BAB II TINJAUAN PUSTAKA
II.1. STROKE PERDARAHAN INTRASEREBRAL II.1.1. Definisi
Stroke adalah suatu episode dari disfungsi neurologis yang disebabkan oleh iskemia atau hemoragik, berlangsung selama 24 jam
atau meninggal, tetapi tidak memiliki bukti yang cukup untuk diklasifikasikan Sacco dkk, 2013.
Stroke perdarahan intraserebral adalah tanda klinik disfungsi neurologis yang berkembang cepat akibat perdarahan dalam parenkim
otak yang tidak disebabkan oleh trauma Sacco dkk, 2013.
II.1.2. Epidemiologi
Insiden stroke bervariasi di berbagai negara di Eropa, diperkirakan terdapat 100 – 200 kasus stroke baru per 10.000 penduduk per tahun
Hacke dkk, 2003. Di Amerika diperkirakan terdapat lebih dari 700.000 insiden stroke per tahun, yang menyebabkan lebih dari 160.000 kematian
per tahun, dengan 4,8 juta penderita stroke yang bertahan hidup Goldstein dkk, 2006.
Meskipun dapat mengenai semua usia, insiden stroke meningkat dengan bertambahnya usia dan terjadi lebih banyak pada wanita usia
yang lebih muda. Perbandingan insidens pria dan wanita pada umur 55 –
11
Universitas Sumatera Utara
64 tahun adalah 1,25; pada umur 65 – 74 tahun adalah 1,50; 75 – 84 tahun adalah 1,07; dan pada umur 85 tahun adalah 0,76 Lloyd dkk,
2009. Dari survei ASNA di 28 RS seluruh Indonesia, diperoleh gambaran
bahwa penderita laki-laki lebih banyak dari pada perempuan dan profil usia 45 tahun yaitu 11,8, usia 45 – 64 tahun berjumlah 54,2 dan diatas
usia 65 tahun sekitar 33,5. Data-data lain dari ASNA Stroke Collaborative Study diperoleh angka kematian sebesar 24,5 Misbach
dkk, 2011. Insiden stroke perdarahan intraserebral di belahan bumi Barat
selama era CT umumnya berkisar dari 10 sampai 30 kasus per 100.000 orang. Tingkat insiden perdarahan intraserebral lebih tinggi di Asia Timur,
di mana perdarahan intraserebral tersebut memiliki persentase yang lebih besar dari semua stroke dibandingkan pada populasi Barat Flaherty dkk,
2010. Insiden perdarahan intraserebral menurun antara 1950-an dan
1980-an. Studi sebelumnya mendapatkan bahwa ada kecenderungan penurunan kejadian perdarahan intraserebral di Oxfordshire, Inggris
antara tahun 1981 dan 2006. Kejadian perdarahan intraserebral juga menurun selama tahun 1990-an di beberapa kota di Cina. Namun,
penurunan yang serupa belum terlihat dalam penelitian lain. Stabilisasi kejadian perdarahan intraserebral dalam dua dekade terakhir ini
Universitas Sumatera Utara
setidaknya sebagian disebabkan oleh deteksi dan klasifikasi yang tepat dari perdarahan kecil dengan neuroimaging modern Flaherty dkk, 2010.
Risiko perdarahan intraserebral tampaknya sedikit lebih besar pada pria dibandingkan pada wanita. Di Amerika Serikat kulit hitam dan
Hispanik memiliki insidensi jauh lebih tinggi dibandingkan kulit putih. Di antara orang kulit hitam dan Hispanik, risiko perdarahan intraserebral
paling sering pada orang muda dan setengah baya. Lokasi dominan perdarahan intraserebral dalam otak juga bervariasi dalam populasi yang
berbeda. Di Amerika Serikat, Eropa, dan Australia, perdarahan yang berasal dari periventrikular, nukleus kaudatus, kapsula interna, putamen,
globus pallidus, atau talamus adalah yang paling umum, diikuti oleh perdarahan lobar pada gray matter atau white matter subkortikal.
Sedangkan dalam sebuah studi berbasis populasi yang besar di Jepang, perdarahan lobar hanya terjadi 15 dari keseluruhan perdarahan
intraserebral Flaherty dkk, 2010.
II.1.3. Faktor Risiko