2.1.4 Investasi dalam Teknologi Informasi
Secara umum investasi diartikan sebagai komitmen atas sejumlah dana atau sumber daya lainnya yang dilakukan pada saat ini, dengan tujuan
memperoleh sejumlah keuntungan di masa depan Nurul dan Mustafa, 2007:7. Tujuan dari investasi adalah untuk mendapatkan sejumlah keuntungan. Investasi
merupakan salah satu keharusan yang dilakukan oleh sebuah perusahaan, terutama ketika bisnisnya sedang berada dalam tahap awal, yaitu pada tingkat
pembentukan dan pertumbuhan infancy dan growth stages. Faktor penentu investasi sangat tergantung pada situasi di masa depan yang sulit untuk
diramalkan, maka investasi merupakan komponen yang paling mudah berubah. Ditinjau dari segi peranan strategis teknologi informasi, ditemukan lima
jenis tujuan dari dilakukannya investasi terhadap perangkat teknologi tersebut. Kategori pertama adalah karena alasan kelangsungan hidup perusahaan atau
bisnis itu sendiri. Kategori kedua adalah perusahaan yang hendak melakukan investasi. Kategori ketiga adalah tujuan investasi untuk memperbaiki
efektitivitas usaha, dalam arti kata melakukan apa yang diistilahkan sebagai “Do the right thing”. Kategori keempat adalah keinginan perusahaan untuk
mendapatkan suatu loncatan keunggulan kompetitif competitive advantage leap agar dapat meninggalkan para pesaing bisnisnya dengan mengembangkan
teknologi yang perusahaan lain belum memiliki. Kategori kelima adalah suatu bentuk investasi yang dilatarbelakangi oleh peranan teknologi informasi sebagai
salah satu perangkat infrastruktur yang tidak dapat dihindari keberadaannya bagi sebuah perusahaan di era global ini.
13
Universitas Sumatera Utara
Mahmood dan Mann 1993 menyatakan bahwa investasi yang mantap dalam teknologi informasi harus dipertimbangkan untuk meningkatkan
performance ekonomi dan strategi organisasi. Dengan investasi teknologi informasi yang tepat, maka perusahaan akan memiliki keunggulan kompetitif
sehingga mampu bersaing dan dapat meningkatkan kinerja perusahaan. Sircar et al. 2000 melakukan penelitian dengan membuat framework baru untuk
mengukur kinerja yaitu tidak lagi menekankan kinerja dalam arti produktivitas, namun kinerja perusahaan yang sebenarnya meliputi penjualan, aset, dan market
value. Berdasarkan penelitian yang dilakukannya diperoleh hasil hubungan yang signifikan antara investasi dalam teknologi informasi dan kinerja perusahaan.
Investasi yang dilakukan oleh perusahaan dipengaruhi oleh sejumlah faktor. Karimi et al. 1996 membuat suatu model penelitian berkaitan dengan
beberapa penelitian sebelumnya mengenai faktor yang mempengaruhi perusahaan dalam melakukan respon terhadap globalisasi. Karimi et al. 1996
menunjukkan bahwa ada tiga faktor yang menentukan respon strategik perusahaan terhadap globalisasi. Tiga faktor tersebut adalah tipologi strategi
kompetitif, kematangan teknologi informasi dan ukuran perusahaan. Sircat et.al 2000 mengklasifikasikan aset investasi teknologi informasi
menjadi 3 tiga bagian, antara lain : a.
Biaya teknologi informasi, yang terdiri dari biaya rutin yang dikeluarkan untuk gaji staf TI, pelatihan staf TI, dan biaya-biaya lainnya.
b. Nilai peralatan teknologi informasi yang dimiliki perusahaan.
c. Jumlah komputr per karyawan.
14
Universitas Sumatera Utara
Perlu disadari bahwa dalam hal investasi, selalu terjadi persaingan dalam “perebutan” alokasi dana investasi. Selain itu investasi teknologi informasi pada
umumnya masih dievaluasi seperti halnya investasi untuk sektor lain. Berdasarkan karakteristik tujuan investasi teknologi informasi perusahaan, maka
aset investasi teknologi informasi tersebut terdiri dari : a.
Infrastruktur teknologi informasi yang memberikan dasar untuk dapat berbagi layanan teknologi informasi mencakup aspek teknis dan sumber daya
manusia, misalnya server, jaringan, laptop, database pelanggan, help desk, dan pengembangn aplikasi yang digunakan oleh berbagai aplikasi teknologi
informasi. Investasi infrastruktur teknologi informasi secara jangka panjang diharapkan dapat meningkatkan kemampulabaan dan kinerja operasional
perusahaan. b.
Investasi yang bersifat transaksi transactional, yaitu dibuat untuk mengotomasi proses, memangkas biaya, dan meningkatkan volume bisnis
perusahaan. Investasi seperti ini diharapkan dapat dengan cepat mereduksi biaya operasional perusahaan.
c. Investasi yang bersifat informatif informational, yaitu memberikan
informasi untuk manajemen, akuntansi, pelaporan dan komunikasi internal perusahaan kepada pihak pelanggan, pemasok dan regulator. Diharapkan
investasi informatif ini dapat memperkuat sistem pelaporan, fungsi kontrol, mempermudah pengumpulan data dan pengambilan keputusan, mengurangi
biaya, dan mengidentifikasi peluang-peluang baru untuk meningkatkan pendapatan dan kemampulabaan.
15
Universitas Sumatera Utara
d. Investasi yang bersifat strategis, yaitu berupa reposisi perusahaan dalam pasar
melalui pengembangan produk baru, jasa ataupun proses bisnis. Investasi strategis yang sukses akan mengubah sistem pelayanan jasa atau proses
perusahaan dalam industri, namun manjadi tidak strategis ketika kompetitor mengkomoditikan kemampuannya.
Ada beberapa isu penting yang perlu diperhatikan oleh mereka yang diberi kewenangan untuk melakukan investasi teknologi informasi. Pertama,
dianjurkan untuk menentukan dasar-dasar pertimbangan dalam investasi. Tidak selalu nilai manfaat investasi teknologi informasi harus dihitung menggunakan
ROI, perlu dipertimbangkan pula faktor-faktor non-teknologi, seperti apakah investasi teknologi informasi akan berpotensi meningkatkan penjualan, kepuasan
pelanggan, tingkat keuntungan dan lain sebagainya. Guna memudahkan dalam mengukur manfaat, khususnya manfaat keuangan, bagi perusahaan yang akan
mengimplementasikan teknologi informasi dalam skala luas dan bersifat strategis perlu mempertimbangkan untuk meninjau kembali perlakuan akuntansi
yang akan digunakan untuk menilai kinerja investasi teknologi informasi. Data akuntansi sangat penting dalam menghitung manfaat investasi teknologi
informasi. Setelah identifikasi dasar-dasar pertimbangan dilakukan, maka langkah
kedua adalah menentukan prioritas, dengan memperhatikan cakupan manfaat bisnis dan ekonomi, keterbatasan sumber daya, dan faktor lainnya.
Bagaimanapun, dari semua pertimbangan di atas perlu dipilih dan dipilah mana yang harus didahulukan dari lainnya. Prioritas penting terutama jika sumber
16
Universitas Sumatera Utara
daya perusahaan tidak mencukupi semua kebutuhan investasi teknologi informasi.
2.1.5 Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Keputusan Investasi dalam Teknologi Informasi