Model Dan Teknik Analisis Data

Sumber data diperoleh dari Departemen Tenaga Kerja dan Transmigrasi Provinsi Sumatera Utara. Data Kebutuhan Hidup Layak KHL dan Upah Minimum Provinsi UMP yang dikeluarkan oleh Departemen Tenaga Kerja Transmigrasi ini telah melalui proses penyeleksian dan disetujui oleh Gubernur sesuai dengan Undang-Undang Ketenagakerajaan yang berlaku.

3.3. Teknik Pengumpulan Data

Sesuai dengan jenis data yang diperlukan yaitu data sekunder dan sampel yang digunakan, maka metode pemgumpulan data dalam penelitian ini digunakan dengan teknik dokumentasi yang didasarkan pada hasil Survei Kebutuhan Hidup Layak KHL dan hasil keputusan Upah Minimum Provinsi UMP yang di keluarkan oleh Departemen Tenaga Kerja dan Transmigrasi untuk Provinsi Sumatera Utara yang setiap tahun selalu dilakukan penyesuaian.

3.4. Model Dan Teknik Analisis Data

Berdasarkan pada pokok permasalahan dan hipotesis yang telah dirumuskan, variabel-variabel penelitian dapat diidentifikasi sebagai berikut: 1. Variabel Independen X variabel endogen : Makanan dan minuman, sandang, perumahan, kesehatan, pendidikan dan transportasi. 2. Variabel Independen Y variabel eksogen sebagai variabel perantara : Kebutuhan Hidup Layak KHL. 3. Variabel Dependen Z variabel eksogen : Upah Minimum Provinsi UMP Pengujian hipotesis penelitian dilakukan dengan menggunakan model analisis jalur path analysis. Analisis jalur adalah model analisis data multivariat Universitas Sumatera Utara dependensi perluasan regresi yang digunakan untuk menganalisis hubungan kausal antara dua atau lebih variabel Ghozali 2005. Analisis jalur digunakan untuk menguji hipotesis hubungan asimetris yang dibangun atas dasar kajian teori tertentu, dengan tujuan untuk mengetahui pengaruh langsung dan tidak langsung seperangkat variabel penyebab terhadap variabel akibat yang dapat diobservasi secara langsung. Model yang diuji menjelaskan hubungan kausal antarvariabel yang dibangun berdasarkan kajian teori tertentu. Analisis jalur berbeda dengan teknik analisis regresi lainnya, analisis jalur memungkinkan pengujian dengan menggunakan variabel mediatinginterveningperantara Ghozali 2005. Beberapa alasan mengapa analisis jalur lebih tepat digunakan adalah sebagai berikut : 1. Hipotesis yang diuji dikembangkan dengan model kerangka konseptual yang semua hubungan bersifat asimetris dan merupakan sistem, serta model dapat dikategorikan bersifat rekursif. 2. Analisis jalur memberikan metode langsung berkaitan dengan hubungan ganda secara simultan model structural sehingga memberikan efisiensi analisis statistika. 3. Kemampuannya untuk menguji hubungan secara komprehensif dan memberikan suatu bentuk transisi analisis explanatory menuju analisis confirmatory . Bentuk transisi ini berkaitan dengan usaha yang lebih besar dalam semua lapangan study untuk mengembangkan suatu pandangan masalah secara lebih sistematis. Upaya seperti itu memerlukan kemampuan untuk menguji suatu hubungan berantai yang membentuk model yang besar, Universitas Sumatera Utara seperangkap prinsip dasar, atau suatu teori secara keseluruhan . Hal ini sangat cocok diselesaikan dengan analisis jalur path analysis. Langkah-langkah dalam pengujian analisis jalur dilakukan dengan melakukan beberapa tahapan sebagai berikut Suwarno, 2007: 1. Pengembangan diagram jalur Pengembangan model analisis jalur harus didasarkan pada hubungan kausalitas yang memiliki justifikasi teori yang kuat dan mapan. Pengembangan diagram jalur bertujuan untuk menggambarkan hubungan kausalitas yang ingin diuji. Biasanya hubungan kausalitas dinyatakan dalam bentuk persamaan yang dibuat sebelum dilakukan analisis jalur. Hubungan kausalitas itu dapat juga digambarkan dalam sebuah diagram jalur, selanjutnya bahasa program akan mengkonversi gambar menjadi persamaan dan persamaan menjadi estimasi Suwarno, 2007. Model dirancang berdasarkan konsep dan teori. Berdasarkan hubungan antar variabel secara teoritis dapat dibuat model dalam bentuk diagram jalur sebagai berikut : Universitas Sumatera Utara ρyx1 ρzx1 ρyx2 ρzx2 ρzx3 ρyx3 ρzy ρyx4 ρzx4 ρzx5 ρyx5 ρzx6 ρyx6 Gambar 3.1. Diagram Analisis Faktor Penentu Kebutuhan Hidup Layak KHL dan Upah Minimum Provinsi UMP Di Provinsi Sumatera Utara 2. Konversi diagram jalur kedalam persamaan