PERUMUSAN MASALAH P E N D A H U L U A N

3 tertinggal maupun proyek lainnya, namun sampai saat ini belum mencapai tujuan yang diharapkan, karena kejadian penyakit diare masih belum menurun. Apabila diare pada balita ini tidak ditangani secara maksimal dari berbagai sektor dan bukan hanya tanggung jawab pemerintah saja tetapi masyarakatpun diharapkan dapat ikut serta menanggulangi dan mencegah terjadinya diare pada balita ini, karena apabila hal itu tidak dilaksanakan maka dapat menimbulkan kerugian baik itu kehilangan biaya untuk pengobatan yang cukup besar ataupun dapat pula menimbulkan kematian pada balita yang terkena diare. 9,19,33 Dengan memperhatikan data-data tersebut diatas dimana di wilayah kerja Kabupaten Semarang kasus diare masih tinggi 34.464 kasus, diare balita sebanyak 29,51 dari seluruh kasus diare, padahal cakupan sarana kesehatan lingkungan sudah cukup memadai cakupan air bersih 64,19 , cakupan jamban keluarga 87,43 dan rumah sehat 83,97 . Untuk mengetahui kenapa penyakit diare pada balita di wilayah kerja Kabupaten Semarang masih tinggi, maka dilakukan penelitian ini, berdasarkan latar belakang diatas kami akan mencari faktor risiko apa saja yang mempengaruhi terjadinya penyakit diare terutama diare balita di Kabupaten Semarang.

B. PERUMUSAN MASALAH

Program pencegahan dan pemberantasan penyakit diare terutama diare balita telah dilakukan dengan berbagai kegiatan dan dengan bekerjasama baik dengan masyarakat maupun berbagai sektor yang terkait,namun masih didapatkan hasil yang masih kurang sesuai dengan yang diharapkan yaitu dapat disusun sebagai berikut diantaranya : 1. Kasus diare pada anak balita di Kabupaten Semarang masih cukup tinggi. Pada tahun 2001 terdapat sebanyak 10.171 balita 29,51 dari seluruh kasus diare. 2. Angka cakupan air bersih baru mencapai 64,19 . 3. Angka cakupan jamban keluarga sebesar 87,43 . 4. Tingkat pendidikan yang rendah 73,43 dibawah SLTP, 5. Kebiasaan memberi makanan tambahan dini pada bayi 79,6 . Dari fakta tersebut maka muncul rumusan permasalahan yaitu Faktor-faktor risiko karakteristik, perilaku dalam pencegahan dan lingkungan apa yang mempengaruhi terjadinya 4 kejadian diare pada balita ? “, dengan rincian permasalahan yang dapat dikemukakan adalah : 1 Apakah umur balita 0 – 24 bulan berisiko terhadap kejadian diare pada balita ? 2 Apakah status gizi yang buruk berisiko terhadap kejadian diare pada balita ? 3 Apakah umur pengasuh balita =20 dan 30 tahun berisiko terhadap kejadian diare pada balita ? 4 Apakah tingkat pendidikan pengasuh balita yang rendah berisiko terhadap kejadian diare? 5 Apakah perilaku tidak mencuci tangan sebelum makan berisiko terhadap kejadian diare pada balita ? 6 Apakah perilaku tidak mencuci peralatan makan dengan bersih sebelum digunakan berisiko terhadap kejadian diare pada balita ? 7 Apakah perilaku tidak mencuci bahan makanan dengan air bersih berisiko terhadap kejadian diare pada balita ? 8 Apakah perilaku tidak mencuci tangan dengan sabun setelah buang air besar berisiko terhadap kejadian diare pada balita ? 9 Apakah perilaku tidak merebus air minum sebelum diminum berisiko terhadap kejadian diare pada balita ? 10 Apakah kebiasaan memberi makan anak diluar rumah berisiko terhadap kejadian diare pada balita ? 11 Apakah tingkat kepadatan perumahan yang tinggi berisiko terhadap kejadian diare pada balita ? 12 Apakah ketersediaan sarana air bersih berisiko terhadap kejadian diare pada balita ? 13 Apakah pemanfaatan sarana air bersih berisiko terhadap kejadian diare pada balita? 14 Apakah kualitas air bersih yang jelek berisiko terhadap kejadian diare pada balita ? 15 Apakah ketersediaan sarana jamban keluarga berisiko terhadap kejadian diare pada balita ? 5 16 Apakah pemanfaatan jamban keluarga berisiko terhadap kejadian diare pada balita?

C. TUJUAN 1. Tujuan Umum: