kemampuan dan persaingan untuk kemajuan umat islam. Dalam bidang syari‟at, mendasarkan pandanganya pada
al-
qura‟an, hadits, ijma‟, dan
qiyas.
Ini sesuai dengan dasar- dasar syari‟at yang dipakai oleh Imam
Syafi‟i. Mengenai
ijtihad
dan
taqlid
, ia berpendapat bahwa yang termasuk mujtahid ahli ijtihad mutlak adalah Imam Syafi‟i, Imam
Hanafi, Imam Malik, Dan Imam Hambali. Bagi mereka haram taklid, sedang orang-orang selain mereka, baik mujtahid Fi-Al-Mazhab,
mujtahid Al-Mufti, maupun orang-orang awammasyarakat biasa, wajib taklid kepada salah satu mazhab dari mujtahid mutlak Aziz, 1994:23.
2. Riwayat Pendidikan Syaikh Muhammad Nawawi
Syaikh Nawawi hidup di kalangan ulama. Pada masa kanak-kanak, ia belajar agama bersama saudara-saudaranya dari ayahnya sendiri. Ilmu-
ilmu yang dipelajari meliputi pengetahuan tentang
bahasa , fikih,
dan
tafsir.
Dari pengetahuan dasar itu, mendorong ia untuk meneruskan pelajarannya ke beberapa pesantren di pulau Jawa. Pendidikan
Syaikh Nawawi sebenarnya dilatar belakangi oleh minat dan semangat dari Imam
Syafi‟i yaitu imam besar yang wafat pada tahun 204 H. Ia mempunyai makalah yang tertulis sebagaimana pertanyaan di bawah ini “ untuk
mencari ilmu tinggalkanlah negerimu, berkelanalah, engkau pasti akan menemukan pengganti orang-orang yang kamu cintai, bersusah payahlah
karena sesungguhnya ketinggian derajat dan kehidupan biasa dicapai dengan kesusah payahan” Hasan., 1987:40.
Pemikiran di atas nampaknya memacu Syaikh Nawawi untuk selalu mengembara meninggalkan tanah airnya. Dalam mendalami
berbagai ilmu pengetahuan, terutama ilmu agama islam, Syaikh Nawawi menjadi terkenal di Indonesia. Bukan hanya itu saja, ia juga pandai
menerangkan kata-kata bahasa arab yang artinya tidak jelas dan sulit. Sebagaimana yang tertulis dalam syair keagamaan.
Karyanya ternyata banyak yang beredar di Negara Arab. Namun sebagian besar faham ia
perpijak pada mazhab Syafi‟iyah. Di Kairo
misalnya, ia terkenal pada
tafsiranya
, sehingga ia dijuluki dengan sebutan Sayyid „Ulama Hijaz. Secara kronologis, pedidikan Syaikh Nawawi dari
berbagai sumber tidak dijelaskan secara rinci. Hanya saja ada sebagian besar yang mengatakan bahwa cara belajar ia berpindah-pindah dari guru
ke guru yang lain.
Guru-guru yang terkenal adalah Sayyid Ahmad Nahrawi, Sayyid Ahmad Dinyati, dan Ahmad Zaini Dahlan. Ketiga guru ia ini yang berada
di Makkah. Sedangkan di Madinah ia belajar dengan Muhammad Khatib Al Hanbali. Dan selanjutnya ia melenjutkan pelajarannya pada ulama-
ulama besar di Mesir dan Syam Syiria Hasan, 1987:41.
3. Silsilah Syaikh Nawawi
Syaikh Nawawi mempunyai garis keturunan ayah dan ibu. Adapun garis keturunan ayah adalah sebagai berikut: Kyai Umar bin Kyai Ali bin
Ki Jamat bin Ki Janta bin Mas Bugil bin Ki Maskun bin Ki Masnun bin Ki Wasmi bin Tajul „Arusy Tanara bin Maulana Hasanuddin bin Maulana
Syari Hidayatullah Cirebon Abdullah bin Ali bin Raja Amatuddin Abdullah bin Ali Nuruddin bin Malik bin Sayyid Muhammad bin Shahib
Mirabath bin Sayyid Qoli‟ Qosim bin sayyid Ali bin Imam Ubaidilah bin Imam Isa Naqib bin Imam Ali Al Ridhi bin Imam Ja‟far Al Shadiq bin
Imam Ali Al Baqir bin Imam Ali Zainal Abiding bin Sayyiduna Fatimah Zahra binti Muhammad SAW.
Adapun silsilah ibu dari sebagai berikut: Imam Nawawi bin Nyi Zubaidah binti Muhammad Singaraja bin Kyai Ali bin Ki Jamad bin Ki
Janta Bin Ki Masyarakat Bugil bin Ki Masnun bin Maulana Hasanuddin Banten bin Maulana Syarif Hidayatullah Cirebon bin Raja amatuddin
Abdullah bin Ali Nuruddin bin Maulana Jamaluddin Akbar Husain bin Imam Amir Abdullah Malik bin Sayyid Alwi bin Sayyid Muhammad
Shahib Mirbath bin Sayyid Ali Khali‟qosim bin Sayyid Ali Alwi Bin Imam Ubaidillah binMuhammad Muhajid Ilallah bin Imam Isa Al Naqib
Imam Muhammad Naqib bin Imam Muhammad Naqib bin Imam Ali Al Ridhi bin Imam Ja‟far Al
Shadiq bin Imam Muhammad Al Baqli bin Sayyiduna Husain bin Sayyiduna Fatimah Zahra binti Muhammad SAW.
Untuk lebih jelasnya tentang silsilah Syaikh Nawawi dapat dilihat dari skema berikut:
Ahmad Muhajir Ilallahi Muhammad Saw
Sayyidatina Fatimah Zahra
Imam Ali Zainal Abidin
Imam Muhammas Al Baqir
Imam Ja‟far As-Shadiq Sayyiduna Husain
Imam Ali Al Ridha
Imam Ubaidillah
Amir Abdullah Malik Sayyid Alwi