Untuk mengetahui pola hubungan masing -masing variabel tersebut maka dapat disusun sistem persamaan strukturnya sebagai berikut : 1 Pengaruh faktor penentu Kebutuhan Hidup Layak KHL terhadap nilai Kebutuhan Hidup Layak KHL dengan persamaan sebagai berikut : Y1 = ρyx1 + ρyx2 + ρyx3 + ρyx4 + ρyx5 + ρyx6 + e1 Fungsi persamaannya, yaitu : Y1 = f x1,x2,x3,x4,x5,x6 Makanan Minuman x1 Sandang x2 Perumahan x3 Pendidikan x4 Kesehatan x5 Transportasi x6 UMP Z KHL Y Universitas Sumatera Utara 2 Pengaruh faktor penentu Kebutuhan Hidup Layak KHL terhadap Upah Minimum Provinsi UMP dengan persamaan sebagai berikut : Z = ρzx1 + ρzx2 + ρzx3 + ρzx4 + ρzx5 + ρzx6 + pzy + e2 Fungsi persamaannya : Z = f x1,x2,x3,x4,x5,x6,Y Fungsi persamaannya : Y2 = f Y Keterangan : x1 = Makanan dan Minuman x2 = Sandang x3 = Perumahan x4 = Pendidikan x5 = Kesehatan x6 = Transportasi Y = Kebutuhan Hidup Layak KHL Z = Upah Minimum Provinsi UMP e1, e2 = eror 3. Uji asumsi Langkah berikutya setelah model ditentukan adalah uji terhadap asumsi yang melandasi path analysis yang terdiri dari : 1 Uji linieritas Dalam analisis jalur hubungan antar variabel harus linier dan adiftif. Uji linearitas menggunakan curve fit dan menerapkan prinsip parsimony yaitu bilamana seluruh Universitas Sumatera Utara model signifikan atau non signifikan berarti dapat dikatakan model berbentuk linier. 2 Hanya model rekursif yang dapat dipertimbangkan Dalam path analysis hanya model rekursif yang dapat dipertimbangkan yaitu system aliran causal satu arah sedangkan pada model yang mengandung kausal resiprokal tidak dapat dilakukan anlaisis jalur. 3 Variabel endogen minimal dalam skala ukur interval Suatu data bisa dilakukan path analysis jika variabel endogen minimal dalam skala ukur interval . 4 Pengamatan dilakukan tanpa kesalahan Instrumen yang digunakan dalam penelitian harus memiliki pengukuran yang valid dan reliabel. Pada penelitian ini tidak dilakukan uji validitas dan reliabilitas karena data dikumpulkan tidak menggunakan instrument kuisioner. Data yang diperoleh merupakan data sekunder yang dipublikasikan oleh Depnakertrans Sumatera Utara dengan tanggung jawab hukum yang jelas . 4. Validitas model Terdapat dua indikator validitas model di dalam anlisis jalur yaitu koefisien determinasi total dan theory trimming. 1 Koefisien determinasi total Total keragaman data yang dapat dijelaskan oleh model diukur dengan : R 2 m = 1 – P 2 e1 P 2 e2 ...P 2 ep Dalam hal ini interprestasi terhadap Rm sama dengan interprestasi koefisien determinasi R pada analisis regresi . P ................................................ 1 2 e1 yang merupakan standar error of estimate dari model regresi dihitung dengan rumus : Universitas Sumatera Utara P 2 e1 2 Theory trimming = ............................................................... 2 Uji validasi koefiisen jalur pada setiap jalur untuk pengaruh langsung adalah sama dengan pada analisis regresi, menggunakan nilai p p-value dari uji t yaitu pengujian koefisien regresi variabel yang dibakukan secara parsial. Berdasarkan theory trimming , maka jalur yang non signifikan dibuang sehingga diperoleh model yang didukung oleh data empiris kecuali model tertentu yang didukung oleh data empiris. 5. Interpretasi Hasil Data Langkah terakhir di dalam analisis jalur adalah melakukan interprestasi hasil analisis yaitu menentukan jalur-jalur pengaruh yang signifikan dan mengidentifikasi jalur yang pengaruhnya lebih kuat yaitu dengan membandingkan besarnya koefisien jalur yang terstandar. Dalam analisis jalur di samping ada pengaruh langsung juga terdapat pengaruh tidak langsung dan pengaruh total. Koefisien beta dinamakan koefisien jalur yang merupakan pengaruh langsung, sedangkan pengaruh tidak langsung dilakukan dengan mengalikan koefisien beta dari variabel yang dilalui. Pengaruh total dihitung dengan menjumlahkan pengaruh langsung dan pengaruh tidak langsung. Uji keberartian koefisien jalur dapat dilihat dari nilai t, jika nilai t hitung t tabel maka koefisien jalur berarti pada α yang dipilih. Jika sebaliknya maka koefisien jalur tidak berarti. Atau jika nilai Sig.p- value α maka koefisien jalur berarti, jika sebaliknya maka koefisien jalur tidak berarti. Universitas Sumatera Utara 3.5. Uji Asumsi Klasik 3.5.1. Uji Normalitas