langsung mempengaruhi harga saham, seperti stock split, dividen saham, saham bonus,
warrant serta pengumuman lainnya. langsung mempengaruhi harga saham, seperti
stock split, dividen saham, saham bonus, warrant serta pengumuman lainnya.
Sumber: Intisari berbagai penelitian terdahulu
3.3 Variabel Penelitian
3.3.1 Peristiwa pengumuman penerbitan sukuk mudharabah
Pengujian kandungan informasi dimaksudkan untuk melihat reaksi dari suatu pengumuman. Jika pengumuman penerbitan sukuk mudharabah
mengandung informasi, maka diharapkan pasar akan bereaksi pada waktu pengumuman tersebut diterima oleh pasar Jogiyanto, 2003:410
3.3.2 Peristiwa pengumuman penerbitan obligasi konvensional
Pengujian kandungan informasi dimaksudkan untuk melihat reaksi dari suatu pengumuman. Jika pengumuman penerbitan obligasi konvensional
mengandung informasi, maka diharapkan pasar akan bereaksi pada waktu pengumuman tersebut diterima oleh pasar Jogiyanto, 2003:410.
3.3.3 Abnormal Return
Pasar akan bereaksi pada peristiwa yang mengandung informasi atau dengan kata lain peristiwanya mengandung nilai ekonomis yang dapat mengubah nilai
perusahaan. Reaksi pasar diukur dengan menggunakan Average Abnormal Return. Tahap untuk mendapatkan angka yang diperoleh dari hasil average
abnormal return adalah sebagai berikut:
1. Return Realisasi Return realisasi atau return sesungguhnya merupakan return yang terjadi
pada waktu ke-t yang merupakan selisih harga sekarang relatif terhadap harga sebelumnya Jogiyanto, 2003:434
. Dapat dihitung dengan rumus:
Notasi: R
i,t
= Return sesungguhnya yang terjadi untuk sekuritas ke-i pada periode peristiwa ke-t
P
i,t
= Closing price yang terjadi untuk sekuritas ke-i pada periode peristiwa ke-t
P
i,t-1
= Closing price yang terjadi untuk sekuritas ke-i pada periode peristiwa ke-t-1
2. Return Ekspektasi Return Ekspektasi merupakan return yang harus diestimasi Jogiyanto,
2003:440 Model estimasi yang digunakan untuk mendapatkan angka return ekspektasi adalah market-adjusted model. Return sekuritas yang diestimasi adalah
sama dengan return indeks pasar.
Notasi: E[R
i,t
] = Return ekspektasi untuk saham ke-i pada hari ke t IHSG
i,t
= Indeks harga saham gabungan saham ke-i pada hari ke t IHSG
i,t-1
= Indeks harga saham gabungan saham ke-i pada hari sebelumnya R
i,t
= P
i,t
- P
i,t-1
P
i,t-1
3. Abnormal Return Menurut Jogiyanto 2003:433-434 abnormal return atau excess return
merupakan kelebihan dari return yang sesungguhnya terjadi terhadap return normal. Return normal merupakan return ekspektasi return yang diharapkan
oleh investor. Jadi, abnormal return merupakan selisih antara return sesungguhnya yang terjadi dengan return ekspektasi. Secara matematis abnormal
return dapat dituliskan sebagai berikut:
Notasi: RTN
i.t
= return tidak normal abnormal return sekuritas ke-i pada periode peristiwa ke-t
R
i.t
= return sesungguhnya yang terjadi untuk sekuritas ke-i pada periode peristiwa ke-t
E[R
i.t
] = return ekspektasi sekuritas ke-i untuk periode peristiwa ke-t 4. Average Abnormal Return Rata-rata Return Tidak Normal
Rata-rata return tidak normal untuk hari ke-t dapat dihitung berdasarkan rata-rata aritmatika sebagai berikut:
Notasi: RRTN
t
= rata-rata return tidak normal average abnormal return pada hari ke-t RTN
i.t
= R
i.t
– E[R
i.t
]
RTN
it
= return tidak normal abnormal return untuk sekuritas ke-i pada hari ke-t k
= jumlah sekuritas yang terpengaruh oleh pengumuman peristiwa
3.3.4 Trading Volume Activity TVA
Menurut Suryawijaya Setiawan 1998:142 untuk menghitung trading
volume activity masing-masing saham dapat dilakukan dengan cara:
Menurut Suryawijaya Setiawan 1998:142 untuk menghitung average
trading volume activity ATVA masing-masing saham di sekitar jendela peristiwa adalah sebagai berikut:
Notasi: ATVA
t-1 :
rata-rata aktivitas perdagangan sebelum peristiwa ATVA
t+1
: rata-rata aktivitas perdagangan setelah peristiwa n
: jumlah sekuritas ∑ saham i yang diperdagangkan pada waktu t
∑ saham i yang beredar pada waktu t
���
�=− �=−
t-1
n n
ATVA
t-1
=
���
�=+ �=+
t+1
n n
ATVA
t+1
= TVA
it
=
3.4 Metode Pengumpulan Data