8 PT BPD KALIMANTAN TIMUR
9 PT BPD KALIMANTAN TENGAH
10 PT BPD KALIMANTAN BARAT
11 PT BPD KALIMANTAN SELATAN
12 PT BPD NUSA TENGGARA BARAT
13 PT BPD NUSA TENGGARA TIMUR
14 PT BPD RIAU KEPRI
15 PT BPD SULAWESI SELATAN DAN BARAT
16 PT BPD SULAWESI UTARA
17 PT BPD NAGARI
18 PT BPD SUMATERA UTARA
19 PT BPD YOGYAKARTA
Sumber : www.bi.go.id
data diolah, 2014
3.6 Jenis Data
Jenis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data kualitatif yang bersumber dari data sekunder. Data sekunder merupakan data yang diperoleh secara tidak langsung yang
dipublikasikan oleh Bank Indonesia melalui situs www.bi.go.id
, buku-buku, jurnal-jurnal penelitian, surat kabar, majalah dan literatur ilmiah lainnya yang berkaitan dengan topik
bahasan dalam penelitian Amirullah Widayat, 2002:63.
3.7 Metode Pengumpulan Data
Pengumpulan data dilakukan melalui studi dokumentasi dengan mengumpulkan data pendukung literatur, jurnal dan buku-buku referensi untuk mendapatkan gambaran masalah
yang diteliti serta mengumpulkan data sekunder yang relevan dari laporan yang dipublikasikan oleh Bank Indonesia dan website masing-masing Bank Pembangunan Daerah.
3.8 Metode Analisis Data
Metode analisis data yang digunakan penulis untuk menganalisis data yang telah dikumpulkan adalah metode analisis deskriptif. Metode analisis deskriptif merupakan cara
untuk merumuskan dan menafsirkan data yang ada sehingga memberikan gambaran nyata mengenai keadaan perusahaan melalui pengumpulan, menyusun, dan menganalisis data
tentang masalah yang ada.
3.8.1 Uji Credibility
Uji kredibilitas data atau kepercayaan terhadap data hasil penelitian kualitatif antara lain dilakukan dengan perpanjangan pengamatan, peningkatan ketekunan dalam penelitian,
tringulasi dan member check Sugiono,2012:460
3.8.2 Uji Transferability
Seperti telah dikemukakan bahwa, transferability ini merupakan validitas eksternal dalam penelitian kualitatif. Validitas eksternal menunjukkan derajad ketepatan atau dapat
diterapkannya hasil penelitian ke populasi dimana sampel tersebut diambil. Oleh karena itu, supaya orang lain dapat memahami hasil penelitian kualitatif
sehingga ada kemungkinan untuk menerapkan hasil penelitian tersebut, maka peneliti dalam membuat laporannya harus memberikan uraian yang rinci, jelas, sistematis dan dapat
dipercaya Sugiono,2012:469
3.8.3 Uji Dependability
Dalam penelitian kualitatif, uji dependability dilakukan dengan melakukan audit terhadap keseluruhan proses penelitian. Caranya dilakukan oleh auditor yang independen atau
pembimbing untuk mengaudit keseluruhan aktivitas peneliti dalam melakukan penelitian. Bagaimana penelliti mulai menentukan masalah atau fokus, memasuki lapangan, menentukan
sumber data, melakukan analisis data, melakukan uji keabsahan data, sampai membuat kesimpulan harus dapat ditunjukkan oleh peneliti Sugiyono,2012:469
3.8.4 Uji Confirmability
Pengujian konfirmability dalam penelitian kualitatif mirip dengan uji dependability, sehingga pengujiannya dapat dilakukan secara bersamaan. Menguji konfirmability berarti
menguji hasil penelitian, dikaitkan dengan proses yang dilakukan. Bila hasil penelitian merupakan fungsi dari proses penelitian yang dilakukan, maka penelitian tersebut telah
memenuhi standar konfirmability. Dalam penelitian jangan sampai proses tidak ada, tetapi hasilnya ada. Sugiyono,2012:470
BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN
4.1. Gambaran Umum
4.1.1. Profil Bank Pembangunan Daerah
Keberhasilan pembangunan di daerah merupakan kunci penting dalam keberhasilan pembagunan nasional secara menyeluruh. Untuk mempercepat terlaksananya usaha
pembanguan nasional di daerah-daerah maka didirikan Bank Pembangunan Daerah BPD yang Agent of Regional Development memiliki ciri kegiatan khusus yang membedakannya
dari lembaga-lembaga perbankan pada umunya, yaitu dari segi modal, dana yang dihimpun dan kredit yang disalurkan sangat terkait dengan pemerintah daerah setempat.
Fungsi BPD diatur melalui Undang-Undang Nomor 13 Tahun 1962 tentang ketentuan-ketentuan Pokok Bank Pembangunan Daerah. Dalam UU tersebut bahwa BPD
memberikan pinjaman untuk keperluan investasi, perluasan,dan pembaruan proyek-proyek pembangunan didaerah, baik oleh pemerintahan daerah maupun swasta. Disinilah fungsi
intermediasi bank BPD. Selanjutnya dalam UU NO 81998 tentang perbankan BPD termasuk dalam bank umum yang berkewajiban menyalurkan kredit.
