Hubungan Memiliki Riwayat Keluarga Menderita DM tipe 2 dengan Kesadaran tentang DM tipe 2

Faktor lingkungan merupakan segala sesuatu yang ada di sekitar individu dimana berpengaruh terhadap perkembangan dan perilaku seseorang. Faktor lingkungan dapat berkaitan dengan keadaan di sekitar daerah tempat tinggalnya Wawan A, 2010 dalam Rahadian 2012. Tempat tinggal merupakan tempat menetap sehari-hari. Lingkungan berpengaruh terhadap proses masuknya pengetahuan ke dalam individu yang berada dalam lingkungan tersebut Notoatmodjo, 2003 dalam Rahadian 2012 7. Tingkat ekonomi. Tingkat ekonomi akan mempengaruhi tingkah laku. Individu dengan status tingkat ekonomi yang baik umumnya memiliki sikap yang lebih positif terhadap kesehatan daripada individu yang berasal dari keluarga dengan tingkat ekonomi rendah. Faktor ekonomi berhubungan dengan kesempatan untuk mendapatkan informasi Wawan A, 2010 dan Kosnodiharjo, 1988 dalam Rahadian 2012. Beberapa cara yang dapat digunakan dalam menghitung tingkat ekonomi, salah satunya dengan menggunakan model tingkat konsumsi, model kesejahteraan keluarga, upah minimum kabupaten kota UMK dan sebagainya Cahyat, 2004 dalam Rahadian, 2012. 8. Media massa. Media massa seperti televisi, radio, surat kabar, majalah, dan penyuluhan kesehatan dapat memberikan informasi yang dapat memberikan pengaruh jangka pendek sehingga menghasilkan pengetahuan. Semakin banyak informasi mengenai suatu penyakit maka pengetahuannya mengenai penyakit tersebut pun akan meningkat Wawan A, 2007 dan Notoadmojo, 2010 dalam Rahadian, 2012 .

2.3 Hubungan Memiliki Riwayat Keluarga Menderita DM tipe 2 dengan Kesadaran tentang DM tipe 2

Sebagaimana telah dipaparkan sebelumnya, pengetahuan merupakan faktor yang memiliki pengaruh kuat terhadap perilaku seseorang. Tahapan yang paling dasar ketika seseorang dalam memperoleh pengetahuan adalah kesadaran awareness, dimana pada tahap ini seseorang sudah mengetahui stimulus tentang UNIVERSITAS SUMATERA UTARA suatu hal Notoatmojo, 2007. Kesadaran tentang DM tipe 2 merupakan hal yang penting dimiliki oleh setiap individu mengingat perilaku pencegahan terhadap penyakit ini akan dilakukan jika individu tersebut memiliki pengetahuan yang cukup tentang DM tipe 2 Wee, 2002. Kesadaran seseorang tentang suatu penyakit kronik seperti diabetes akan meningkat satu level jika ada keluarga yang menderita penyakit tersebut Al- sarayra, 2012. Hal ini terjadi oleh karena berkembangnya rasa kerentanan akan menderita penyakit yang sama seperti yang dialami oleh keluarganya, serta terdapat persepsi bahwa penyakit tersebut akan diwarisi olehnya. Persepsi ini akan cenderung meningkat karena individu yang memiliki keluarga dengan penyakit tersebut menyaksikan sendiri penderitaan yang dialami oleh keluarganya yang sedang sakit Walter, 2004. Beberapa penelitian tentang tingkat kesadaran akan penyakit DM menunjukkan bahwa kesadaran tentang DM lebih tinggi pada kelompok yang memiliki riwayat keluarga menderita DM. Pada penelitian oleh Al-sarayra et al. 2012 ditemukan bahwa dari seluruh responden pada penelitian tersebut yang memiliki riwayat keluarga DM, 65 sadar akan DM. Pada penelitian lain oleh Osman et al didapati adanya hubungan memiliki riwayat keluarga menderita DM dengan kesadaran tentang DM. Pada penelitian tersebut, dari 98 responden yang memiliki riwayat keluarga menderita DM, 65 diantaranya sadar tentang DM, sedangkan dari 202 responden yang tidak memiliki riwayat keluarga menderita DM, yang sadar akan DM hanya sebesar 32 dengan p 0.001. Hubungan adanya riwayat keluarga dengan kesadaran tentang DM juga dibuktikan pada penelitian yang dilakukan oleh McManus et al. 2006 dimana pada penelitian tersebut dilaporkan bahwa responden yang memiliki riwayat keluarga menderita DM lebih sering melakukan pemeriksaan gula darah ke dokter dibanding responden yang tidak memiliki riwayat keluarga menderita DM. Hal ini sejalan dengan hasil penelitian Al-Shafaee, et al. 2008 yang melaporkan bahwa tingginya pengetahuan tentang DM berhubungan dengan tingkat ekonomi, pendidikan serta adanya riwayat keluarga menderita DM pada responden. Namun, pada penelitian Ayiesah, et al. 2010 di Malaysia, ditemukan hasil yang berbeda UNIVERSITAS SUMATERA UTARA dimana dilaporkan bahwa memiliki riwayat keluarga menderita DM, jenis kelamin dan ras pada responden tidak memiliki hubungan yang signifikan dengan kesadaran tentang DM p 0,05. UNIVERSITAS SUMATERA UTARA 26

BAB 3 KERANGKA KONSEP DAN HIPOTESIS

3.1. Kerangka Konsep

Variabel Independen Variabel Dependen Variabel Luar Gambar 3.1. Kerangka Konsep

3.2. Definisi Operasional

Tabel 3.1. Definisi operasional penelitian Variabel Definisi Alat Ukur Cara Ukur Hasil Ukur Skala Ukur Riwayat keluarga menderita DM tipe 2 Riwayat responden memiliki keluarga keturunan yaitu: kakek, nenek, ayah, ibu dan saudara kandung menderita DM tipe 2 yang diagnosisnya dite- gakkan oleh dokter baik yang masih hidup ataupun sudah meninggal. Kue- sioner Pengi- sian kuesi- oner oleh res- ponden AdaTidak ada riwayat keluarga menderita DM tipe 2 Nominal Tingkat Pendidikan Tingkat Ekonomi Usia Ada Riwayat Keluarga Menderita Diabetes Mellitus Tipe 2 Tidak Ada Riwayat Keluarga Menderita Diabetes Mellitus Tipe 2 Sadar Tentang Diabetes Mellitus Tidak Sadar Tentang Diabetes Mellitus Sadar Tentang Diabetes Mellitus Tidak Sadar Tentang Diabetes Mellitus UNIVERSITAS SUMATERA UTARA