legal transplantation is process by which laws and legals institutions developed in one country are then adopted by another ” 129 menurut terjemahan bebas adalah transplantasi hukum adalah proses hukum dan lembaga hukum yang dikembangkan di satu negara kemudian diadopsi oleh negara lain. Hal ini diperjelas bahwa transplantasi hukum tidak saja merupakan proses adopsi hukum sebagai aturan tertulis saja, melainkan pula adopsi terhadap kelembagaan hukum yang menyertainya.

B. Transpalantasi Trusts pada Negara-negara yang Menganut Sistem