Berdasarkan  beberapa  pengertian  tentang  model  pembelajaran inkuiri    yang  telah  dikemukakan,  dapat  disimpulkan  bahwa  model
pembelajaran  inkuiri  merupakan  model  pembelajaran  yang  menuntut siswa  untuk  berpikir  kritis,  logis,  analitis,  dan  sistematis  untuk  mencari
dan  menemukan  sendiri  jawaban  dari  suatu  masalah  yang  dipertanyakan sehingga  dapat  menanamkan  konsep  pemahaman  dan  mengembangkan
kreativitas pada siswa.
2. Langkah-langkah Pembelajaran Inkuiri
Setiap  model  pembelajaran  tentu  terdapat  langkah-langkah  yang sudah  tersusun  secara  runtut  yang  digunakan  sebagai  acuan  dalam
pelaksanaannya, seperti pada model pembelajaran inkuiri. Menurut
Sanjaya 2010:
201 langkah-langkah
proses pembelajaran inkuiri adalah sebagai berikut:
1. Orientasi
2. Merumuskan masalah
3. Mengajukan hipotesis
4. Mengumpulkan data
5. Menguji hipotesis
6. Merumuskan kesimpulan
Menurut  Swadarma  2013:  67  langkah-langkah  pembelajaran inkuiri adalah sebagai berikut:
1. Identifikasi  dan  rumuskan  tujuan  yang  menjadi  fokus
pembelajaran dengan jelas. 2.
Ajukan  satu  pertanyaan  tentang  fakta  yang  sekiranya  dapat meggelitik keingintahuan siswa.
3. Formulasikan hipotesis untuk menjawab pertanyaan tersebut.
4. Berikan  informasi  dari  berbagai  sumber  yang  relevan  dengan
hipotesis  tersebut  lalu  uji  berdasarkan  data  yang  telah terkumpul tersebut.
5. Rumuskan  jawaban  atas  pertanyaan  di  awal  pembelajaran,
jawaban tersebut ada sintesis antara hipotesis yang diuji dengan data yang terkumpul.
3. Keunggulan dan Kelemahan Model Pembelajaran Inkuiri
Setiap model
pembelajaran memiliki
keunggulan dan
kelemahannya  masing-masing,  begitu  juga  dengan  model  pembelajaran inkuiri.  Sanjaya  2010:  208-209  menyatakan  bahwa  keunggulan  model
pembelajaran inkuiri, diantaranya: a
Model  pembelajaran  inkuiri  merupakan  model  pembelajaran yang  menekankan  kepada  pengembangan  aspek  kognitif,
afektif, dan
psikomotor secara
seimbang, sehingga
pembelajaran melalui model ini dianggap lebih bermakna. b
Model  pembelajaran  inkuiri  dapat  memberikan  ruang  kepada siswa untuk belajar sesuai gaya belajar mereka.
c Model  pembelajaran  inkuiri  dianggap  sesuai  dengan
perkembangan  psikologi  belajar  modern  yang  menganggap belajar  adalah  proses  perubahan  tingkah  laku  berkat  adanya
pengalaman.
d Keuntungan  lain  adalah  model  pembelajaran  ini  dapat
melayani  kebutuhan  siswa  yang  memiliki  kemampuan  di  atas rata-rata.  Artinya,  siswa  yang  memiliki  kemampuan  belajar
bagus  tidak  akan  terhambat  oleh  siswa  yang  lemah  dalam belajar.
Disamping  keunggulan,  model  pembelajaran  inkuiri  juga memiliki kelemahan, diantaranya:
a Jika  menggunakan  model  pembelajaran  ini,  akan  sulit
mengontrol kegiatan dan keberhasilan siswa. b
Model ini sulit dalam merencanakan pembelajaran oleh karena terbentur dengan kebiasaan siswa dalam belajar.
c Kadang-kadang dalam mengimplementasikannya, memerlukan
waktu yang
panjang sehingga
sering guru
sulit menyesuaikannya dengan waktu yang telah ditentukan.
d Selama  kriteria  keberhasilan  belajar  ditentukan  oleh
kemampuan  siswa  menguasai  materi  pelajaran,  maka  model pembelajaran  inkuiri  akan sulit  diimplementasikan oleh setiap
guru.
