22
5. Kamboja, batas usia maksimalnya adalah 18 tahun dan batas usia
minimum 12 tahun. 6.
Srilangka, batas usia maksimalnya adalah 16 tahun dan batas usia minimum 8 tahun.
7. Taiwan, batas usia maksimalnya adalah 18 tahun dan batas usia minimum
14 tahun. 8.
Jepang dan Korea, batas usia maksimalnya adalah 20 tahun dan batas usia minimum 14 tahun.
9. Iran, batas usia maksimalnya adalah 18 tahun dan batas usia minimum 7
tahun. 10.
Philipina, batas usia maksimalnya adalah 16 tahun dan batas usia minimum 7 tahun.
11. Malaysia, batas usia maksimalnya adalah 18 tahun dan batas usia
minimum 7 tahun. 12.
Singapura, batas usia maksimalnya adalah 16 tahun dan batas usia minimum 7 tahun.
5
Penentuan batas usia minimum dan maksimum itu diperlukan karena di Negara-negara tersebut dibedakan antara delinquent child anak yang melakukan
pelanggaran dengan dependant. Alasan membedakan kedua istilah ini karena
5
Sri Widowati Wiratmo Soekito, Anak dan Wanita dalam Hukum, Jakarta: LP3ES, 1983, h. 11.
23
delinquent child mengenal batas usia minimum, sedangkan neglected child dependant tidak mengenal minors.
6
Batasan usia juga dapat dilihat pada Dokumen-dokumen Internasional, seperti:
1. Task Force on Juvenile Deliquency Prevention, menentukan bahwa
seyogyanya batas usia penentuan seseorang dikategorikan sebagai anak dalam konteks pertanggungjawaban pidananya, ditetapkan usia terendah
10 tahun dan batas atas antara 16 – 18 tahun.
2. Resolusi PBB 4033 tentang UN Standard Minimum Rules for the
Administrasion of Juvenile Justice Beijing Rules menetapkan batasan anak yaitu seseorang yang berusia 7
– 18 tahun. 3.
Resolusi PBB 45113 hanya menentukan batas atas 18 tahun, artinya anak adalah seseorang yang berusia dibawah 18 tahun.
7
B. Anak Menurut Perspektif Psikologi
Pengertian anak dalam persfektif lain penting untuk diketahui karena pada fase mana akan timbul kecenderungan kenakalan pada anak. Jika dilihat dari segi
biologis, maka terdapat istilah bayibalita, anak, remaja, pemuda, dan dewasa. Departemen Kesehatan menggolongkan anak menjadi 4 golongan, yaitu:
1. Usia 0 tahun sampai dengan 5 tahun disebut dengan usia bayibalita;
2. Usia 5 tahun sampai dengan 10 tahun disebut dengan usia anak-anak;
6
Bunadi Hidayat, Pemidanaan Anak di Bawah Umur, Bandung: PT. Alumni, 2010, h. 57.
7
Nashriana, Perlindungan Hukum Pidana Bagi Anak di Indonesia, Jakarta:Raja Grafindo Persada,2011, h. 9
24
3. Usia 10 tahun sampai dengan 20 tahun disebut dengan usia remaja
teenager atau juvenile; 4.
Usia 20 tahun sampai dengan 30 tahun disebut dengan usia menjelang dewasa.
8
Secara khusus Psikologi anak dapat dibagi menjadi tiga bagian yaitu: 1 psikologi perkembangan anak tiga tahun tahun pertama atitima, 2 anak
psikologi perkembangan anak lima tahun pertama alitima, dan 3 psikologi perkembangan anak tengah 6-12 tahun.
9
Sedangkan Psikologi Perkembangan Remaja terbagi menjadi dua periode yaitu periode remaja awal early childhood,
dan periode remaja akhir Late Adolescent.
10
Berbeda dengan perspektif hukum yang mendefinisikan anak sebagai individu berusia di bawah 18 tahun, dalam perspektif psikologi, anak adalah
individu yang berusia antara 3 – 12 tahun. Diatas usia 12 tahun individu dianggap
sudah memasuki usia remaja. Selain didasarkan oleh tanda-tanda perkembangan fisik, yang memang sangat membedakan anak dengan individu yang sudah
memasuki masa remaja, perbedaan juga berdasarkan perkembangan kognisi dan moral individu.
