1. Mengidentifikasi variabilitas populasi pemakai yang didasarkan pada etnik, jenis kelamin dan umur.
2. mendapatkan data antropometri yang relevan dengan posisi pemakai. 3. dalam pengukuran antropometri perlu mempertimbangkakn pakaian, sepatu
dan posisi normal. 4. menentukan kisaran ketinggian dari pekerjaan utama. Penyediaan kursi dan
meja kerja yang dapat distel, sehingga operator dimungkinkan bekerja dengna sikap duduk maupun berdiri secara bergantian.
5. Tata letak dari alat-alat tangan, kontrol harus dalam kisaran jangkauan optimum.
6. menempatkan display yang tepat sehingga operator dapat melihat objek dengan pandangan yang tepat dan nyaman.
7. Review terhadap desain stasiun kerja secara berkala.
2. Aplikasi Antropometri dalam Perancangan ProdukFasilitas Kerja
Setiap desain produk, baik produk yang sangat sederhana maupun produk yang sangat komplek, harus berpedoman kepada antropometri pemakainya. Menurut
Sanders dan McCormick 1987; Pheasant 1988 dan Pulat 1992 bahwa antropometri adalah desain tentang sesuatu yang dipakai orang. Selanjutnya Annis
dan McConville 1996 membagi aplikasi ergonomi dalam kaitannya dengan antropometri menjadi dua devisi utama:
1. Pertama, ergonomi berhadapan dengan tenaga kerja, mesin beserta sarana pendukung lainnya dan lingkungan kerja. Tujuan ergonomi dari devisi ini
Universitas Sumatera Utara
adalah untuk menciptakan kemungkinan situasi terbaik pada pekerjaan sehingga kesehatan fisik dan mental tenaga kerja dapat terus dipelihara serta
efisiensi produktivitas dan kualitas produk dapat dihasilkan dengan optimal. 2. Kedua, ergonomi berhadapan dengan karakteristik produk pabrik yang
berhubungan dengan konsumen atau pemakai produk. Tarwaka, 2004 Dalam setiap desain peralatan dan stasiun kerja, keterbatasan manusia harus
selalu diperhitungkan, di samping memperhatikan kemampuannya dan kebolehannya. Mengingat bahwa setiap manusia berbeda satu sama lainnya, maka aplikasi data
antropometri dalam desain produk dapat meliputi: desain untuk orang ekstrim data terkecil atau terbesar, desain untuk orang per orang, desain untuk kisaran yang dapat
diatur adjustable range dengan menggunakan persentil-5 dan persentil-95 dari populasi dan desain untuk ukuran rerata dengan menggunakan data persentil-50
Sanders dan McCormick, 1987. Namun demikian, dalam pengumpulan data antropometri yang akan digunakan untuk mendesain suatu produk, harus
memperhitungkan variabilitas populasi pemakai seperti variabilitas ukuran tubuh secara umum, variasi jenis kelamin, variasi umur dan variasi ras atau etnik Tarwaka,
2004. Ada dua bentuk pengukuran pada antropometri yaitu pengukuran statis
structural yaitu tubuh manusia yang berada dalam posisi diam, dan pengukuran dinamis fungsional yaitu tubuh diukur dalam berbagai posisi tubuh yang sedang
bergerak. Data antropometri diterapkan untuk membahas dan merancang barang serta fasilitas secara ergonomi agar didapat kepuasan si pengguna. Kepuasan tersebut dapat
Universitas Sumatera Utara
berupa kenyamanan maupun kesehatan yang ditinjau dari sudut pandang ilmu anatomi, fisiologi, fisikologi, kesehatan dan keselamatan kerja, perancangan dan
manajemen. Dalam mengukur data antropometri ini banyak ditemui perbedaan atau
sumber variabilitas yang dapat mempengaruhi hasil pengukuran yang pada akhirnya akan digunakan dalam perancangan suatu produk. Beberapa sumber variabilitas yang
merupakan faktor yang mempengaruhi dimensi tubuh manusia yang menyebabkan adanya perbedaan antara satu populasi dengan populasi lain yaitu Stevenson,1989:
Nurmianto 1991: 1.
Keacakanrandom 2.
Jenis kelamin 3.
Suku bangsa ethnic variabelity 4.
Usia 5.
Pakaian 6.
Faktor kehamilan pada wanita 7.