D. Penerapan Mapping dalam Model Pembelajaran Inkuiri
Mapping dapat diterapkan dalam berbagai model pembelajaran, salah satunya  dalam  model  pembelajaran  inkuiri.  Menurut  Swadarma  2013:  68
langkah-langkah  penerapan  mapping  dalam  model  pembelajaran  inkuiri adalah sebagai berikut:
1. Guru menyampaikan tujuan pembelajaran.
2. Guru memberikan suatu topik yang berkaitan dengan tema.
3. Guru  menunjukkan  gambar  media  yang  berkaitan  dengan  tema
dan meminta siswa untuk mengamatinya. 4.
Guru memberikan kesempatan kepada siswa untuk bertanya. 5.
Guru memberi pertanyaan yang memancing rasa ingin tahu siswa. 6.
Guru  membimbing  kelompok  diskusi  dalam  mengumpulkan informasi yang relevan.
7. Dalam  setiap  kelompok  guru  memberikan  bukuartikelmajalah
koran  yang  berhubungan  dengan  topik  untuk  mencari  informasi yang sedang dibahas dalam pembelajaran.
8. Setiap siswa dalam kelompoknya membuat mapping berdasarkan
informasi yang diperoleh. 9.
Hasil  mapping  masing-masing  siswa  “dilebur”  menjadi  satu mapping besar.
10. Dengan bimbingan guru, setiap kelompok mempresentasikan hasil
mapping kelompoknya. 11.
Siswa  menanggapi  presentasi  dengan  guru sebagai  moderatornya untuk siswa kelas tinggi sudah bisa menjadi moderator
12. Guru membimbing siswa untuk menyimpulkan hasil belajar.
E. Belajar
1. Pengertian Belajar
Belajar  merupakan  hal  yang  paling  utama  dalam  pendidikan. Melalui  proses  belajar  diharapkan  adanya  suatu  perubahan  tingkah  laku
sebagai  hasil  dari  pengalamannya  ketika  terjadi  interaksi  antara  individu dengan  lingkungannya.  Menurut  Thobroni    Mustofa  2011:  16  belajar
merupakan  aktivitas  manusia  yang  sangat  vital  dan  secara  terus  menerus akan  dilakukan  selama  manusia  tersebut  masih  hidup.  Manusia  tidak
mampu hidup sebagai manusia jika tidak dididik atau diajar oleh manusia lainnya.
Menurut Komalasari 2010:  2 belajar  adalah  aktivitas  yang dapat menghasilkan perubahan dalam diri seseorang baik  secara aktual maupun
potensial. Perubahan yang didapat sesungguhnya adalah kemampuan yang baru  dan  ditempuh  dalam  jangka  waktu  yang  lama.  Perubahan  terjadi
karena ada usaha dari dalam diri setiap individu. Sedangkan menurut Trianto 2009 b: 17 belajar diartikan sebagai
suatu  proses  perubahan  perilaku  tetap  dari  belum  tahu  menjadi  tahu,  dari tidak paham menjadi paham, dari kurang terampil menjadi lebih terampil,
dan  dari  kebiasaan  lama  menjadi  kebiasaan  baru,  serta  bermanfaat  bagi lingkungan  maupun  individu  itu  sendiri.  Suprihatiningrum  2013:  15
mengungkapkan  bahwa  belajar  merupakan  suatu  proses  usaha  yang dilakukan individu secara sadar untuk memperoleh perubahan tingkah laku
tertentu,  baik  yang  dapat  diamati  secara  langsung  maupun  yang  tidak dapat  diamati  secara  langsungsebagai  pengalaman  latihan  dalam
interaksinya dengan lingkungan. Berdasarkan paparan pengertian belajar dari para ahli di atas, maka
dapat  disimpulkan  bahwa  belajar  adalah  suatu  proses  aktivitas  seseorang secara  sadar  untuk  memperoleh  pengetahuan  dan  membangun  perubahan
tingkah  laku  baik  perubahan  dalam  aspek  pengetahuan  afektif  maupun psikomotorik,  sebagai  hasil  dari  interaksi  antara  individu  dengan
lingkungannya.