8
Muhammad Thohir, Seminar Kesehatan Anak, Rumah Sakit Islam Surabaya, 1993, h. 6
9
Agoes Dariyo, Psikologi Perkembangan Anak Usia Tiga Tahun Pertama Psikologi Atitima, Bandung: Refika Aditama, 2007, h.8
10
Zahrotun Nihayah, dkk., Psikologi Perkembangan Tinjauan Psikologi Barat dan Islam, Jakarta: UIN Jakarta Press, h.106
25
1. Pada usia 2 – 7 tahun anak memasuki tahap kognisi yang disebut sebagai
tahap pre –operasional, dimana anak belum mampu berpikir menggunakan
logika. 2.
Pada usia 7 – 11 tahun, individu memasuki tahap perkembangan kognitif yang disebut tahap konkrit operasional. Ciri utama pada tahap ini adalah
kemampuan untuk membandingkan antar peristiwa, dan anak mulai mampu menggunakan logika meskipun masih didalam tahap yang terbatas
dan sederhana. 3.
Pada usia 11 tahun ke atas, individu memasuki tahap perkembangan kognitif yang disebut tahap operasional dimana kemampuan berpikirnya
sepenuhnya menggunakan logika. Pada tahap ini anak mulai bisa berpikir lebih fleksibel karena anak mulai bisa melihat lebih dari satu sudut
pandang, meskipun pihak autoritas orang tua masih memegang peranan penting dalam mengarahkan perilaku anak.
11
Anak-anak yang berusia 12 atau 13 tahun sampai dengan 19 tahun sedang berada dalam pertumbuhan yang mengalami masa remaja. Masa remaja termasuk
masa yang sangat menentukan karena pada masa ini anak-anak mengalami banyak perubahan pada psikis dan fisiknya. Terjadinya perubahan kejiwaan menimbulkan
kebingungan di kalangan remaja sebabnya karena mereka mengalami penuh gejolak emosi dan tekanan jiwa sehingga mudah menyimpang dari aturan dan
norma-norma sosial yang berlaku di kalangan masyarakat.
12
11
Penney Upton,Psikologi Perkembangan, Jakarta: Erlangga,2012, h.198
12
Zulkifli L, Psikologi Perkembangan, Bandung: PT. Remaja Rosdakarya, 2009, h. 64
26
Apabila dilihat batasan usia anak dari sudut Psikososial, Singgih Gunarso dalam makalahnya yang berjudul Perubahan Sosial Dalam Masyarakat yang
disampaikan dalam Seminar “Keluarga dan Budaya Remaja Perkotaan” yang
dilakukan di Jakarta, mengemukakan bahwa klasifikasi perkembangan anak hingga dewasa dikaitkan dengan usia dan kecenderungan kondisi kejiwaannya,
menurut Singih Gunarso terbagi menjadi lima tahap, yaitu: 1.
Anak, seseorang yang berusia dibawah 12 tahun; 2.
Remaja dini, yaitu seseorang yang berusia antara 12 – 15 tahun 3.
Remaja penuh, yaitu seseorang yang berusia antara 15 – 17 tahun; 4.
Dewasa muda, yaitu seseorang yang berusia antara 17 – 21 tahun; dan 5.
Dewasa, seseorang yang berusia diatas 21 tahun.
13
Lebih lanjut Singgih Gunarso dengan mensitir pendapat dari J. Pikunas dan R.J. Havighurts menjelaskan bahwa masing-masing tingkatan usia
mempunyai karakteristik sendiri-sendiri. Sebagai Contoh: Kategori remaja dini usia 12
– 15 tahun memiliki kecenderungan kejiwaan:
1. Sibuk menguasai tubuhnya, karena faktor ketidakseimbangan postur
tubuhnya, atau kekurangnyamanan tubuhnya. 2.
Mencari identitas dalam keluarga, satu pihak menjurus pada sifat egosentris, pada pihak lain ia belum dapat sepenuhnya diserahi tanggung
jawab, sehingga masih sangat memerlukan dukungan keluarga.
13
Ibid. h. 12