Uji Normalitas Uji Multikolinearitas Uji Autokorelasi

3.3.5. Laba

Variabel laba dalam penelitian ini menggunakan laba bersih, dihitung dalam satuan rupiah, mengikuti rumus: Laba= Pendapatan-biaya ..................................................................3

3.4. Analisis Regresi Linier

Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah analisis regresi linier, analisis ini merupakan suatu metode analisis statistik yang mempelajari pola hubungan antara dua variable atau lebih. Dalam analisis regresi, dikenal dua jenis variable yaitu: • Variabel Respon disebut juga variable dependent yaitu variable yang keberadaannya dipengaruhi oleh variable lainnya dan dinotasikan dengan Y. • Variabel Prediktor disebut juga variable independent yaitu variable yang bebas tidak dipengaruhi oleh variable lainnya dan dinotasikan dengan X.

3.4.1. Uji Klasik

Untuk model regresi linier berganda, ada beberapa asumsi yang harus dipenuhi. Oleh karena itu diperlukan pengujian asumsi tersebut yang meliputi uji normalitas, uji multikolinearitas,uji autokorelasi dan heteroskedastisitas. Keempat uji tersebut disebut dengan uji klasik.

3.4.1.1. Uji Normalitas

Uji Normalitas merupakan uji yang dilakukan jika data yang digunakan kurang dari 30 untuk mengetahui distribusi kenormalan data,yaitu apakah data dapat dianggap berdistribusi normal atau tidak. Ketika data telah berdistribusi normal, maka data tersebut dapat diolah menggunakan statistik parametric yang pada penelitian ini menggunkan model regresi berganda.untuk menguji kenormalan data dapat dilakukan dengan menguji kenormalan residual. Uji normalitas dapat dilihat dengan melihat nilai Kolmogorof-Smirnof KS pada uji normalitas residual. Jika nilai statistik KS lebih kecil dari α, maka asumsi kenormalan terpenuhi sehingga model regresi yang telah dibuat dapat digunakan.

3.4.1.2. Uji Multikolinearitas

Multikolinearitas adalah kondisi dimana peubah-peubah bebas memiliki korelasi diantara satu dengan yang lainnya. Jika peubah-peubah bebas memiliki korelasi sama dengan satu satu berkorelasi sempurna mengakibatkan koefisien- koefisien regresi menjadi tidak dapat diperkirakan dan nilai standar error setiap koefisien regresi menjadi tak hingga Arief dalam Rohaeni, 2009. Uji multikolinearitas adalah uji untuk melihat apakah terdapat korelasi antara peubah bebas yang digunakan dalam model regresi. Untuk melihat apakah ada multikolinearitas pada model regresi dilihat dari nilai variance inflation factor VIF. Menurut Iriawan dan Astuti 2006 jika nilai VIF masing-masing peubah bebas memiliki nilai lebih besar dari 5 maka model regresi memiliki multikolinearitas sehingga menjadi tidak valid.

3.4.1.3. Uji Autokorelasi

Menurut Arief dalam Rohaeni, 2009; penaksiran model regresi linear memilki asumsi bahwa tidak terdapat korelasi serial atau autokorelasi. Autokorelasi atau korelasi serial kemungkinan terjadi pada data time series. Model regresi yang baik tidak memperkenankan terjadinya autokorelasi. Akibat dari terjadinya autokorelasi adalah pengujian dalam uji F menjadi tidak valid dan jika diterapkan akan memberikan kesimpulan yang menyesatkan pada tingkat signifikansi dan koefisien regresi yang ditaksir. Uji autokorelasi dengan perangkat lunak Minitab melalui uji run test residual. Jika hasil perhitungan didapatkan p-value lebih besar dari α, menunjukan tidak adanya autokorelasi.

3.4.1.4. Uji Heteroskedastisitas

Dokumen yang terkait

Pengaruh Financing to Deposit Ratio dan Non Performing Financing terhadap Profitabilitas Bank Syariah di Indonesia

1 65 87

Pengaruh Jumlah Pembiayaan yang DIsalurkan Terhadap TIngkat Rasio Non Performing Financing (NPF) (Studi Kasus Pada PT. Bank DKI Syariah)

0 5 116

Pengaruh non performing financing,financing to deposit ratio, dan retrun on assets terhada pertumbuhan aset bank syariah (analisis pada bank umum syariah di Indonesia periode 2011-2014)

0 9 105

Analisis Pengaruh Dana Pihak Ketiga (DPK), Non Performing Financing (NPF), dan inflasi terhadap Financing to Deposit Ratio (FDR) Bank Pembiayaan Rakyat Syariah (BPRS) di Indonesia periode 2010-2013

2 8 115

Pengaruh Capital Adequacy Ratio (CAR), Financing to Deposit Ratio (FDR), dan Non Performing Financing (NPF) Terhadap Profitabilitas PT Bank Mega Syariah

1 15 95

Pengaruh CAR, NPF, FDR dan BOPO Terhadap Profitabilitas Bank Umum Syariah (Periode 2011-2015)

1 9 152

Pengaruh Capital Adequancy Ratio (CAR), Financing to Deposit Ratio (FDR), dan Non Performing Financing (NPF) terhadap Profitabilitas Bank Umum Syariah di Indonesia Periode 2011-2015

0 2 108

Pengaruh Tingkat Risiko Pembiayaan Murabahah, Musyarakah dan Financing To Deposit Ratio (FDR) Terhadap Profitabilitas pada Bank Pembiayaan Rakyat Syariah Periode 2012-2015

0 4 104

ANALISIS PENGARUH NON PERFORMING FINANCING (NPF), Analisis Pengaruh Non Performing Financing (NPF), Financing To Deposit Ratio (FDR), Inflasi dan Capital Adequacy Ratio (CAR) terhadap Proporsi Pembiayaan Murabahah pada Bank Umum Syariah di Indonesia.

0 3 17

ANALISIS PENGARUH NON PERFORMING FINANCING (NPF), Analisis Pengaruh Non Performing Financing (NPF), Financing To Deposit Ratio (FDR), Inflasi dan Capital Adequacy Ratio (CAR) terhadap Proporsi Pembiayaan Murabahah pada Bank Umum Syariah di Indonesia.

0 7 20