KABUPATEN PROBOLINGGO TAHUN 2013-2018
BAB II
II-2
Gambar 2. 1 Kerangka Pemikiran Potensi Pengembangan Kawasan
2.1.1 Karakteristik dan Lokasi Wilayah 1 Luas dan Batas Wilayah Administrasi
Luas wilayah Kabupaten Probolinggo lebih kurang 1.696,17 km², terdiri dari:
a. Pemukiman : 147,74 km²
b. Persawahan : 373,13 km²
c. Tegal : 513,80 km²
d. Perkebunan : 32,81 km² e. Hutan
: 426,46 km² f.
TambakKolam : 13,99 km² g. Lain-lain
: 188,24 km² Letak geografis daerah berbatasan dengan :
• Utara : Selat Madura
• Timur : Kabupaten Situbondo dan Kabupaten Bondowoso
• Barat : Kabupaten Pasuruan
• Selatan : Kabupaten Lumajang, Kabupaten Malang dan Kabupaten Jember
Sedangkan di sebelah Utara bagian tengah terdapat Daerah Otonom yaitu Kota Probolinggo.
2 Letak dan Kondisi Geografis
Kabupaten Probolinggo merupakan salah satu kabupaten yang termasuk wilayah Provinsi Jawa Timur, berada pada posisi 7°40’- 8°10’
Lintang Selatan LS dan 112°50’-113°30’ Bujur Timur BT. Secara geografis, Kabupaten Probolinggo terletak di lereng gunung-gunung yang
KABUPATEN PROBOLINGGO TAHUN 2013-2018
BAB II
II-3
membujur dari Barat ke Timur, yakni Pegunungan Tengger, Gunung Lamongan dan Gunung Argopuro.
3 Topografi
Secara topografis, Kabupaten Probolinggo mempunyai kemiringan dan ketinggian lahan yang berbeda disejumlah wilayahnya. Tabel 2.1
menunjukkan tentang luas daerah berdasarkan kemiringan tanah.
Tabel 2. 1 Luas Daerah Berdasarkan Kemiringan Tanah
No. Kemiringan Luas Kawasan Ha Persen
1 0 - 2
48.070,55 28,34
2 2
– 15 41.721,36
24,59 3
15 – 40
20.968,52 12,36
4 40
58.856,22 34,69
Jumlah 169.616,65
100
Sumber : Badan Pertanahan Nasional Kabupaten Probolinggo
Dari Tabel 2.1 terlihat bahwa daerah yang memiliki tingkat kemiringan tanah lebih dari 40 cukup tinggi, yaitu seluas 58.856,22 Ha
34,69 dari seluruh luas daerah Kabupaten Probolinggo. Diantara luas daerah yang memiliki kemiringan tanah 40 tersebut, yang terluas
adalah di Kecamatan Sumber yaitu seluas 11.979,66 Ha 20,35 dan Kecamatan Krucil seluas 11.889,96 Ha 20,20.
Wilayah Kabupaten Probolinggo terletak pada ketinggian 0-2500 m di atas permukaan laut, tanahnya berupa tanah vulkanis yang banyak
mengandung mineral yang berasal dari ledakan gunung berapi berupa pasir dan batu, lumpur bercampur dengan tanah liat yang berwarna
kelabu kekuning-kuningan. Pada ketinggian 750- 2500 m di atas permukaan laut, cocok untuk jenis tanaman sayur-sayuran dan pada
ketinggian 150-750 m diatas permukaan laut, yang membujur dari Barat ke Timur di bagian Selatan yang berada di kaki gunung Argopuro, sangat
cocok untuk tanaman kopi, buah-buahan seperti durian, alpukat dan buah lainnya. Contoh di Kecamatan Tiris dan Kecamatan Krucil.
4
Geologi
Struktur geografis Kabupaten Probolinggo terdiri dari dataran rendah pada bagian utara, lereng-lereng gunung pada bagian tengah dan
dataran tinggi pada bagian selatan, dengan tingkat kesuburan dan pola
KABUPATEN PROBOLINGGO TAHUN 2013-2018
BAB II
II-4
penggunaan tanah yang berbeda. Sedangkan bentuk permukaan daratan di Kabupaten Probolinggo di klasifikasikan atas 3 tiga jenis, yaitu :
a Dataran rendah dan tanah pesisir dengan ketinggian 0 – 100 m
diatas permukaan laut. Daerah ini membentang di sepanjang pantai utara mulai dari Barat ke Timur kemudian membujur ke Selatan.
b Daerah perbukitan dengan ketinggian 100-1.000 m diatas permukaan laut. Daerah ini terletak di wilayah bagian Tengah sepanjang
Pegunungan Tengger serta pada bagian selatan sisi Timur sekitar Gunung Lamongan.
c Daerah pegunungan dengan ketinggian diatas 1.000 m dari permukaan laut. Daerah ini terletak di sebelah Barat Daya yaitu
sekitar Pegunungan Tengger dan sebelah Tenggara yaitu di sekitar Gunung Argopuro.