Lapangan usaha bank pembangunan daerah pada umumnya sama dengan lapangan usahaa bank pembanguan milik Negara. Lapangan usaha utamanya adalah menyediakan
pembiayaan bagi pelaksanaan usaha-usaha pembanguan didaerah dalam rangka pembanguan nasional, dengan cara:
1. memberikan pinjaman untuk keperluan investasi, perluasaaan dan pembaharuan
proyek-proyek pembanguan daerah di daerah yang bersangkutan, baik yang diselenggarakan oleh Pemerintah Daerah, maupun yang diselenggarakan oleh
perusahaan-perusahaan campuran antara Pemerintah Daerah dan Swasta
2. memberikan pinjaman untuk keperluan investasi, perluasaan dan pembaharuan
perusahaan-perusahaan swasta yang merupakan proyek-proyek pembanguan daerah dengan persetujuan Bank Indonesia. Pemberian kredit investasi kepada pihak swasta
oleh bank pembangunan daerah hanya dapat dilakukan kepada perusahaan pribumi dengan mengutamakan pemberian kredit investasi dengan bantuan berupa kredit
likuiditas dari Bank Indonesia, harus terlebih dahulu memperoleh clearance in principle dari Bank Indonesia.
3. untuk kredit yang ditentukan oleh pemerintahan daerah, Bank bertindak sebagai
penyalur kredit untuk proyek-proyek Pemerintahan Daerah. Disamping tugas-tugas yang telah disebutkan di atas, bank pembangunan daerah juga
beperan sebagai pemegang kas pemerintah Daerah atau penyimpan uang daerah dan merupakan salah satu kontributor utama Pendapatan Asli Daerah PAD.
4.1.2. Gambaran Umum Bank Pembangunan Daerah di Indonesia 4.1.2.1. PT BPD Bali
Bank Pembangunan Daerah Bali didirikan tanggal 5 Juni 1962. Bank Bali turut berperan dalam pembangunan yakni mensukseskan program Pemerintah serta untuk
menumbuhkan perekonomian. Mendukung dan aktif dalam kegiatan sosial dan pelestarian budaya, untuk menunjang sektor pariwisata. Menciptakan dan mengembangkan usaha dengan
peningkatan Pelayanan, Fasilitas, Jaringan, Jasa dan Produk Perbankan sesuai dengan permintaan pasar.
Visi: Menjadikan PT Bank Pembangunan Daerah Bali sebagai Bank yang sehat dan badan usaha yang tangguh dan terpercaya dalam persaingan global serta mampu memenuhi
harapan Stakeholder ”
Misi:
1. Meningkatkan kompetensi individu dan organisasi.
2. Meningkatkan total kualitas sistem organisasi.
3. Meningkatkan kinerja organisasi berdasarkan perspektif keuangan, pelanggan, proses
bisnis internal, pembelajaran dan pertumbuhan. 4.
Meningkatkan daya saing melalui inovasi dan peningkatan efisiensi untuk dapat menyediakan jasa pelayanan yang berkualitas dan harga yang kompetitif.
5. Meningkatkan program bisnis kemitraan secara horizontal dan vertikal baik lokal,
regional, nasional maupun internasional. 6.
Meningkatkan kontribusi bank kepada Daerah baik Provinsi, Kabupaten dan Kota Madya.
7. Meningkatkan peran bank dalam kepeduliannya terhadap lingkungan terutama sosial
budaya dan religius
4.1.2.1.2 PT BPD BANK JAWA BARAT DAN BANTEN
PT Bank Pembangunan Daerah Jawa Barat dan Banten Tbk. yang dikenal dengan nama bank BJB, adalah bank umum yang sahamnya dimiliki oleh Pemerintah Provinsi Jawa
Barat, Pemerintah Provinsi Banten, pemerintah kotakabupaten se-Jawa Barat dan Banten, serta publik.
Pendirian Bank Pembangunan Daerah Jawa Barat diawali oleh Peraturan Pemerintah Republik Indonesia nomor 33 tahun 1960 tentang Penentuan Perusahaan di Indonesia Milik
Belanda yang dinasionalisasi. Salah satu perusahaan milik Belanda yang berkedudukan di Bandung yang dinasionalisasi yaitu NV DENIS De Erste Nederlansche Indische
Shareholding yang sebelumnya bergerak di bidang bank hipotek dan pada tanggal 20 Mei 1961 mendirikan Perusahaan Daerah ”PT Bank Karja Pembangunan Daerah Djawa Barat”.
Visi: Menjadi 10 bank terbesar dan berkinerja baik di Indonesia.
