Kesimpulan Perjanjian Kartel Industri Minyak Goreng Sawit di Indonesia Sebagai Pelanggaran Undang-Undang No.5 Tahun 1999 Tentang Larangan Praktek Monopoli dan Persaingan Usaha Tidak Sehat (Studi Putusan KPPU Nomor 24/KPPU-I/2009)

BAB V PENUTUP

A. Kesimpulan

Berdasarkan pembahasan yang telah diuraikan dalam tulisan ini, maka penulis mengambil beberapa kesimpulan sebagai berikut: 1. Perkembangan industri minyak goreng sawit di Indonesia berkembang cukup pesat seiring dengan tingginya konsumsi masyarakat di Indonesia. Peningkatan konsumsi ini tidak hanya terjadi di Indonesia, akan tetapi terjadi juga dalam pasar global. Hal ini terjadi dikarenakan produksi minyak nabati jenis lain yang semakin menurun dalam pasar global dan menyebabkan beralihnya permintaan ke CPO. Sementara itu, perkembangan industri minyak goreng sawit di Indonesia ditandai dengan adanya sejumlah industri minyak goreng yang sudah berencana untuk membangun pabrik minyak goreng yang baru, diantaranya adalah Wilmar Group dan Sinar Mas Group. Ekspansi produsen CPO ini diwujudkan untuk memenuhi kebutuhan minyak goreng di dalam negeri yang terus meningkat dan sekaligus memanfaatkan fasilitas yang akan diberi pemerintah untuk pengembangan industri hilir CPO nasional. 2. Perjanjian kartel, merupakan salah satu perjanjian yang dilarang dan diatur secara tegas di dalam Undang-Undang No.5 Tahun 1999 dalam ketentuan Pasal 11, yang dilarang adalah perjanjian di antara para pesaing yang berisi pengaturan terhadap produksi dan atau pemasaran suatu barang dan atau jasa yang ditujukan untuk mempengaruhi harga, yang dapat mengakibatkan praktek monopoli dan persaingan usaha tidak sehat. Larangan terhadap Pasal 11 tersebut tidak mengkategorikan kartel sebagai per se illegal, sebab kartel masih dimungkinkan sepanjang tidak menimbulkan praktik monopolisasi danatau persaingan usaha tidak sehat, yang merugikan masyarakat dan konsumen. 3. Analisis yuridis terhadap Putusan KPPU Nomor 24KPPU-I2009 dilakukan dengan menitikberatkan pada alat bukti yang digunakan oleh KPPU dalam putusannya yang menghukum ke-20 dua puluh produsen minyak goreng sawit yang terlibat dalam kartel. Putusan KPPU mengenai kartel minyak goreng ini tidak dapat dijatuhkan oleh KPPU karena KPPU dalam menjatuhkan hukuman tersebut hanya mendasarkan pada satu alat bukti saja, yang dalam hukum di Indonesia dikenal suatu asas satu bukti bukan bukti unus testis nullus testis. Hal tersebut sesuai dengan putusan yang dikeluarkan oleh Pengadilan Negeri Jakarta Pusat Jakpus dan Mahkamah Agung MA yang juga membatalkan putusan KPPU tersebut. Sangat sempit sekali perusahaan-perusahaan minyak goreng tersebut dikatakan melakukan kartel hanya dengan bukti tidak langsung indirect evidence. Karena seharusnya penggunaan bukti tidak langsung indirect evidence harus didukung bukti-bukti lainnya untuk mendapatkan pembuktian yang mempunyai suatu kekuatan hukum.

B. Saran

Dokumen yang terkait

ANALISIS PERJANJIAN WARALABA BERDASARKAN UNDANG-UNDANG NO. 5 TAHUN 1999 TENTANG LARANGAN PRAKTEK MONOPOLI DAN PERSAINGAN USAHA TIDAK SEHAT

1 3 13

ANALISIS EFEKTIVITAS UNDANG-UNDANG NOMOR 5 TAHUN 1999 TENTANG LARANGAN PRAKTEK MONOPOLI DAN PERSAINGAN USAHA TIDAK SEHAT TERHADAP PEMBATASAN PRAKTEK KARTEL DI INDONESIA.

0 3 10

STUDI KASUS PUTUSAN KPPU PERKARA NOMOR 12/KPPU-L/2010 MENGENAI DUGAAN PELANGGARAN TERHADAP UNDANG-UNDANG No. 5 TAHUN 1999 TENTANG LARANGAN PRAKTIK MONOPOLI DAN PERSAINGAN USAHA TIDAK SEHAT DALAM PENGA.

0 0 2

ANALISIS MENGENAI PEMENUHAN UNSUR PERJANJIAN PENETAPAN HARGA DALAM PRAKTEK KARTEL TERHADAP PUTUSAN KPPU NO.25/KPPU-I/2009 DIKAITKAN UNDANG-UNDANG NO.5 TAHUN 1999 TENTANG LARANGAN PRAKTEK MONOPOLI DA.

0 1 1

KARTEL DALAM PERSPEKTIF UNDANG-UNDANG NOMOR 5 TAHUN 1999 (STUDI KASUSPUTUSAN KOMISI PENGAWAS PERSAINGAN USAHA NOMOR 24/KPPU-I/2009 TENTANG INDUSTRI MINYAK GORENG SAWIT DI INDONESIA).

0 1 12

UNDANG UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 5 TAHUN 1999 TENTANG LARANGAN PRAKTEK MONOPOLI DAN PERSAINGAN USAHA TIDAK SEHAT

0 0 19

PASAR PERSAINGAN TIDAK SEMPURNA MONOPOLI

0 2 21

PERANAN KPPU DALAM MENEGAKKAN UNDANG-UNDANG NOMOR 5 TAHUN 1999 TENTANG LARANGAN PRAKTEK MONOPOLI DAN PERSAINGAN USAHA TIDAK SEHAT

0 0 8

ANALISIS HUKUM ISLAM TERHADAP SISTEM KARTEL DALAM UNDANG - UNDANG NOMOR 5 TAHUN 1999 TENTANG LARANGAN PRAKTEK MONOPOLI DAN PERSAINGAN USAHA TIDAK SEHAT - Raden Intan Repository

0 0 98

PENEGAKAN HUKUM PERSEKONGKOLAN TENDER DALAM PERSAINGAN USAHA MENURUT UNDANG-UNDANG NOMOR 5 TAHUN 1999 TENTANG LARANGAN PRAKTIK MONOPOLI DAN PERSAINGAN USAHA TIDAK SEHAT (Studi Putusan Perkara Nomor 01/KPPU-L/2016 tentang Dugaan Pelanggaran Pasal 22 Undang

0 0 15