II.2.4. Dosis
Manitol biasanya diberikan dalam larutan 20 dalam dosis bolus, dibandingkan sebagai infus kontinyu. Tekanan intrakranial akan menurun
dalam 5 – 10 menit. Efek maksimum terjadi dalam waktu sekitar 60 menit dan total efek dapat berlangsung 3 – 4 jam. Pemberian bolus
meminimalkan hemokonsentrasi dan memperpanjang efek. Bolus 0,25 – 0,5 g kg diberikan selama 10 – 20 menit dapat digunakan dan diulang
tergantung pada respon. Dosis 0,25 g kg tampaknya seefektif dosis 1 g kg dalam mengurangi TIK tetapi tidak memiliki lama efek yang sama
Reilly, 1997.
II.2.5. Efek Fisiologis
Selain penggunaannya dalam industri makanan dan farmasi, manitol juga banyak digunakan dalam praktek medis untuk berbagai
indikasi Tabel 2, terutama karena sifat osmotiknya. Untuk penggunaan klinis, manitol diberikan sebagai cairan steril 10 dan 20 dalam 500 mL
air yang mengandung 50 dan 100 g manitol Shawkat dkk, 2012.
Universitas Sumatera Utara
Indikasi manitol
Menurunkan peningkatan tekanan intrakranial Menjaga fungsi ginjal perioperasi pada pasien rencana operasi jantung
dan pasien jaundice Diuresis dan mengurangi resiko gagal ginjal akut setelah transplantasi
ginjal Menjaga fungsi ginjal pada rhabdomyolysis akibat trauma dan
compartment syndrome Persiapan kolon sebelum operasi kolorektal, kolonoskopi,dan
enema barium Meningkatkan ekskresi zat toksik pada urin
Tabel 2. Kegunaan medis manitol
Dikutip dari :
Shawkat, H., Westwood, M., Mortimer, A.2012. Mannitol : a review of its clinical uses. Contin Educ Anaesth Crit Care Pain. 12:82-85.
II.2.5.1. Efek Penurunan TIK
Edema serebral terlibat dalam berbagai macam penyakit saraf seperti iskemia otak, perdarahan otak, trauma otak dan tumor otak atau
abses otak. Edema serebral yang parah harus dikelola segera untuk mencegah herniasi otak Zeng dkk, 2010.
Osmoterapi telah digunakan sejak awal abad 20 untuk mengobati TIK yang meningkat. Dasar fisiologis dan konsep osmoterapi pertama kali
diterbitkan pada 1919. Infus intravena manitol dianggap sebagai standar emas untuk penanganan TIK yang meningkat Harutjunyan dkk, 2005.
Pemantauan terus menerus TIK menunjukkan bahwa edema otak yang berkembang selama 4 sampai 14 hari dari pendarahan intraserebral
Universitas Sumatera Utara
dapat menyebabkan peningkatan TIK, yang membutuhkan perawatan. Kortikosteroid, meskipun sering digunakan untuk mengobati edema otak,
tidak meningkatkan kelangsungan hidup setelah stroke. Diuretik osmotik, terutama manitol, adalah salah satu agen yang banyak digunakan dalam
penanganan edema serebral. Manitol diperkirakan menurunkan TIK dengan cara mengurangi kadar air keseluruhan dan volume cairan
serebrospinal serta dengan mengurangi volume darah melalui vasokonstriksi. Manitol juga dapat meningkatkan perfusi otak dengan
mengurangi viskositas Bereczki dkk, 2000. Situasi di mana penurunan tekanan intrakranial yang sangat cepat
diperlukan merupakan indikasi untuk terapi dengan agen osmotik seperti manitol. Infus larutan hipertonik manitol dapat dengan cepat mengurangi
cairan otak dengan menciptakan gradien osmotik antara otak dan plasma. Ketika manitol 1 g kg diberikan selama 10 sampai 15 menit misalnya,
250 mL larutan 20 pada orang dewasa, penurunan tekanan intrakranial dari 30 sampai 60 dapat diharapkan dalam 2 sampai 4 jam. Manitol
tampaknya meningkatkan sirkulasi dengan mengurangi tekanan intrakranial serta dengan menciptakan efek langsung pada perfusi
serebral dalam mikrosirkulasi. Selain itu, manitol bertindak sebagai scavenger radikal bebas. Karena manitol secara bertahap berdifusi dari
kompartemen vaskular ke dalam sistem saraf pusat, tindakan ini dapat menyebabkan peningkatan rebound pada TIK Thiex dkk, 2007.
Universitas Sumatera Utara
II.2.5.2. Efek Proteksi Ginjal
Manitol telah digunakan sebagai agen pelindung ginjal pada penderita berisiko tinggi terkena gagal ginjal, seperti yang menjalani
operasi jantung dan pembuluh darah, transplantasi ginjal, dan pada penderita
jaundice dan
rhabdomyolysis. Namun, studi-studi menunjukkan bahwa meskipun manitol meningkatkan output urin, hal
tersebut tidak mengurangi risiko terjadinya GGA Shawkat dkk, 2012.
II.2.5.3. Efek Pada Sirkulasi Darah
Manitol dapat menginduksi peningkatan cardiac output dan tekanan pengisian, serta peningkatan sementara tekanan arterial dan tekanan
perfusi serebral. Cardiac output dapat meningkat hingga 30 sehingga menyebabkan aliran darah otak juga meningkat. Beberapa studi
menunjukkan bahwa manitol sangat mempengaruhi resistensi vaskular sistemik karena efek reologinya. Hal ini juga meningkatkan transportasi
oksigen sistemik maupun serebral Castillo dkk, 2009.
II.2.5.4. Efek Mikrosirkulasi
Manitol merupakan scavenger radikal bebas dan memiliki efek mikrosirkulasi yang kuat dengan cara meningkatkan aliran darah kapiler.
Efek ini bersifat sementara dan berdasarkan kenaikan volaemia kapiler, hal inilah yang membedakannya dari molekul osmotik aktif lainnya, seperti
Universitas Sumatera Utara
urea dan gliserol, yang tidak lagi digunakan secara klinis Castillo dkk, 2009.
II.2.6. Efek Samping