“Merupakan penjabaran dari keinginan yang kuat dari segenap stakeholder bank BJB untuk membawa bank BJB tumbuh berkembang menjadi salah satu 10 bank terbesar
dan berkinerja baik di kancah nasional. Misi:
1. Penggerak dan Pendorong Laju Pembangunan di Daerah.
2. Melaksanakan Penyimpanan Uang Daerah.
3. Salah Satu Sumber Pendapatan Asli Daerah.
4.1.2.3 PT BPD BENGKULU
Bank Bengkulu didirikan pada tanggal 9 Agustus 1969 berdasarkan Surat Keputusan p.d. Gubernur Penguasa Daerah Propinsi Bengkulu. Selanjutnya dalam rangka
memberdayakan BPD guna mendorong pertumbuhan ekonomi di daerah melalui pengembangan usaha kecil dan menengah, maka pemerintah melaksanakan program
rekapitalisasi terhadap BPD termasuk BPD Bengkulu. Dengan memperhatikan kondisi perbankan pada saat itu kurang baik, maka untuk
meningkatkan kinerja PT Bank Pembangunan Daerah Bengkulu telah diikutsertakan dalam rekapitalisasi. Sehubungan dengan hal tersebut, BPD Bengkulu yang mengikuti program
rekapitalisasi diharuskan merubah bentuk hukumnya dari perusahaan daerah menjadi Perseroan Terbatas PT, yaitu PT Bank Pembangunan Daerah Bengkulu atau disingkat
menjadi PT Bank Bengkulu. Visi: Menjadikan Bank yang berkinerja tinggi dan menciptakan nilai tambah bagi
masyarakat. Misi:
1. Mengelola dan mengembangkan Bank secara profesional, sehat, dinamis dan kompetitif,
sehingga dapat memberikan kontribusi kepada Pemegang Saham, Pengelola dan Masyarakat.
2. Penggerak Pembangunan dan sebagai tuan rumah didaerahnya sendiri dengan
senantiasa memberikan pelayanan yang terbaik, simpatik, ramah dan memuaskan kepada masyarakat serta mitranya.
4.1.2.4. PT BPD DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA
Bank BPD DIY didirikan pada tanggal 15 Desember 1961, tujuan pendirian bank adalah membantu dan mendorong pertumbuhan ekonomi dan pembangunan daerah disegala
bidang serta sebagai salah satu sumber pendapatan daerah dalam rangka meningkatkan taraf hidup orang banyak.
Visi: Mewujudkan terpenuhinya kebutuhan masyarakat khususnya di Propinsi Daerah Istimewa Yogyakarta akan jasa perbankan maupun jasa keuangan lainnya, terutama
kredit skala kecil dan menengah serta mendorong program pemberdayaan perekonomian daerah
Misi: Bank BPD DIY sebagai Bank Umum, bertujuan memperoleh laba yang wajar melalui penyediaan jasa-jasa perbankan yang dibutuhkan masyarakat khususnya di Propinsi
Daerah Istimewa Yogyakarta, terutama kredit skala kecil dan menengah serta mendorong pemberdayaan ekonomi daerah dalam upaya memberikan kontribusi yang
nyata terhadap pendapatan daerah.
4.1.2.5. PT BPD DKI
Pertama kali didirikan dengan nama PT Bank Pembangunan Daerah Djakarta Raya. Fokus strategi Bank DKI pada tahun 2010 yaitu berkomitmen untuk menjadi Great Company
dan Center Of Excellence yang meliputi Good Corporate Governance, Human Resources,
Performance, Services dan Corporate Social Responsibility yang dieksekusi secara sempurna Execution Excellence guna mewujudkan pernyataan visi dan misi Bank DKI.
Visi: Menjadi Bank Terbaik yang Membanggakan Misi: Bank berkinerja unggul, mitra strategis dunia usaha, masyarakat dan andalan
Pemerintah Provinsi DKI Jakarta yang memberi nilai tambah bagi stakeholder melalui pelayanan terpadu dan profesional.
4.1.2.6. PT BPD JAMBI
Bank Jambi merupakan Bank Milik Pemerintah daerah Provinsi Jambi dan Pemerintah KabupatenKota se Provinsi Jambi didirikan pada tanggal 12 Febuari 1959. Sejak
tanggal 22 November 2007, Bank Pembangunan Daerah Jambi berubah status menjadi Perseroan Terbatas PT. Bank Pembangunan Daerah Jambi.
Visi: Menjadi Bank yang ideal dan sehat dalam mewujudkan terpenuhinya kebutuhan masyarakat di bidang jasa bank yang memiliki nilai tambah bagi ekonomi daerah
khususnya Usaha Kecil Menengah UKM dengan pengelolaan secara professional, kehati-hatian dan berkembang secara wajar.
Misi: 1.
Menjalankan usaha sebagai bank umum, secara konvensional dan atau berdasarkan prinsip syariah.
2. Penggerak, pendorong laju perekonomian dan pembangunan daerah.
3. Pemegang Kas Daerah, danatau melaksanakan penyimpanan uang daerah.
4. Sebagai salah satu sumber Pendapatan Asli Daerah PAD.
4.1.2.7. PT BPD JAWA TENGAH
Bank Pembangunan Daerah Jawa Tengah pertama kali didirikan di Semarang. Tujuan pendirian bank adalah untuk mengelola keuangan daerah yaitu sebagai pemegang kas daerah
dan membantu meningkatkan ekonomi daerah dengan memberikan kredit kepada pengusaha kecil. Pada tahun 1969 melalui Peraturan Daerah Provinsi Jawa Tengah No. 3 Tahun 1969,
menetapkan Bank Pembangunan Daerah Jawa Tengah sebagai Badan Usaha Milik Daerah BUMD. Kemudian melalui Peraturan Daerah Provinsi Jawa Tengah No. 1 Tahun 1993,
status badan usaha Bank berubah menjadi Perusahaan Daerah PD. Setelah program rekapitalisasi bank Jateng merubah bentuk dari PD menjadi Perseroan Terbatas PT.
