123 TCID
Mandon Indonesia Tbk 28
124 UNVR
Unilever Indonesia Tbk 29
125 TBLA
Tunas Batu Lampung Tbk 30
Sumber : Data diolah penulis 2014
3.3 Jenis dan Sumber Data
Jenis data yang digunakan dalam penelitian ini merupakan data kuantitatif yaitu data yang diukur dalam suatu skala secara numeric Kuncoro, 2003:124.
Data yang digunakan adalah laporan keuangan perusahaan-perusahaan manufaktur yang terdaftar di BEI pada tahun 2011-2013 yang berasal dari
www.idx.co.id . Data ini merupakan data sekunder menurut Erlina 2008:36”data
sekunder adalah data yang dikumpulkan dari sumber-sumber bercetak, dimana data telah dikumpulkan oleh pihak lain
3.4 Teknik Pengumpulan Data
Data yang digunakan adalah data eksternal. Pola penelitian ini dilakukan dengan dua tahap. Tahap pertama dilakukan melalui studi pustaka, yaitu melalui
jurnal akuntansi dan buku-buku yang berkaitan dengan masalah yang diteliti. Tahap kedua pengumpulan data sekunder yang diperoleh dari
www.idx.co.id untuk memperoleh mengenai laporan keuangan yang dibutuhkan dalam penelitian.
3.5 Definisi Operasional dan Pengukuran Variabel Penelitian
Variabel-variabel yang digunakan dalam penelitian ini adalah variabel independen bebas dan variabel dependen terikat.
\
3.5.1 Variabel Idependen
Menurut Sugiyono 2006:3 variabel independen adalah variabel yang menjadi sebab timbulnya atau berubahnya variabel dependen variabel terikat.
Variabel independen pada penelitian ini adalah rasio keuangan yang terdiri dari current ratio, debt to equity ratio, total asset turnover, perputaran aktiva dan
ukuran perusahaan a.
Current Ratio Current ratio adalah rasio yang mengukur kemampuan perusahaan
membayar kewajiban jangka pendeknya dengan aktiva lancar yang tersedia.
b. Debt to Equity Ratio
Debt to equity ratio adalah rasio untuk mengukur jumlah yang dibiayai oleh utang.
c. Total Asset Turn Over
Total asset tur nover adalah rasio untuk mengukur jumlah utang dengan equitas perusahaan yang ada
Current Ratio =
Debt to Equity Ratio =
Total Aseet Turnover =
d. Size
Size Merupakan ukuran dari kondisi perusahaan dengan melihat pada besar kecilnya suatu perusahaan yang digunakan dalam penelitian
ini , variabel ini diukur dari total asset perusahaan yang dihitung melalui mentransformasikan total aktiva dalam bentuk logaritma dengan formula
2.5.2 Variabel Dependen
Menurut Sugiyono 2006: variabel dependen adalah variabel yang dipengaruhi atau yang menjadi akibat, karena adanya variabel bebas. Variabel
dependen pada penelitian ini adalah kinerja. Untuk menghitung kinerja a.
Kinerja Perusahaan Kinerja perushaan dihitung menggunakan ROA :
3.6 Metode Analisis Data 3.6.1 Statistik Deskriptif
Statistik deskriptif pada umumnya digunakan untuk memberikan informasi mengenai variabel-variabel penelitian di dalam suatu penelitian. Analisis statistik
deskriptif akan memberikan gambaran atau deskripsi suatu data yang dilihat dari nilai minimum, maksimum, rata–rata mean, dan standar deviasi yang dihasilkan
dari variabel penelitian. Size = Log Total Aktiva
3.6.2Pengujian Asumsi Klasik
Metode analisis data yang digunakan pada penelitian ini adalah model regresi berganda dengan bantuan software SPSS 17 for windows. Untuk
menghasilkan suatu model yang baik, analisis regresi memerlukan pengujian asumsi klasik sebelum melakukan pengujian hipotesis. Uji asumsi klasik adalah
suatu model yang dikatakan cukup baik dan dapat dipakai untuk alat prediksi apabila mempunyai sifat – sifat best linear unbisied estimator BLUE .
