Definisi Perpsepsi TINJAUAN LITERATUR

Persepsi merupakan sebuah proses yang bisa menerima stimulus yang telah diterimanya dari apa yang telah dilihat maupun di dengar melalui alat inderanya. Sehingga individu dapat mengalami persepsi melalui alat inderanya yang menjadi penghubung dari dunia luar dengan individu tersebut. Stimulus dari alat inderanya tersebut dengan cara individu bisa mengorganisasikan, kemudian menginterpretasikan, sampai individu tersebut dapat menyadari dan memahami tentang apa yang di indera tersebut. 42 Dalam sebuah Kamus Lengkap Psikologi, persepsi bisa di definisikan ke dalam 5 pengertian yaitu: “1 Proses mengetahui atau mengenali objek dan kejadian objektif dengan bantuan indera. 2 Kesadaran dari proses-proses organis. 3 Suatu kelompok penginderaan dengan penambahan arti-arti yang berasal dari pengalaman di masa lalu. 4 Variabel yang menghalangi atau ikut campur tangan, berasal dari kemampuan organisme untuk melakukan pembedaan di antara perangsang-perangsang. 5 Kesadaran intuitif mengenai kebenaran langsung atau keyakinan yang serta merta mengenai sesuatu”. 43 Persepsi ialah kemampuan untuk bisa membeda-bedakan, mengelompokkan, memfokuskan, dan lain sebagainya yang disebut sebagai kemampuan untuk bisa mengorganisasikan pengamatan yang telah dilakukan. 44 Buku yang ditulis oleh Randolph Blake dan Robert Sekuler dalam bahasa asing yaitu Perception menjelaskan persepsi sebagai berikut dalam Glossary: “Perception is the acquisition and processing of sensory information in order to see, hear, taste, smell, or feel objects in the world, also 42 Tristiadi Ardi Ardani, Psikiatri Islam, Malang: UIN Malang Press, 2008 h. 96 43 J. P. Chaplin, Kamus Lengkap Psikologi, Jakarta: PT Raja GrafindoPersada, 2008 h. 358 44 Sarlito Wirawan Sarwano, Psikologi, Jakarta: Bulan Bintang, 1975 h.44 guides an organism’s actions with respect to those objects. Perception may involve conscious awareness of objects and events, this awareness is termed a percept.” 45 Maksud dari kalimat di atas ialah bahwa Persepsi merupakan akuisisi dan pengolahan informasi sensorik untuk melihat, mendengar, merasakan, mencium, atau merasakan benda-benda di dunia, juga memandu tindakan suatu organisme terhadap objek tersebut. Persepsi mungkin melibatkan kesadaran dari objek dan peristiwa, kesadaran. Dalam sebuah buku Pengantar Psikologi, menggambarkan pengertian persepsi sebagai berikut: “Persepsi adalah proses di mana kita mengorganisasi dan menafsirkan pola stimulus ini dalam lingkungan”. 46 Dalam buku lain yang ditulis oleh Jane S. Halonen dan John W. Santrock, menjelaskan pengertian persepsi sebagai berikut: “Perception is the process of organizing and interpreting sensory information. The retinas in our eyes record a fast - moving silver object in the sky, but they do not see a passenger jet; our eardrum vibrates in a particular way, but it does not hear a beethoven symphony. Organizing and interpreting what is sensed, that is seeing and hearing meaningful patterns in sensory information, is percep tion”. 47 Maksud dari pengertian persepsi di atas ialah, proses dalam melakukan pengorganisasian dan memberikan penafsiran informasi sensorik. Mata retina kita merekam dengan cara cepat - benda perak bergerak di langit, tetapi tidak dapat melihat adanya sebuah jet penumpang, gendang telinga bergetar dengan cara tertentu, tetapi tidak bisa mendengar simfoni Beethoven. 45 Randolph Blake dan Robert Sekuler, Perception, America: Mc Graw Hill, 2006 h. 578 46 Pengantar Psikologi I , Jakarta: Erlangga, 1983 h. 201 47 Jane S. Halonen dan John W. Santrock, Psychology: Contexts and Applications, America: McGraw-Hill College, 1999 h. 75 Singkatnya, bahwa persepsi ialah bisa mengorganisir dan menafsirkan apa yang dirasakan, yang melihat dan mendengar berarti memiliki informasi pola sensorik. Persepsi juga bisa dikatakan sebagai proses di mana seorang individu menjadi sadar terhadap segala sesuatu dalam lingkungan sekelilingnya melalui indera yang dimiliki. 48 Persepsi juga dapat di artikan sebagai suatu proses di mana penerimaan informasi dan sensasi melalui pancaindera, yang kemudian dirubah menjadi kesatuan yang telah teratur rapi dan berarti yaitu objek-objek yang dapat dipersepsi. 49 Sehingga, bisa disimpulkan bahwa persepsi ialah sesuatu yang lahir dalam diri manusia lewat rangsangan untuk berfikir dalam memahami dan mengenali objek-objek dan kejadian yang di alaminya. 48 Dali Gulo, Kamus Psychologi, Bandung: Tonis, 1982 h. 207 49 Frank J. Bruno, Kamus Istilah Kunci Psikologi, Yogyakarta: Kanisius, 1989 h. 219 36