Visi: Bank terpercaya, Menjadi kebanggaan masyarakat, Mampu menunjang pembangunan daerah.
Misi: 1.
Memberikan layanan prima yang didukung oleh kehandalan SDM dengan teknologi modern serta jaringan yang luas.
2. Membangun budaya Bank dan mempertahankan bank sehat.
3. Mendukung pertumbuhan ekonomi regional dengan mengutamakan kegiatan retail
banking. 4.
Meningkatkan kontribusi dan komitmen pemilik guna memperkokoh Bank.
4.1.2.8 PT BPD KALIMANTAN BARAT
Bank Pembangunan Daerah Kalimantan Barat didirikan pada tanggal 15 April 1964 Mengikuti perkembangan perekonomian dan perbankan pada tanggal 2 Febuari 1999 telah
disahkan Peraturan Daerah Nomor 1 Tahun 1999 tentang perubahan bentuk hukum Bank
Pembangunan Daerah Kalimantan Barat dari perusahaan Daerah PD menjadi Perseroan Terbatas PT dengan nama panggilan call name
“ BANK KALBAR ”. Visi: Menjadi perusahaan jasa perbankan yang berkinerja tinggi dan berkembang secara
wajar serta memiliki nilai tambah bagi masyarakat. Misi: Mendorong pertumbuhan perekonomian daerah, mengelola dana pemerintah daerah
dan mendorong pengembangan usaha kecil dan menengah.
4.1.2.9 PT BPD KALIMANTAN SELATAN
Bank Pembangunan Daerah Kalimantan Selatan didirikan pada tanggal 25 Maret 1964 berdasarkan Peraturan Daerah Tingkat I Kalimantan Selatan Nomor 4 tahun 1964
berdasarkan Undang ‐Undang Nomor 13 Tahun 1962 tentang ketentuan Pokok Bank
Pembangunan Daerah. Untuk menyesuaikan diri dengan berbagai macam perkembangan, Peraturan Daerah tersebut telah mengalami perubahan beberapa kali, dan yang terakhir
adalah Peraturan Daerah Propinsi Kalimantan Selatan Nomor 11 Tahun 2008 tentang bentuk hukum Bank Pembangunan Daerah Kalimantan Selatan dari perusahaan daerah PD menjadi
Perseroan Terbatas PT. Visi: Menjadi bank yang unggul di daerah dan berperan dalam mendukung pertumbuhan
ekonomi. Misi:
1. Memberikan layanan jasa perbankan yang berkualitas.
2. Penggerak pendorong ekonomi daerah.
3. Pemegangmenyimpan dana kas daerah.
4. Salah satu sumber Pendapatan Asli Daerah.
5. Turut membina lembaga perkreditan atau Bank Perkreditan Rakyat milik Pemerintah
Provinsi dan Pemerintah Daerah.
4.1.2.10. PT BPD KALIMANTAN TIMUR
Bank Pembangunan Daerah Kalimantan Timur merupakan salah satu Badan Usaha Milik Daerah BUMD milik Pemerintah Provinsi dan Pemerintah Kabupaten Kota se-
Kalimantan Timur, yang menyediakan layanan jasa perbankan sebagai Bank Umum. Bank Pembangunan Daerah Kalimantan Timur didirikan dengan tujuan untuk membantu dan
mendorong pertumbuhan perekonomian serta pembangunan daerah dan menjadi salah satu sumber pendapatan asli daerah dalam rangka meningkatkan taraf hidup masyarakat.
Visi: Sebagai Bank Sehat, Kuat, Efisien dan Dipercaya. Misi: Menyediakan produk dan jasa perbankan secara dinamis dan berkesinambungan.
4.1.2.11 PT BPD KALIMANTAN TENGAH
Bank Pembangunan Daerah Kalimantan Tengah didirikan pada tanggal 28 Oktober 1961 dengan nama PT BPD Kalimantan Tengah. Selanjutnya dengan Peraturan Daerah
Nomor 10 tahun 1999 tanggal 17 Juli 1999 menetapkan perubahan bentuk badan hukum Bank dari Perusahaan Daerah PD Bank Pembangunan Daerah Kalimantan Tengah menjadi
Perseroan Terbatas PT Bank Pembangunan Daerah Kalimantan Tengah dengan sebutan PT. Bank Pembangunan Kalteng.
Visi: Kokoh, Terpercaya dan Dinamis. Misi: Membantu dan mendorong pertumbuhan perekonomian dan pembangunan daerah di
segala bidang serta sebagai salah satu sumber pendapatan daerah dalam rangka peningkatan taraf hidup rakyat.
