4.1.3.2.3 Hasil Wawancara
Kegiatan wawancara dilakukan bersama tiga orang siswa di luar jam pelajaran, yaitu setelah kegiatan pembelajaran selesai. Tiga orang siswa tersebut
adalah mereka yang mendapatkan nilai berpredikat baik, cukup, dan kurang. Wawancara siklus II diawali dengan mewawancarai siswa yang
mendapatkan nilai kurang dalam menulis karangan narasi. siswa berpendapat bahwa kegiatan menulis karangan narasi itu menyenangkan, namun siswa belum
paham benar dengan cara-cara menulis narasi yang baik. Kesulitan lain yang dialami oleh siswa tersebut adalah belum banyaknya kosa kata Bahasa Jawa yang
dikuasai sehingga merasa cukup sulit. Wawancara selanjutnya dilakukan pada siswa yang mendapat nilai
berkategori cukup. Siswa merasa senang dengan kegiatan menulis dan sudah cukup paham tentang materi menulis yang diberikan guru. Siswa mengungkapkan bahwa
tidak ada kesulitan yang dialami pada saat menulis karangan narasi tentang cita-cita menggunakan teknik tebak kata dan parafase
terhadap iklan di radio. Siswa berpendapat agar teknik tersebut dikembangkan supaya lebih menarik. Siswa juga
menyatakan dengan pembelajaran ini, siswa lebih mampu untuk mengungkapkan ide dan pikirannya ke dalam sebuah tulisan.
Kegiatan wawancara selanjutnya dilakukan pada siswa yang mendapatkan nilai dengan kategori baik. Siswa tetrsebut senang dengan kegiatan manulis,
sehingga tidak ada kesulitan yang dialami sewaktu menulis karangan naarsi menggunakan teknik parafrase dan tebak kata terhadap iklan di radio. Siswa juga
berpendapat bahwa dengan teknik yang diberikan, dapat menjadi pedoman untuk menulis karangan narasi sehingga terasa lebih mudah. Siswa juga menyarankan
supaya teknik tersebut dikembangkan agar bisa dimanfaatkan oleh siswa-siswa lain yang belum memahami materi tentang menulis narasi.
4.2 Pembahasan
Penelitian ini membahas bagaimana peningkatan keterampilan menulis karangan naarsi berbahasa Jawa oleh siswa kelas VIIB SMP Negeri 1 Sukorejo
menggunkan teknik tebak kata dan parafase terhadap iklan di radio dan perubahan
tingkah laku siswa setelah mengikuti pembelajaran.
4.2.1 Peningkatan Keterampilan Menulis Karangan Narasi Siswa Kelas VIIB SMP Negeri 1 Sukorejo Menggunakan Teknik Tebak Kata dan Parafase
Terhadap Iklan di Radio
Jika data awal kemampuan menulis siswa pada siklus I dibandingkan dengan data hasil menulis pada siklus II, maka dapar dikatakan bahwa keterampilan
menulis karangan narasi siswa kelas VIIB SMP Negeri 1 Sukorejo telah meningkat dengan baik. Hal tersebut membuktikan teknik tebak kata dan parafase
terhadap iklan di radio ternyata mampu memperbaiki dan meningkatkan keterampilan siswa
dalam menulis karangan narasi. Hasil tes karangan narasi dapat dilihat pada tabel berikut.