Gambar 3.1 Metode pengukuran zona hambat bakteri endofit terhadap koloni
jamur; A. Koloni jamur; B. Zona hambat bakteri endofit terhadap koloni jamur; C. Titik tengah jamur diletakkan; D. Koloni bakteri
endofit; X. Diameter koloni jamur yang terhambat pertumbuhannya; Y. Diameter koloni jamur normal. hambat yang terbentuk di sekitar
koloni Suryanto et al., 2006.
Pengukuran jari-jari zona hambat bakteri dilakukan dengan menggunakan jangka sorong. Jari-jari zona hambat bakteri endofit
=
Keterangan: Y= Diameter jamur yang tidak terhambat. X= Dimeter jamur yang terhambat
.
3.8 Ekstraksi Bahan Antimikroba dari Bakteri Endofit dengan Pelarut
Metanol
Ekstraksi bahan metabolit sekunder bakteri yang memiliki aktivitas antimikroba dilakukan berdasarkan metode yang pernah dilakukan oleh Nofiani et
al. 2009 yang dimodifikasi dapat dilihat pada Lampiran E hlm. 43. Dua bakteri endofit yang memiliki aktivitas penghambatan yang berpotensi dibuat suspensi
dengan dengan OD
600
≈ 0,5 setara 10
8
CFUml yang diukur dengan menggunakan spektrofotometer. Suspensi bakteri endofit tersebut disebarkan dengan cotton bud
pada permukaan media padat NA sebanyak 5 petri dan diinkubasi selama 5-6 hari. Media padat tersebut selanjutnya dipotong kecil-kecil dan direndam dengan
metanol sebanyak 150 ml dalam Erlenmeyer selama 72 jam dan dibungkus dengan alumunium foil untuk menghindari kerusakan karena cahaya. Maserat
diambil dengan cara disaring dengan kertas saring. Perendaman dilakukan sebanyak 3 kali. Semua maserat yang terkumpul disentrifugasi pada kecepatan
5000 rpm selama 15 menit. Supernatan dipekatkan dengan menggunakan Y
X B
D A
C
Universitas Sumatera Utara
evaporator putar dengan suhu tidak lebih dari 50 ± 2 ºC untuk memisahkan pelarut metanol dengan ekstraknya sampai diperoleh ekstrak yang siap untuk digunakan
Suryanto, 2006.
3.9 Uji Aktivitas Ekstrak Metanol Bakteri Endofit terhadap Beberapa Mikroba Patogen
Pada uji aktivitas ekstrak metanol bakteri endofit terhadap bakteri dan jamur patogen digunakan media MHA dapat dilihat pada Lampiran F dan G hlm.
44-45. Pada media ditumbuhkan beberapa mikroba patogen dengan cara hapusan suspensi yang sudah disesuaikan dengan dengan OD
600
≈ 0,5 setara 10
8
CFUml yang diukur dengan menggunakan spektrofotometer, khusus untuk jamur patogen
A. flavus terlebih dahulu diinokulasikan pada media selama 2-3 hari dengan suhu ruang 25
–30 ºC dengan menggunakan cork borer. Masing-masing ekstrak metanol bakteri endofit dilarutkan dengan DMSO dengan konsentrasi masing-
masing 40, 60, 80 dan 100. Larutan DMSO digunakan untuk kontrol -, sedangkan kontrol + pada bakteri digunakan kertas cakram kloramfenikol 10
μg dan untuk jamur digunakan kertas cakram nystatin.
Selanjutnya sebanyak 10 μl ekstrak bakteri endofit yang sudah diencerkan degan DMSO diteteskan pada
kertas cakram kosong dengan menggunakan mikropipet kemudian diletakkan pada media yang sudah diinokulasikan mikroba patogen. Pengujian kemampuan
ekstrak metanol bakteri endofit dilakukan dengan uji cakram metode Kirby- Bauer. Cawan uji kemudian diinkubasi pada suhu ruang 25-30
o
C selama 1-3 hari. Aktivitas antibiotik bakteri endofit ditunjukkan dengan adanya zona hambat pada
pertumbuhan mikroba patogen di sekitar koloni, kemudian diamati dan diukur diamer zona hambat yang terbentuk.
3.10 Pengamatan Hifa Abnormal