BAB III GAMBARAN UMUM

A. Badan Pemeriksa Keuangan RI

1. Sejarah Badan Pemeriksa Keuangan RI Berdasarkan amanat UUD Tahun 1945 tersebut telah dikeluarkan Surat Penetapan Pemerintah No.11OEM tanggal 28 Desember 1946 tentang pembentukan Badan Pemeriksa Keuangan. pada tanggal 1 Januari 1947 yang berkedudukan sementara di kota Magelang. Untuk memulai tugasnya, Badan Pemeriksa Keuangan dengan suratnya tanggal 12 April 1947 No.94-1 telah mengumumkan kepada semua instansi di Wilayah Republik Indonesia mengenai tugas dan kewajibannya dalam memeriksa tanggung jawab tentang Keuangan Negara. Dalam era Reformasi sekarang ini, Badan Pemeriksa Keuangan telah mendapatkan dukungan konstitusional dari MPR RI dalam Sidang Tahunan Tahun 2002 yang memperkuat kedudukan BPK RI sebagai lembaga pemeriksa eksternal di bidang Keuangan Negara. yaitu dengan dikeluarkannya TAP MPR No.VIMPR2002 yang antara lain menegaskan kembali kedudukan Badan Pemeriksa Keuangan sebagai satu-satunya lembaga pemeriksa eksternal keuangan negara dan peranannya perlu lebih dimantapkan sebagai lembaga yang independen dan profesional.

B. Perpustakaan Badan Pemeriksa Keuangan RI

1. Sejarah Perpustakaan Badan Pemeriksa Keuangan RI. Keberadaan perpustakaan sebagai suatu institusi pengelola koleksi karya tulis, karya cetak, danatau karya rekam secara professional dengan sistem yang baku guna memenuhi kebutuhan pendidikan, penelitian, pelestarian, informasi, dan rekreasi bagi para pemustaka sangat penting. Begitu pula dengan keberadaan Perpustakaan dalam ruang lingkup tugas Badan Pemeriksa Keuangan RI. Perpustakaan BPK RI mulai mengolah buku pada tanggal 1 Oktober 1968 sewaktu gedung BPK masih berada di Bogor. Setelah itu Perpustakaan telah beberapa kali pindah. Dari Bogor pindah ke Gedung DPRMPR, Gedung Utama BPK dan akhirnya berlokasi di lantai 2 Gedung Arsip BPK. Pada awal tahun 2007 Perpustakaan pindah ke lantai 5 Gedung Arsip dan menempati ruangan yang lebih besar dari sebelumnya. Namun hanya bertahan selama 5 bulan, Perpustakaan pindah lagi ke lantai 2 dan menempati ruangan tersebut sampai saat ini. Pada awalnya seluruh proses dan kegiatan Perpustakaan dilakukan secara manual, baru pada tahun 1996 mulai dirintis penggunaan aplikasi berbasis clipper yang dikembangkan oleh Pusat Data Elektronik PDE dengan nama SisPus Sistem Informasi Perpustakaan untuk kegiatan sirkulasi peminjaman, pengembalian, perpanjangan dan penagihan, pengolahan dan penelusuran koleksi. Pada tahun 2004 mulai dikembangkan aplikasi under windows dengan fasilitas yang lebih lengkap dengan menggunakan barcode.