5 Hidrologi
Terdapat 25 sungai yang mengalir dan mengairi wilayah Kabupaten Probolinggo. Sungai terpanjang adalah Rondoningo dengan panjang 95,2
km, sedangkan sungai terpendek adalah Afour Bujel dengan panjang hanya 2 km saja. Hulu sungai-sungai tersebut kebanyakan berada di
bagian tengah maupun selatan wilayah Kabupaten Probolinggo merupakan daerah agak tinggi dan banyak terdapat hutan yang
bermuara di Selat Madura. Sungai-sungai yang terdapat di Kabupaten Probolinggo sebagian besar digunakan irigasi disamping untuk industri,
air minum dan mandi cuci. Sungai-sungai yang mengalir di wilayah Kabupaten Probolinggo tersebut sangat dipengaruhi oleh iklim yang
berlangsung tiap tahun. Pada saat musim kemarau, sebagian besar sungai yang mengalir mengalami kekeringan kecuali sungai-sungai besar
yaitu sungai-sungai utama yang masih tergenang terus sepanjang tahun.
Tabel 2. 2 Panjang, Lebar, Debit Air dan Baku Lahan Sungai
Di Kabupaten Probolinggo
No. Nama Sungai
Panjang km
Lebar m
Debit Air Minimum
Baku Lahan Ha
1 K. Rondoningo
95,20 26,00
± 200 3.357
2 K. Pandan Laras
43,50 26,00
± 1.300 2.847
3 K. Kertosono
39,70 25,00
± 100 570
4 K. Kandang Jati
8,00 8,00
± 100 507
5 K. Besuk
13,20 8,00
± 100-200 173
KABUPATEN PROBOLINGGO TAHUN 2013-2018
BAB II
II-5 No.
Nama Sungai Panjang
km Lebar
m Debit Air
Minimum Baku Lahan
Ha
6 K. Jabung
20,50 8,00
± 300 465
7 K. Pancarlagas
85,70 50,00
± 200 3.303
8 K. Legundi
12,50 6,00
- -
9 K. Paiton
18,00 20,00
± 100 454
10 K. Kresek
24,50 25,00
± 100 786
11 K. Taman
24,10 12,00
± 5-10 240
12 K. Curah Manjangan
5,00 9,00
± 50 34
13 K. Klumprit
12,50 12,00
± 50 53
14 K. LumbangBayeman
17,50 13,00
± 75 125
15 K. Blibis
20,00 15,00
- -
16 K. Blabo
10,00 10,00
± 50 213
17 K. Besi
15,50 15,00
± 5 - 10 183
18 K. Patalan
22,50 18,00
± 50 72
19 K. Kedung Galeng
38,00 35,00
± 100 564
20 K. Banyubiru
11,00 18,00
± 300 697
21 K. Gending
20,00 20,00
± 300 -
22 K. Klaseman
11,00 15,00
± 100-200 -
23 K. Pekalen
35,10 35,00
± 3.300 6.983
24 Afour Bujel
2,00 5,00
- -
25 K. Lawean
16,70 25,00
± 200 369
Sumber : Dinas PU Pengairan Kabupaten Probolinggo
Di Kabupaten Probolinggo juga terdapat danauranu yaitu Ranu Segaran, Ranu Agung dan Ranu Petak Taman Hidup yang belum
didayagunakan sebagaimana mestinya. Selain air hujan dan air permukaan, maka air tanah juga merupakan sumber air yang potensial di
Kabupaten Probolinggo. Air tanah antara lain dijumpai dalam bentuk sumur dangkal maupun sumur dalam. Adapun wilayah yang cukup
potensial air tanahnya antara lain ialah wilayah bagian utara dan bagian tengah yakni meliputi wilayah Paiton, Kraksaan, Pajarakan, Gending,
Dringu, Sumberasih dan Tongas. Selain itu di Kabupaten Probolinggo juga dijumpai sumber-sumber mata air. Mata air tersebut umumnya
mengalir terus-menerus sepanjang tahun. Sumber mata air tersebut terutama terdapat di Kecamatan Sumber, Sukapura, Tegalsiwalan,
Dringu, Tiris dan Krucil. Selain itu tercatat pula sumur yang umumnya berupa sumur gali dan
beberapa sumur bor. Kedalaman dari sumur-sumur gali berkisar 3 – 30