Cacat tubuh secara fisik Adapun pendekatan dalam penggunaan data antropometri adalah sebagai
berikut Nurmianto,1991: a.
Pilihlah simpangan baku yang sesuai sebagai dasar perancangan yang dimaksud.
b. Carilah data pada rata-rata dan distribusi dari dimensi yang dimaksud
untuk populasi yang sesuai.
Universitas Sumatera Utara
c. Pilihlah nilai persentil yang sesuai sebagai dasar perancangan.
d. Pilihlah jenis kelamin yang sesuai.
Penerapan data antropometri ini akan dapat dilakukan jika tersedia nilai rata- rata mean dan simpangan baku standart deviasi dari suatu distribusi normal
Nurmianto, 1991. Adapun distribusi normal ditandai dengan adanya nilai rata-rata dan simpangan baku yang dapat dihitung dengan menggunakan rumus 1 dan 2
sebagai berikut : X = Σ× ………………………………………………………………….. 1
n
Dimana : X
= Rata-rata ΣX = Jumlah data yang akan dihitung
n = Jumlah sampel
Σ ×i - ײ σ× = √ i= 1 ………………………………………………………………. 2
n – 1
Dimana : σ×
= Simpangan baku Standar Deviasi ×
= rata-rata ×
= nilai data n
= jumlah sampel
Universitas Sumatera Utara
Untuk uji keseragaman data digunakan uji dengan menggunakan peta kontrol dengan tingkat keyakinan 99 3σ untuk masing-masing kriteria. Adapun rumus
pengujian keseragaman data tersebut dapat dilihat pada rumus 3 berikut:
BKA= X + 3σ× …………………………………………………………….3 BKB= X
– 3σ× Jika X minBKB dan Xmax BKA maka data seragam.
Dimana : BKA = batas atas
BKB = batas bawah Sedangkan persentil adalah suatu nilai yang menyatakan bahwa persentase
tertentu dari sekelompok orang yang dimensinya sama dengan atau lebih rendah dari nilai tersebut. Misalnya 95 populasi adalah sama dengan atau lebih rendah dari 95
persentil: 5 dari populasi berada sama dengan atau lebih rendah dari 5 persentil. Besarnya nilai persentil dapat ditentukan dari tabel probabilitas distribusi
normal pada gambar 1. Dalam pokok bahasan antropometri, 95 persentil menunjukkan tubuh berukuran besar, sedangkan 5 persentil tubuh berukuran kecil.
Jika diinginkan dimensi untuk akomodasi 95 populasi maka 2,5 dan 97,5 persentil adalah batas rentang yang dapat dipakai dan ditunjukkan pada gambar 1 dan 2 serta
tabel antropometri masyarakat Indonesia Nurmianto,1991.
Universitas Sumatera Utara
Gambar 2.1. Distribusi Normal dan Perhitungan Persentil
Gambar 2.2. Antropometri Tubuh Manusia yang Diukur Dimensinya
Keterangan: 1.
Dimensi tinggi tubuh dalam posisi tegak dari lantai sampai ujung kepala
20
16 15
Universitas Sumatera Utara
2. Tinggi mata dalam posisi berdiri tegak
3. Tinggi bahu dalam posisi tegak
4. Tinggi siku dalam posisi berdiri tegak siku tegak lurus
5. Tinggi kepalan tangan yang terjulur lepas dalam posisi berdiri tegak
6. Tinggi tubuh dalam posisi duduk diukur dari alas tempat dudukpantat sampai dengan kepala
7. Tinggi mata dalam posisi duduk 8. Tinggi bahu dalam posisi duduk
9. Tinggi siku dalam posisi duduk siku tegak lurus 10. Tebal atau lebar paha
11. Panjang paha yang diukur dari pantat sampai dengan ujung lutut 12. Panjang paha yang diukur dari pantat sampai dengan bagian belakang dari
lutut atau betis 13. Tinggi lutut yang bisa diukur baik dalam posisi berdiri ataupun duduk
14. Tinggi tubuh dalam posisi duduk yang diukur dari lantai sampai dengan paha 15. Lebar dari bahu bisa diukur dalam posisi berdiri ataupun duduk
16. Lebar pinggul atau pantat 17. Lebar dari dada dalam keadaan membusung
18. Lebar perut 19. Panjang siku yang diukur dari siku sampai dengan ujung jari-jari dalam posisi
siku tegak lurus 20. Lebar kepala
Universitas Sumatera Utara
21. Panjang tangan diukur dari pergelangan sampai dengan ujung jari 22. Lebar telapak tangan
23. Lebar tangan dalam posisi tangan terbentang lebar-lebar kesamping kiri-kanan 24. Tinggi jangkauan tangan dalam posisi berdiri tegak, diukur dari lantai sampai
dengan telapak tangan ang terjangkau lurus ke atas vertikal 25. Tinggi jangakauan tangan dalam posisi duduk tegak, diukur seperti halnya
nomor 24 tetapi dalam posisi duduk 26. Jarak jangkauan tangan yang terjulur ke depan diukur dari bahu sampai ujung
jari tangan. Data antropometri yang menyajikan data ukuran dari berbagai macam anggota
tubuh manusia dalam persentil tertentu akan sangat besar manfaatnya pada saat suatu rancangan produk ataupun fasilitas kerja akan dibuat. Agar rancangan suatu produk
nantinya bisa sesuai dengan ukuran tubuh manusia yang akan mengoperasikannya, maka prinsip-prinsip yang harus diambil didalam aplikasi data antropometri tersebut
harus ditetapkan terlebih dahulu seperti diuraikan berikut ini : a. Prinsip perancangan produk bagi individu dengan ukuran yang ekstrim.