4.1.2.12. PT BPD NUSA TENGGARA BARAT
Bank Pembangunan Daerah Nusa Tenggara Barat adalah Bank milik Pemerintahan Provinsi Nusa Tenggara Barat bersama-sama dengan Pemerintahan KotaKabupaten se-Nusa
Tenggara Barat. Bank Pembangunan daerah Nusa tenggara Barat mulai awal operasi pada tanggal 15 juli 1964. Perubahan bentuk hukum BPD NTB dari perusahaan daerah menjadi
Perseroan terbatas PT Bank Pembangunan Daerah Nusa Tenggara Barat pada tanggal 19 Maret 1999.
Visi: Menjadi Bank Terkemukah, Amanah, dan kebanggaan masyarakat. Misi:
1. Memberikan layanan primadan menyediakan produk perbankan yang lengkap sesuai
dengan kebutuhan nasabah. 2.
Mengembangkan SDM yang professional 3.
Mengembangkan teknologi dan jaringan kantor yang luas 4.
Memberikan kontribusi yang maksimal kepada pemegang saham dan meningkatkan peran keperdulian sosial.
5. Mendorong pertumbuhan perekonomian daerah
4.1.2.13. PT BPD NUSA TENGGARA TIMUR
PT Bank Pembangunan Daerah Nusa Tenggara Timur disingkat Bank NTT didirikan dengan nama Bank Pembangunan Daerah Nusa Tenggara Timur berdasarkan Akta Pendirian
No.12 tanggal 18 Oktober 1961. Tanggal 26 Maret 1999 tentang Perubahan Bentuk Hukum Bank Pembangunan Daerah Nusa Tenggara dari Perusahaan Daerah PD menjadi Perseroan
Terbatas PT yang telah memperoleh pengesahan dari Menteri Dalam Negeri Republik Indonesia
Visi: Menjadi Bank Yang Sehat, Kuat Dan Terpercaya. Misi:
1. Pelopor penggerak ekonomi rakyat.
2. Menggali sumber potensi daerah untuk diusahakan secara produktif bagi kesejahteraan
masyarakat NTT. 3.
Meningkatkan sumber pendapatan asli daerah. 4.
Mengoptimalkan fungsi Intermediasi Bank melalui penghimpunan dan penyaluran dana kepada masyarakat dalam bentuk kredit.
4.1.2.14. PT BPD RIAU KEPRI
Bank Pembangunan Daerah Riau Kepri didirikan sesuai dengan Undang-Undang No. 13 tahun 1962 tentang Bank Pembangunan Daerah. Terhitung tanggal 01 April 1966 secara
resmi kegiatan Bank Pembangunan Daerah Riau dimulai dengan status sebagai Bank Milik Pemerintah Daerah Riau. Dengan berbagai perubahan dan perkembangan kegiatan Bank
Pembangunan Daerah Riau disetujui berubah status dari Perusahaan Daerah PD menjadi Perseroan Terbatas PT. Sesuai keputusan RUPSLB tanggal 26 April 2010, telah dilakukan
perubahan nama PT. Bank Pembangunan Daerah Riau menjadi PT. Bank Pembangunan Daerah Riau Kepri
Visi: Sebagai perusahaan perbankan yang mampu berkembang dan terkemuka di daerah, memiliki manajemen yang profesional dan mendorong pertumbuhan perekonomian
daerah sehingga dapat memberdayakan perekonomian rakyat. Misi:
1. Sebagai Bank sehat, elit dan merakyat.
2. Sebagai pendorong pertumbuhan ekonomi daerah.
3. Sebagai pengelola dana Pemerintah Daerah.
4. Sebagai sumber pendapatan daerah.
5. Sebagai pembina, pengembang dan pendamping usaha kecil menengah
4.1.2.15 PT BPD NAGARI SUMATERA BARAT
Pendirian Bank Pembangunan Daerah Sumatera Barat dengan nama “PT Bank
Pembangunan Daerah Sumatera Barat”. Pada tahun 1973 Perubahan Badan Hukum Bank Nagari dari Perusahaan Daerah PD menjadi Perseroan Terbatas PT sesuai Peraturan
Daerah Tk. I Propinsi Sumatera Barat No. 4, selanjutanya Berdasarkan SK Direksi Bank Indonesia No. 2360KEPDIR maka Bank Pembangunan Daerah Sumatera Barat menjadi
Bank Devisa. Pada tahun 1996 PT. Bank Pembangunan Daerah Sumatera Barat mulai memperkenalkan call name dengan sebutan Bank Nagari
Visi: Menjadi Bank Pembangunan Daerah yang terkemuka dan terpercaya di Indonesia. Misi:
1. Memberikan kontribusi dalam mendorong pertumbuhan ekonomi dan kesejahteraan
masyarakat. 2.
Memenuhi dan menjaga kepentingan stakeholder secara konsisten dan seimbang.
4.1.2.16. PT BPD SULAWESI SELATAN BARAT
Bank Pembangunan Daerah Sulawesi Selatan didirikan di Makassar pada tanggal 13 Januari 1961 dengan nama PT Bank Pembangunan Daerah Sulawesi Selatan Tenggara.