m. Kedalaman ini berarti air tanah dangkal sampai sedang dan sangat dipengaruhi oleh keadaan iklim, sedangkan kedalaman sumur bor yang
KABUPATEN PROBOLINGGO TAHUN 2013-2018
BAB II
II-6
merupakan air tanah dalam berkisar 40-200 m. Sumur bor yang sudah ada mempunyai debit yang cukup besar, sebagian untuk kebutuhan air
minum dan sebagian besar lainnya diperuntukkan irigasi, hal ini mengingat pada saat musim kemarau sebagian besar daerah mengalami
kekeringan. Ditinjau dari sisi kedalaman air tanah, 62,56 dari luas wilayah
Kabupaten Probolinggo memiliki kedalaman 90 m; seluas 11,17 kedalaman air tanahnya antara 60 -90 m; dan selebihnya 26,27
mempunyai kedalaman air tanah 60 m.
6 Klimatologi
Lokasi Kabupaten Probolinggo yang berada di sekitar garis katulistiwa menyebabkan daerah ini mengalami perubahan iklim dua jenis
setiap tahun, yaitu musim kemarau dan musim penghujan. Musim kemarau berkisar pada bulan April hingga Oktober, sedangkan musim
penghujan dari bulan Oktober hingga April. Curah hujan yang cukup tinggi terjadi pada bulan Desember
sampai dengan Maret. Curah hujan selama tahun 2011 berkisar antara 1.100-1.700 mm untuk dataran rendah, dan berkisar 1.700-5.700 mm
untuk dataran tinggi dengan rata-rata intensitas hujan sebesar 24,211 mmhari. Jumlah curah hujan rata-rata dalam setahun di Kabupaten
Probolinggo sebesar 1.713 mmtahun dengan hari hujan rata-rata 75.41 hari. Suhu udara beragam rata-rata antara 27
C hingga 32C pada bagian Utara, sedangkan di wilayah pegunungan Argopuro dan Tengger,
yaitu di Kecamatan Tiris, Krucil, Sumber dan Sukapura suhu udaranya berkisar antara 5
C hingga 15C. Di antara dua musim tersebut terdapat musim pancaroba, di mana
biasanya ditandai dengan tiupan angin kering yang cukup kencang yang biasa disebut “Angin Gending”.
7 Penggunaan Lahan
Kawasan budidaya adalah kawasan yang ditetapkan sebagai fungsi utama untuk dibudidayakan atas dasar kondisi dan potensi sumber daya
alam, sumber daya manusia dan sumber daya buatan. Klasifikasi kawasan budidaya meliputi kawasan perkotaan dan kawasan pedesaan,
dengan berbagai jenis peruntukan dapat dilihat pada tabel di bawah ini :
KABUPATEN PROBOLINGGO TAHUN 2013-2018
BAB II
II-7
Tabel 2. 3 Luas Peruntukan Kawasan Budidaya Ha
No. Peruntukan
Luas Persen
Peruntukan
1 Hutan
55.796,68 32,89 Hutan
2 Tegal
52.801,95 31,13 Tegal
3 Sawah
38.509,00 22,70 Sawah
4 PerkampunganPermukiman
12.904,04 7,60 PerkampunganPermukiman
5 Perkebunan SwastaRakyat
2.009,30 1,18 Perkebunan SwastaRakyat
6 Tanah RusakPadang Rumput
2.413,96 1,42 Tanah RusakPadang Rumput
7 Tambak
1.320,06 0,77 Tambak
8 Kebun Campur
1.186,57 0,69 Kebun Campur
9 Industri
866,56 0,51 Industri
10 Hutan Rakyat
625,32 0,37 Hutan Rakyat
11 DanauRawa
138,00 0,08 DanauRawa
12 Lain-lain
1.045,36 0,66 Lain-lain
Jumlah 169.616,80
100 Jumlah
Sumber : Badan Pertanahan Nasional Kabupaten Probolinggo
Dari Tabel 2.3 terlihat bahwa peruntukan lahan di Kabupaten Probolinggo didominasi oleh hutan 32,89, tegalan 31,13, serta
persawahan 22,70. Sedangkan lahan permukiman yang merupakan kawasan terbangunnya hanya meliputi 7,60 dari seluruh luas lahan.