2. Pengertian Hasil Belajar
Hasil  belajar  pada  umumnya  digunakan  sebagai  tolok  ukur  untuk mengetahui  tingkat  pemahaman  siswa  terhadap  materi  atau  bahan  ajar
yang telah diajarkan ataupun telah dipelajari. Perubahan tingkah laku yang terjadi dari proses belajar akan terlihat pada hasil belajar. Menurut Gagne
Briggs  Suprihatiningrum,  2013:  37  hasil  belajar  adalah  kemampuan- kemampuan  yang  dimiliki  siswa  sebagai  akibat  perbuatan  belajar  dan
dapat diamati melalui penampilan siswa learner’s performance.
Kamus  Besar  Bahasa  Indonesia  2007:  381  mengartikan  bahwa hasil  belajar  adalah  sesuatu  yang  diadakan  oleh  adanya  usaha  belajar.
Suprijono 2011: 7 mengungkapkan bahwa hasil belajar adalah perubahan perilaku  secara  keseluruhan  bukan  hanya  salah  satu  aspek  potensi
kemanusiaan  saja.  Artinya,  pembelajaran  yang  dikategorikan  oleh  para pakar pendidikan sebagaimana tersebut di atas tidak dilihat secara terpisah,
melainkan  komprehensif,  sehingga  hasil  belajar  meliputi  berbagai  aspek perkembangan.
Sementara  Staton  Nabisi,  2008:  112  menyatakan  bahwa  hasil belajar  diukur  berdasarkan  ada  tidaknya  perubahan  tingkah  laku  atau
pemodifikasian  tingkah  laku  yang  lama  menjadi  tingkah  laku  yang  baru. Sedangkan  Kunandar  2013:  62  berpendapat  bahwa  hasil  belajar  adalah
kompetensi  atau  kemampuan  tertentu,  baik  kognitif,  afektif,  maupun psikomotorik  yang  dicapai  atau  dikuasai  siswa  setelah  mengikuti  proses
belajar mengajar.
Berdasarkan  beberapa  pengertian  hasil  belajar  di  atas,  dapat disimpulkan  bahwa  hasil  belajar  adalah  kemampuan  dan  perubahan
dibidang  kognitif,  afektif  dan  psikomotor  yang  diperoleh  setelah melakukan  proses  belajar  melalui  evaluasi.  Evaluasi  dapat  dijadikan
sebagai  alat  ukur  atau  pertimbangan  untuk  mengetahui  hasil  belajar  yang diperoleh siswa.
F. Pembelajaran Tematik
1. Pengertian Pembelajaran Tematik
Pembelajaran  merupakan  upaya  yang  dilakukan  guru  untuk menciptakan  iklim  dan  pelayanan  terhadap  kemampuan,  potensi,  minat,
bakat,  dan  kebutuhan  siswa  agar  terjadinya  interaksi  optimal  baik  antara guru dengan siswa maupun antar siswa.
Model pembelajaran yang dilakukan di kelas pada kurikulum 2013 juga  berbeda  dengan  kurikulum  sebelumnya,  yakni  beberapa  mata
pelajaran  dikaitkan  dan  disatukan  dalam  satu  tema  tematik.  Jika  dalam kurikulum sebelumnya pembelajaran tematik hanya diterapkan untuk kelas
rendah  sekolah  dasar,  maka  dengan  diberlakukannya  kurikulum  2013  ini pembelajaran  tematik  akan  diterapkan  di  setiap  kelas  tingkat  sekolah
dasar. Menurut  Depdiknas  Trianto,  2009  a:  79  pembelajaran  tematik
dimaknai  sebagai  pembelajaran  yang  dirancang  berdasarkan  tema-tema tertentu.  Perlu  dipahami  bahwa  pembelajaran  tematik  merupakan  salah
satu  jenis  dari  pembelajaran  terpadu.  Istilah  pembelajaran  tematik  pada