Disini rancangan produk dibuat agar bisa memenuhi 2 dua sasaran produk, yaitu :
i. Bisa sesuai untuk ukuran tubuh manusia yang mengikuti klasifikasi ekstrim dalam arti terlalu besar atau kecil bila dibandingkan dengan rata-
ratanya.
Universitas Sumatera Utara
ii. Tetap bisa digunakan untuk memenuhi ukuran tubuh yang lain mayoritas dari populasi yang ada .
b. Prinsip perancangan produk yang bisa dioperasikan diantara rentang ukuran tertentu.
Disini rancangan bisa dirubah-rubah ukurannya sehingga cukup fleksibel dioperasikan oleh setiap orang yang memiliki berbagai macam ukuran tubuh.
Contoh yang paling umum dijumpai adalah perancangan kursi mobil yang mana dalam hal ini letaknya bisa digeser majumundur dan sudut sandarannya
bisa dirubah-rubah sesuai dengan yang diinginkan. Dalam kaitannya untuk mendapatkan rancangan yang fleksibel, semacam ini maka data antropometri
yang umum diaplikasikan adalah rentang nilai 5-th sd 95-th percentile. c. Prinsip perancangan produk dengan ukuran rata-rata.
Berkaitan dengan aplikasi data antropometri yang diperlukan dalam proses perancangan produk ataupun fasilitas kerja, maka ada beberapa
saranrekomendasi yang bisa diberikan sesuai dengan langkah-langkah seperti berikut :
i. Pertama kali terlebih dahulu harus ditetapkan anggota tubuh yang mana
yang nantinya akan difungsikan untuk mengoperasikan rancangan tersebut.
ii. Tentukan dimensi tubuh yang penting dalam proses perancangan tersebut,
dalam hal ini juga perlu diperhatikan apakah harus menggunakan data struktural body dimension ataukah functional body dimension.
Universitas Sumatera Utara
iii. Selanjutnya tentukan populasi terbesar yang harus diantisipasi,
diakomodasikan dan menjadi target utama pemakai rancangan produk tersebut. Hal ini lazim dikenal sebagai market segmentation, seperti
produk mainan untuk anak-anak, peralatan rumah tangga untuk wanita, dll.
iv. Tetapkan prinsip ukuran yang harus diikuti semisal apakah rancangan
tersebut untuk ukuran individual yang ekstrim, rentang ukuran yang fleksibel adjustable ataukah ukuran rata-rata.
v. Pilih presentase populasi yang harus diikuti, 90-th, 95-th, 99-th ataukah
nilai percentile yang lain yang dikehendaki. vi.
Untuk setiap dimensi tubuh yang telah diidentifikasikan selanjutnya pilihtetapkan nilai ukurannya dari tabel data antropometri yang sesuai.
Aplikasi data tersebut dan tambahkan faktor kelonggaran allowance bila diperlukan seperti halnya tambahan ukuran akibat faktor tebalnya pakaian
yang harus dikenakan oleh operator, pemakaian sarung tangan glowes, dan lain-lain Wignjosoebroto, 2008
3. Desain Stasiun Kerja dan Sikap Duduk