Berdasarkan Rencana Tata Ruang Wilayah Kabupaten Probolinggo Tahun 2010, rencana peruntukan kawasan budidaya yang ditetapkan
dapat dilihat pada Tabel 2.4.
Tabel 2. 4 Luas Kawasan Budidaya Ha
No. Kawasan Budidaya
Luas Kawasan
Persen
1 Kawasan Hutan Produksi
28.829,10 17,00
2 Kawasan Pertanian Peternakan
40.081,07 23,63
3 Kawasan Perkebunan
38.649,00 22,79
4 Kawasan Perikanan
3.227,00 1,90
5 Kawasan Pariwisata
1.700,00 1,00
6 Kawasan Permukiman
18.248,00 10,76
7 Kawasan Perindustrian
3.272,00 1,93
8 Kawasan Pertambangan
10,00 0,01
9 Kawasan Khusus
1.550,00 0,91
Luas Kawasan Budidaya 135.566,17
79,93 Luas Kabupaten Probolinggo
169.616,80 100
Sumber : Badan Pertanahan Nasional Kabupaten Probolinggo- PDPP
KABUPATEN PROBOLINGGO TAHUN 2013-2018
BAB II
II-8
Kawasan lindung adalah kawasan yang ditetapkan dengan fungsi utama melindungi kelestarian lingkungan hidup yang mencakup sumber
alam, sumber daya buatan dan nilai sejarah serta budaya bangsa guna kepentingan pembangunan berkelanjutan.
Salah satu kawasan lindung yang perlu terus menerus dimantapkan adalah kawasan suaka alam. Kawasan ini di Kabupaten Probolinggo
telah ditetapkan sesuai dengan arahan RTRW Provinsi Jawa Timur. Pada dasarnya pemantapan kawasan ini bertujuan untuk melestarikan
lingkungan dan melindungi biota, ekosistem, ilmu pengetahuan dan pembangunan pada umumnya. Perlindungan kawasan suaka alam terdiri
dari cagar alam, suaka margasatwa, hutan wisata, daerah perlindungan plasma nutfah dan daerah pengungsian satwa. Kawasan suaka alam
selain untuk mempertahankan kelestarian alam itu sendiri, juga berperan dalam pengembangan dunia ilmu pengetahuan dan kegiatan wisata.
Pemanfaatan untuk pengembangan ilmu pengetahuan dan kegiatan wisata tetap harus berdasarkan pada konsepsi menjaga kawasan suaka
alam itu sendiri, termasuk dalam kawasan suaka alam Taman Nasional Bromo Tengger Semeru. Jenis kawasan lindung di Kabupaten
Probolinggo yang akan dikembangkan dalam 5 Tahun ke depan antara lain kawasan suaka alam, hutan lindung, sempadan sungai, dan
sempadan pantai. Luas rencana kawasan lindung di Kabupaten Probolinggo sampai dengan Tahun 2013 dapat dilihat pada Tabel 2.5.
Tabel 2. 5 Rencana Kawasan Lindung Tahun 2013 Ha
No Jenis Kawasan Lindung
Luas Kawasan Persen
1. Kawasan Suaka Alam
5.859,50 16,25
2. Hutan Lindung
25.998,53 72,08
3. Sempadan Sungai
3.585,00 9,94
4. Sempadan Pantai
625,00 1,73
Jumlah 36.068,03
100
Sumber : Hasil Rencana RTRW-PDPP
Dari tabel 2.6 diatas dapat diamati bahwa di kabupaten Probolinggo rencana kawasan untuk hutan lindung menempati wilayah paling luas
dengan luas kaawasan sebesar 72,08 . Sedangkan yang menjadi rencana luas kawasan lindung yang terluas ke dua adalah kawasan
suaka alam dengan luas sebesar 16,25 . Hal ini disebabkan karena
KABUPATEN PROBOLINGGO TAHUN 2013-2018
BAB II
II-9
masih banyak kawasan di kabupaten probolinggo yang masih asri dan potensial untuk dijadikan kawasan tersebut.
2.1.2 Potensi Pengembangan Wilayah