Tanggal 12 Februari 1964, nama Bank Pembangunan Daerah Sulawesi Selatan Tenggara diubah menjadi menjadi Bank Pembangunan Daerah Sulawesi Selatan. Dengan lahirnya
Peraturan Daerah No. 01 tahun 1993 dan penetapan modal dasar menjadi Rp 25 milyar, Bank Pembangunan Daerah Sulawesi Selatan dengan sebutan Bank BPD Sulsel dan berstatus
Perusahaan Daerah PD. Pada tahun 2003 bank Sulsel mengalami perubahan status dari Perusahaan Daerah PD menjadi Perseroan Terbatas PT.
Visi: Menjadi Bank kebanggaan dan pilihan utama membangun kawasan timur Indonesia Misi:
1. Memberikan pelayanan prima yang berkualitas dan terpercaya
2. Mitra strategis PEMDA dalam menggerakkan sektor riil
3. Memberikan nilai tambah optimum bagi stakeholder
4.1.2.17. PT BPD SUMATERA UTARA
Bank Pembangunan Daerah Sumatera Utara didirikan pada tanggal 4 November 1961 dalam bentuk Perseroan Terbatas PT dengan sebutan BPDSU. Pada tahun 1962 bentuk
usaha Bank Pembangunan Daerah Sumatera Utara dirubah menjadi Badan Usaha Milik Daerah BUMD. Sejalan dengan Program Rekapitalisasi, bentuk hukum BPDSU tersebut
harus dirubah dari Perusahaan Daerah PD menjadi Perseroan Terbatas PT agar saham Pemerintah Pusat dapat masuk untuk pengembangan dan dikemudian hari saham pihak ketiga
dimungkinkan dapat masuk atas persetujuan DPRD Tingkat I Sumatera Utara, sehingga berdasarkan hal tersebut maka pada tahun 1999, bentuk hukum BPDSU dirubah kembali
menjadi Perseroan Terbatas dengan nama PT. Visi: Menjadi bank andalan bagi membantu dan mendorong pertumbuhan perekonomian
dan pembangunan daerah di segala bidang serta sebagai salah satu sumber pendapatan daerah dalam rangka meningkatkan taraf hidup rakyat.
Misi: Mengelola dana Pemerintah dan Masyarakat secara professional yang didasarkan pada prinsip-prinsip compliance
. 4.1.2.18.
PT BPD SULAWESI UTARA
PT Bank Pembangunan Derah Sulawesi Utara Bank Sulut didirikan pertama kali pada tanggal 17 Maret 961 dengan nama PT Bank Pembangunan Daerah Sulawesi Utara
Tengah dengan Akta No. 88 tanggal 17 Maret 1961 oleh Raden Hadiwido, S.H.,Notaris pengganti dari Raden Kadiman S.H., Notaris di Jakartayang diperbaiki dengan Akta
Perubahan Anggaran Dasar No. 22tanggal 4 Agustus 1961 oleh Raden Kadiman S.H., Notaris di Jakartadan Akta Perubahan Anggaran Dasar No. 46 tanggal 10 Oktober1961 oleh
Raden Hadiwido S.H., pengganti dari Raden KadimanS.H., Notaris di Jakarta, yang telah memperoleh pengesahan dariMenteri Kehakiman Republik Indonesia dengan penetapan
No.J.A.51096 tanggal 13 Oktober 1961, dan kemudian berubah nama menjadi Perusahaan Daerah Bank Pembangunan Sulawesi Utara pada tahun 1962
Perusahaan kembali mengalami perubahan status badanhukum dari Perusahaan Daerah menjadi Perseroan Terbatasdengan nama PT Bank Pembangunan Daerah Sulawesi
Utaradengan susunan modal dasar ditetapkan sebesar Rp100 miliardengan kepemilikan Daerah Propinsi, Kabupaten dan Kotamaksimum 55 dan Pihak Ketiga termasuk koperasi
sebesar45.. Perubahan struktur saham Bank SULUT terjadi pada tahun2004 ketika Pemerintah
menjual kembali seluruh sahamnyadan berhasil meningkatkan modal dasar Perusahaan dariRp100 miliar menjadi Rp300 miliar. Selama 2 tahun terakhir,aset Bank SULUT
mengalami peningkatan 63 yang tercapaimelalui ekspansi di Jakarta, Surabaya dan Malang. Hinggatahun 2013, Bank SULUT berhasil menghimpun danamencapai Rp5,03 triliun
sehingga pada akhir Desember 2013,total aset Perusahaan mencapai Rp7,81 triliun atau meningkat19,19 dibanding tahun 2012 yaitu Rp6,55 triliun.
Dengan fokus utama pada peningkatan portfolio bisnis,Bank SULUT senantiasa fokus kepada pengembangan bisnisperbankan di tingkat daerah dan nasional guna mencapaitarget
sebagai true regional champion. Guna mendukung optimalisasi kinerja dan pencapaian target Perusahaan, BankSULUT senantiasa
mengimplementasikan prinsip Tata KelolaPerusahaan yang Baik GCG dan kehati-hatian
prudentprinciple guna menghasilkan nilai tambah bagi nasabah danseluruh pemangku kepentingan.
