PDB per Kapita GDP per Kapita

Komponen-komponen PDB: 1. Konsumsi consumption adalah pengeluaran rumah tangga atas berbagai barang dan jasa. 2. Investasi investment adalah pembelian berbagai peralatan modal, persediaan, dan struktur bisnis, seperti pembelian yang dilakukan sebuah perusahaan dalam membangun sebuah pabrik. Investasi juga mencakup pembelian rumah baru meskipun dilakukan oleh rumah tangga, para ekonom sepakat bahwa pembelian rumah baru merupakan bagian dari investasi. 3. Pembelian atau Belanja Negara government purchases mencakup seluruh pengeluaran atas berbagai barang dan jasa yang dilakukan oleh pemerintah semua instansi, semua tingkatan mulai dari pemerintah pusat dan daerah 4. Ekspor Neto net export adalah pembelian yang dilakukan oleh pihak asing atas berbagai barang dan jasa yang diproduksi didalam negeri ekspor dikurangi oleh pembelian oleh penduduk setempat atas berbagai barang dan jasa yang diproduksi diluar negeri impor.

2.5.1 PDB per Kapita GDP per Kapita

Untuk melihat produktivitas penduduk suatu negara, sering digunakan kriteria angka output atau GDP per kapita. Pendapatan per kapita suatu masyarakat dapat diperoleh dengan membagi GDP tahun tertentu dengan jumlah penduduk populasi tahun tertentu yang bersamaan. ��� ��� ������ = GDP tahun t Populasi tahun t Universitas Sumatera Utara GDP biasanya mengalami peningkatan dari tahun ke tahun. Tapi pada saat yang sama jumlah penduduk juga umumnya mengalami kenaikan. Dengan demikian perkembangan pembangunan ekonomi tidak bisa hanya dilihat dari laju pertumbuhan ekonomi saja, tetapi juga harus mempertimbangkan faktor laju pertumbuhan penduduk. Dengan mengaitkan laju pertumbuhan ekonomi dengan laju pertumbuhan penduduk, maka kita akan mendapatkan suatu indikator jauh lebih realistis. Dari sisi pertumbuhan output per kapita, peningkatan pertumbuhan output per kapita akan mendorong pertumbuhan kredit perbankan, khususnya kredit konsumsi Barro, R.J. dan X Sala-I-Martin, 1995. Keynes menyatakan bahwa pengeluaran konsumsi C terutama tergantung dari pendapatan Y, makin tinggi pendapatan makin tinggi konsumsi. Pengeluaran konsumsi merupakan fungsi linier terhadap pendapatan C = a + bY. Kunci dari pengeluaran konsumsi adalah pendapatan. Semakin besar pendapatan maka semakin besar pengeluaran konsumsi. Konsumsi mempunyai sifat yang khusus. Pengeluaran bisa naik dikala pendapatan naik dan bahkan pengeluaran konsumsi bisa lebih cepat naiknya dari pendapatan itu sendiri. Sebaliknya konsumsi akan sulit turun di kala pendapatan turun. Ada upaya untuk tidak menurunkan pengeluaran konsumsi walau pendapatan sudah turun. Dengan kata lain, turunnya pengeluaran konsumsi lebih lambat dari pendapatan Miraza, 2006. Universitas Sumatera Utara PDRB per kapita memberikan pengaruh positif terhadap permintaan kredit konsumsi di Sumatera Utara. PDRB per kapita merupakan gambaran pendapatan rata-rata tiap penduduk di suatu wilayah. Apabila PDRB per kapita meningkat maka akan meningkatkan permintaan kredit konsumsi, karena dengan adanya kenaikan PDRB per kapita masyarakat akan terdorong untuk mengajukan kredit konsumsi karena dengan meningkatnya pendapatan maka konsumsi masyarakat akan meningkat selain itu masyarakat merasa mampu membayar angsuran dengan pendapatan yang dimilikinya. Apabila PDRB per kapita mengalami penurunan maka permintaan kredit konsumsi juga akan turun karena dengan berkurangnya pendapatan maka masyarakat akan mengurangi pengeluaran dan membatasi konsumsinya sehingga mengurangi kemampuan dan minat masyarakat untuk mengajukan kredit konsumsi.

2.6 Kurs