Apabila benda tidak bergerak, pengalihannya dilakukan dengan balik nama

Menurut undang-undang pasal 612 Kitab Undang - Undang Hukum Perdata, peyerahan kebendaan bergerak kecuali yang tidak bertubuh dilakukan dengan penyerahan yang nyata akan kebendaan itu oleh atau atas nama pemilik, atau dengan penyerahan kunci-kunci dari bangunan, tempat kebendaan itu berada. Dalam hal ini, penyerahan hanya dilakukan secara simbolik yang disebut traditio clavium, yaitu penyerahan kunci karena kepemilikan barang dalam gudang atau warehouse yang harus ditransfer kepada pembeli. Traditio Latin artinya penyerahan, yang dalam civil law artinya delivery, yaitu transfer of possession. Penyerahan tidak perlu dilakukan apabila kebendaan yang harus diserahkan, dengan alasan hak lain, sudah dikuasai oleh orang yang hendak menerimanya. Ini disebut traditio brevi manu, yaitu penyerahan tidak langsung apabila dia sudah memegang kepemilikan atas suatu barang atas nama orang lain dan menyetujui sejak itu dia akan memilikinya atas nama sendiri. Dalam hal ini, penyerahan dan penyerahan kembali tidak diperlukan.

2. Apabila benda tidak bergerak, pengalihannya dilakukan dengan balik nama

berdasarkan ketentuan baru , yaitu Undang-Undang No.5 Tahun 1960 tentang Undang-Undang Pokok Agraria UUPA, yang mencabut berlakunya peraturan lama mengenai tanah yang termuat dalam Buku Kedua Kitab Undang-Undang Hukum Perdata. Berdasarkan Peraturan Pemerintah No.10 Tahun 1961 yang merupakan Peraturan Pelaksanaan dari UUPA menentukan bahwa Jual Beli tanah harus dibuktikan dengan akta yang dibuat oleh dan dihadapan Pejabat Pembuat Akta Tanah atau disingkat PPAT. Universitas Sumatera Utara 3. Apabila barang tidak bertubuh, penerahan dilakukan dengan cara cessie yang diatur dalam Pasal 613 Kitab Undang-Undang Hukum Perdata yang berbunyi sebagai berikut : penyerahan piutang-piutang atas nama dan kebendaan hak bertubuh lainnya dilakukan dengan jalan membuat sebuah akta otentik atau dibawah tangan, dengan mana hak-hak atas kebendaan itu dilimpahkan kepada orang lain. Penyerahan yang demikian bagi siberutang tiada akibatnya melainkan setelah penyerahan itu diberitahukan kepadanya atau secara tertulis disetujui dan diakuinya. Penyerahan tiap-tiap piutang karena ‘surat bawa’ dilakukan dengan penyerahan surat itu, penyerahan tiap-tiap piutang karena ‘surat tunjuk’ dilakukan dengan penyerahan surat disertai dengan endosemen. Mengenai cara perolehan hak milik tersebut , Kitab Undang-Undang Hukum Perdata atau BW antara lain Pasal 584 menyatakan bahwa : “Hak milik atas suatu kebendaan tak dapat diperoleh dengan cara lain, melainkan dengan pemilikan karena perlekatan; karena kadaluarsa; karena pewarisan baik menurut Undang-Undang maupun surat wasiat, dan karena penunjukan atau penyerahan atas suatu peristiwa perdata untuk memindahkan hak milik, dilakukan oleh seorang yang berhak berbuat bebas atas kebendaan itu.” Perjanjian jual beli elektronik laptop sendiri adalah termasuk perjanjian jual beli barang bergerak oleh karena itu penyerahannya dilakukan dengan menyerahkan barang tersebut secara nyata dan kepemilikan atas benda itu pun serta merta beralih kepihak pembeli. Universitas Sumatera Utara

C. Hak – Hak Konsumen Atas Produk Yang Dibeli