Visi: Menjadi Perusahaan jasa perbankan yang profesional dan bertumbuh secara sehat. Misi:
1. Sebagai bank fokus yang berorientasi pada bisnis ritel.
2. Sebagai penggerak, pendorong laju perekonomian dan pembanguna daerah
3. Memberikan kontribusi yang optimal kepada stakeholders.
4.1.2.19. PT BPD ACEH
Gagasan untuk mendirikan Bank milik Pemerintah Daerah di Aceh tercetus atas prakarsa Dewan Pemerintah DaerahPeralihan Provinsi Atjeh sekarang disebut Pemerintah
Provinsi Nanggroe Aceh Darussalam. Setelah mendapat persetujuan Dewan Perwakilan Rakyat Daerah peralihan Provinsi Aceh di Kutaraja sekarang Banda Aceh denganSurat
Keputusan Nomor 7DPRD5 tanggal 7 September1957, beberapa orang mewakili Pemerintah Daerah menghadap Mula Pangihutan Tamboenan, wakil Notarisdi Kutaraja,
untuk mendirikan suatu Bank dalam bentuk Perseroan Terbatas yang bernama “PT Bank
KesejahteraanAtjeh, NV” dengan modal dasar ditetapkan Rp 25.000.000 Setelah beberapa kali perubahan Akte, barulah padatanggal 2 Februari 1960 diperoleh
izin dari Menteri Keuangan dengan Surat Keputusan No. 12096BUMII dan Pengesahan Bentuk Hukum dari Menteri Kehakiman dengan Surat Keputusan No. J.A.5229 tanggal 18
Maret 1960. Pada saat itu PT Bank Kesejahteraan Aceh NV dipimpin oleh Teuku Djafar sebagai Direktur dan Komisaris terdiri atas Teuku Soelaiman Polem, Abdullah Bin
Mohammad Hoesin, dan Moehammad Sanusi. Dengan ditetapkannya Undang-undang No. 13 Tahun 1962 tentang Ketentuan-ketentuan Pokok Bank Pembangunan Daerah, semua Bank
milik Pemerintah Daerah yang sudah berdiri sebelumnya, harus menyesuaikan diri dengan undang-undang tersebut.
Untuk memenuhi ketentuan ini maka pada tahun 1963 Pemerintah Daerah Provinsi Daerah Istimewa Aceh membuat Peraturan Daerah No. 12 Tahun 1963 sebagai
landasanhukum berdirinya Bank Pembangunan Daerah Istimewa Aceh. Dalam Perda tersebut ditegaskan bahwa maksud pendirian Bank Pembangunan Daerah Istimewa Aceh adalah
untuk menyediakan pembiayaan bagi pelaksanaan usahausahapembangunan daerah dalam rangka pembangunan nasional semesta berencana.
Sepuluh tahun kemudian, atau tepatnya pada tanggaltanggal 7 April 1973, Gubernur Kepala
Daerah Istimewa
Aceh mengeluarkan
Surat Keputusan
No. 541973
tentangPenetapan Pelaksanaan Pengalihan PT Bank Kesejahteraan Aceh, NV menjadi Bank Pembangunan Daerah Istimewa Aceh. Peralihan status, baik bentuk hukum, hak
dankewajiban dan lainnya secara resmi terlaksana pada tanggal6 Agustus 1973, yang dianggap sebagai hari lahirnya Bank Pembangunan Daerah Istimewa Aceh.
Untuk memberikan ruang gerak yang lebih luas kepada Bank Pembangunan Daerah Istimewa Aceh, Pemerintah Daerah telah beberapa kali mengadakan perubahan
PeraturanDaerah Perda, yaitu mulai Perda No.10 tahun 1974, PerdaNo. 6 tahun 1978, Perda No. 5 tahun 1982, Perda No. 8 tahun 1988, Perda No. 3 tahun 1993 dan terakhir Peraturan
Daerah Provinsi Daerah Istimewa Aceh Nomor : 2 Tahun 1999 tanggal 2 Maret 1999 tentang Perubahan Bentuk Badan Hukum Bank Pembangunan Daerah Istimewa Aceh menjadi PT
Bank Pembangunan Daerah Istimewa Aceh, yang telah disahkan oleh Menteri Dalam Negeri dengan Keputusan Menteri Dalam Negeri Nomor : 584.21.343 tanggal 31Desember 1999.