Pengujian asusmsi klasik tersebut meliputi uji normalitas, uji multikolinearitas, uji heteroskedastisitas, dan uji autokorelasi.
a. Uji Normalitas
Menurut Erlina 2008:102, tujuan uji normalitas data adalah untuk “mengetahui apakah dalam model regresi variabel pengganggu atau residual
memiliki distribusi normal”. Dengan melakukan uji Kolmogorav-Smirnov terhadap model yang diuji, cara ini dapat mendeteksi apakah variabel pengganggu
atau residual memiliki distribusi normal. Kriteria pengambilan keputusan adalah apabila nilai signifikan atau probabilitas 0,05, maka residual tidak memiliki
distribusi nirmal. Selain itu, uji normalitas juga dapat dilakukan dengan melakukan analisis grafik
normal probability plot dan grafik histogram. Dasar pengambilan keputusan dalam uji normalitas menurut Ghozali 2005:110 sebagai berikut :
1 Jika data menyebar disekitar garis diagonal dan mengikuti arah garis
diagonal atau grafik histogramnya menunjukkan pola distribusi normal, mmaka model regresi memenuhi asumsi normalitas dan
2 Jika data menyebar jauh dari diagonal dan atau tidak mengikuti arah
garis diagonal atau grafik histogram tidak menunjukkan pola distribusi normal, maka model regresi tidak memenuhi asumsi normalitas.
b. Uji Multikolinearitas
Uji multikolinearitas bertujuan untuk menguji apakah model regresi ditemukan adanya kolerasi antara variabel independen. Uji multikolinearitas dapat
dilakukan dengan melakukan uji korelasi antara variabel independen dengan menggunakan tolerance dan varians inflating faktor VIF. VIF merupakan suatu
jumlah yang menunjukkan variabel independen dapat dijelaskan oleh variabel independen lain dalam persamaan regresi. Untuk mengetahui terjadi atau tidaknya
multikolinearitas dapat diketahui dengan kriteria berikut ini: Jika VIF 10, maka tidak terjadi multikolineritas
Jika VIF 10, maka terjadi multikolinearitas Jika tolerance 0.01, maka terjadi multikolinearitas
Jika tolerance 0.01, maka tidak terjadi multikolinearitas c.
Uji Heteroskedastisitas Menurut Ghozali 2005:105 “uji heteroskedastisitas bertujuan menguji
apakan dalam model regresi terjadi ketidaksamaan variance dari residual satu pengamatan ke pengamatan yang lain”. Model regresi yang baik adalah tidak
terjadinya heteroskedastisitas. Cara mendeteksi ada atau tidaknya heteroskedastisitas adalah dengan melihat grafik scatterplot antara nilai prediksi
variabel dependen. Menurut Ghozali 2005:105 dasar analisis menetukan ada atau tidaknya heteroskedastisitas yaitu :
1 Jika ada pola tertentu, seperti titik yang ada membentuk pola tertentu
yang teratur bergelombang, melebar kemudian menyempit, maka mengindikasikan telah terjadi heteroskedastisitas.
2 Jika tidak ada pola yang jelas, serta titik-titik yang menyebar di atas
dan di bawah angka 0 pada sumbu Y, maka tidak terjadi heteroskedastisitas.
d. Uji Autokorelasi
Menurut Ghozali 2005:95 “uji autokorelasi bertujuan menguji apakah dalam model regresi linier ada korelasi antara kesalahan pengganggu pada periode
t dengan kesalahan pengganggu pada periode t-1 sebelumnya”. Cara yang dapat dilakukan untuk mendeteksi ada atau tidaknya autokorelasi adalah dengan
melakukan uji Durbin Watson
3.7 Pengujian Hipotesis