Fund Distribution for Social and Political Activities
Laporan Tahunan 2016 |
BANKALTIM
289
2016 annual report |
BANKALTIM
• Kebijakan rencana kelangsungan usaha business continuity plan atau
business continuity management. c. Kecukupan proses identifkasi,
pengukuran, pemantauan, dan pengendalian risiko serta Sistem
Informasi Manajemen Risiko Kegiatan proses identiikasi,
pengukuran, pemantauan, dan pengendalian risiko bank dinilai cukup
memadai.
• Proses identiikasi yang dilakukan dengan melakukan analisis
karakteristik Risiko yang melekat pada Bankdan Risiko dari produk
dan kegiatan usaha Bank.
• Proses pengukuran yang diterapkan oleh Bank masih bersifat standar
sesuai dengan ketentuan Otoritas Jasa Keuangan dan bank belum
mengembangkan pengukuran dengan metode internal, Untuk
melengkapi system pengukuran Risiko dengan cara melakukan Stress
testing dengan menggunakan skenario tertentu guna melihat
sensivitas kinerja bank.
• Proses pemantauan risiko telah dituangkan dalam suatu prosedur
pemantauan risiko dan berjalan cukup efektif.
• Proses pengendalian risiko disesuaikan dengan eksposure risiko
maupun tingkat risiko yang akan diambil Bank, diantaranya dengan
metode mitigasi risko.
• Sistem informasi manajemen risiko Bank dinilai masih cukup memadai
dan terus dilakukan penyempurnaan didalam pelaksanaannya serta tepat
waktu.
d. Sistem pengendalian intern yang menyeluruh
Proses sistem pengendalian intern Bank cukup efektif ditandai dengan
berjalannya antara lain:
• Penetapan wewenang dan tanggung jawab untuk pemantauan
kepatuhan kebijakan, prosedur, dan limit;
• Policy of business continuity plan business continuity plan or business
continuity management. c. The adequacy of the process of
identiication, measurement, monitoring, and controlling risks as well as the Risk
Management Information System. Activities of identiication, measurement,
monitoring, and controlling bank risk was considered good enough.
• The identiication process carried out by did risk characteristic analysis
attahced in Bank and risk of Bank’s product and business activites.
• The measuring process applied by the Bank is still considered standard
in accordance with Otoritas Jasa Keuangan and the bank has not
developed measurment by internal method, To complete the risk
measurement system by conducting stress testing by using certain
scenario to see the sensitivity of Bank’s performance.
• The process of risk monitoring have been set out in a risk monitoring
procedure and runs quite efective. • The process of risk control and risk
exposure is adjusted to risk exposure and risk lavel to be taken by the
Bank,such as by mitigation method.
• Bank risk management information system is still considered adequate and
is being continously improved in its implementation as well as punctual.
d. Comprehensive internal control system The process of the Bank’s internal control
system is efective, marked by the implementation of:
• Determination of authority and responsibility for monitoring
compliance to policies, procedures and limits;
Laporan Tahunan 2016 |
BANKALTIM
2016 annual report |
BANKALTIM
290
• Struktur organisasi yang menggambarkan secara jelas tugas
dan tanggung jawab masing- masing unit dan individu;
• Pelaporan Keuangan dan kegiatan operasional yang akurat dan tepat
waktu; • Dokumentasi secara lengkap
dan memadai terhadap cakupan, prosedur-prosedur operasional,
temuan audit, serta tanggapan pengurus Bank berdasarkan hasil
audit;
• Veriikasi dan kaji ulang secara berkala dan berkesinambungan
terhadap penanganan kelemahan- kelemahan Bank yang bersifat
material dan tindakan pengurus Bank untuk memperbaiki
penyimpangan-penyimpangan yang terjadi.
2. Pengungkapan mengenai eksposur risiko dan penerapan Manajemen Risiko Bank
secara khusus, yang terdiri dari: a. Risiko Kredit
Risiko Kredit adalah risiko akibat kegagalan debitur danatau pihak lain
dalam memenuhi kewajiban kepada Bank.
1. Pengungkapan umum, yang terdiri dari:
a Pengungkapan kualitatif, yang mencakup antara lain:
informasi mengenai penerapan manajemen risiko untuk risiko
kredit, termasuk: 1. Organisasi Manajemen Risiko
Kredit Organisasi manajemen risiko
pasar Bank Pembangunan Daerah Kalimantan Timur
sesuai dengan SK Direksi Nomor 191SKBPD-PST
XI2011 Tentang Buku Pedoman Perusahaan BPP
Prosedur Manajemen Risiko Bank Pembangunan Daerah
Kalimantan Timur, terdiri dari:
i. unit bisnis yang melaksanakan aktivitas
pemberian kredit atau penyediaan dana;
• The organizational structure that clearly illustrates the duties and
responsibilities of each unit and individual;
• Financial and operations activities reporting that accurate and punctual;
• Complete and adequate documentation to the scope,
operational procedures, audit indings, as well as Bank’s management
response based on the audit results;
• Regularly and continuously veriication and review against the handling of
material weaknesses of Bank and Bank management’s actions to correct the
deviations occured.
2. Disclosure regarding risk exposures and Bank’s Risk Management application in
particular, consists of: a. Credit Risk
Credit risk is the risk from failure of the debitor and or other parties to meet
obligations to the Bank
1. Public disclosure, which consists of: a Qualitative Disclosures, which
includes such as: Information concerning the
application of risk management to credit risk, including:
1. Credit Risk Management Organization
Risk management organization of Bank
Pembangunan Daerah Kalimantan Timur based on
Board of Directors Decree No. 191 SK BPD-PST XI 2011
About Company Manual Book BPP of Risk Management
Procedures of BPD Kaltim, that consists of:
i. business unit that carry out credit or funds
provision activity;