Perubahan bentuk badan hukum dari Perusahaan Daerah menjadi Perseroan Terbatas dilatarbelakangi keikutsertaan Bank Pembangunan Daerah Istimewa Aceh dalam program
rekapitalisasi, berupa peningkatan permodalan bank yang ditetapkan melalui Keputusan Bersama Menteri Keuangan Republik Indonesia dan Gubernur Bank Indonesia
Nomor53KMK.0171999 dan Nomor 3112KEPGBI tanggal 8Februari 1999 tentang
Pelaksanaan Program Rekapitalisasi Bank Umum, yang ditindaklanjuti dengan penandatanganan Perjanjian Rekapitalisasi antara Pemerintah Republik Indonesia, Bank
Indonesia, dan PT. Bank BPD Aceh di Jakartapada tanggal 7 Mei 1999. Perubahan bentuk badan hukum menjadi Perseroan Terbatas ditetapkan dengan Akte
Notaris Husni Usman,SH No. 55 tanggal 21 April 1999, bernama PT Bank Pembangunan Daerah Istimewa Aceh disingkat PT Bank BPD Aceh. Perubahan tersebut telah disahkan oleh
Menteri Kehakiman RI dengan Surat Keputusan Nomor C-8260HT.01.01.TH.99 tanggal 6 Mei 1999. Dalam Akte Pendirian Perseroan ditetapkan modal dasar PT Bank BPD Aceh
sebesar Rp 150 milyar.Sesuai dengan Akte Notaris Husni Usman, SH No.42 tanggal 30 Agustus 2003, modal dasar ditempatkan PT Bank BPD Aceh ditambah menjadi Rp 500
milyar. Berdasarkan Akta Notaris Husni Usman tentang Pernyataan Keputusan Rapat No. 10
Tanggal 15 Desember 2008, notaris di Medan tentang peningkatan modal dasar Perseroan, modal dasar kembali ditingkatkan menjadi Rp1.500.000.000.000 dan perubahan nama
Perseroan menjadi PT. Bank Aceh. Perubahan tersebut telah disahkan oleh Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia No. AHU-44411.AH.01.02 Tahun 2009 pada
tanggal 9 September 2009. Perubahan nama menjadi PT. Bank Aceh telah disahkan oleh Keputusan Gubernur Bank Indonesia No.1261KEP.GBI2010 tanggal 29 September 2010.
Bank juga memulai aktivitas perbankan syariah dengan diterimanya surat Bank Indonesia No.64DpbBNA tanggal 19 Oktober 2004 mengenai Izin Pembukaan Kantor
Cabang Syariah Bank dalam aktivitas komersial Bank. Bank mulai melakukan kegiatan operasional berdasarkan prinsip syariah tersebut pada 5 November 2004.
Kantor Pusat Bank berlokasi di Jalan Tgk. H.M. Daud BeureuehNo.24 Banda Aceh. Sampai dengan tanggal 31 Desember2012, Bank memiliki 1 Kantor Pusat Operasional,
termasukkantor pusat, 24 Kantor Cabang, serta 82 Kantor CabangPembantu dan 1 Kantor Pelayanan Kas Payment Point.
Visi: Mewujudkan Bank Aceh menjadi bank yang sehat, tangguh, handal dan terpercaya serta dapat memberikan nilai tambah yang tinggi kepada mitra dan masyarakat.
Misi: Membantu dan mendorong pertumbuhan ekonomi dan pembangunan daerah dalam rangka miningkatkan taraf hidup masyarakat melalui pengembangan dunia usaha dan
pemberdayaan ekonomi rakyat, serta memberi nilai tambah kepada pemilik dan kesejahteraan kepada karyawan.
4.2. Hasil Penelitian
4.2.1. Analisis Deskriptif
Analisis deskriptif adalah suatu data yang dikumpulkan dan digolongkan kemudian dianalisis dan diinterpretasikan secara objektif. Hasil estimasi variabel
–variabel dalam penelitian ini adalah sebagai berikut :
a. Capital Adequacy Ratio CAR
Menurut Abdullah 2005:60 Capital Adequacy Ratio CAR merupakan rasio keuangan bank yang berguna untuk membandingkan antara jumlah modal bank dengan
seluruh aktiva yang dimiliki. Berdasarkan Surat Edaran Bank Indonesia No.623DPNP tanggal 31 Mei 2004, rasio CAR bank yang sehat adalah berkisar antara 8 dan semakin
tinggi rasio bank tersebut maka semakin baik kesehatan bank tersebut.
Tabel 4.2 Hasil Perhitungan Capital Adequacy Ratio
Pada Bank Pembangunan Daerah di Indonesia Periode 2011-2013
No Bank
CAR 2011
2012 2013
1 BPD Sumut 14,66
13,24 14,46
2 BPD DKI Jakarta 9,57
12,30 14,21
3 BPD Kaltim 18,48
22,81 19,07
4 BPD Sulselbar 23,62
28,93 23,47
5 BPD Bali 11,73
16,79 18,19
6 BPD BJB 18,36
18,11 16.51
7 BPD Bengkulu 22,84
15,84 17,00
8 BPD DIY 13,07
14,40 15,69
9 BPD Jambi 23,47
24,41 28,10
10 BPD Jateng 15,02
14,38 15,45
11 BPD Kalbar 17,74
16,87 16,99
12 BPD Kalsel 17,65
18,22 17,92
13 BPD Kalteng 18,92
23,75 24,52
14 BPD NTB 12,89
12,92 17,21
15 BPD NTT 20,89
16,52 17,26
16 BPD RiauKepri 20,61
19,56 18,68
17 BPD Nagari 12,60
14,83 15,59
18 BPD Aceh 18,27
17,82 17,56
19 BPD Sulut 12,71
18,76 17,27
Sumber : www.bi.go.id
data diolah, 2015
b. Return On Asset ROA