Prinsip-Prinsip Good Governance Good Governance Tata Pemerintahan Yang Baik

81

2. Prinsip-Prinsip Good Governance

Secara umum dapat dikatakan bahwa Good Governance merujuk kepada kualitas hubungan antara pemerintah dan warganya yang harus dilayani dan dilindungi oleh pemerintah. Good governance merujuk kepada proses pengelolaan, melalui pelibatan seluruh stake-holders, seluruh aspek kehidupan sosial, ekonomi dan politik dari suatu negara dan dalam pemanfaatan sumberdaya alam, keuangan, dan SDM untuk kepentingan masyarakat atas dasar prinsip-prinsip equality, fairness, equity, efficiency, transparansi dan akuntabilitas. Konsep good governance telah menjadi trend global yang akan menggeser konsep tradisional dari pemerintahan yang melibatkan seluruh sektor dalam masyarakat termasuk dunia swasta. Konsep unilateral pemerintahan oleh pemerintah beralih kepada konsep multi-lateral dengan melibatkan stake holders memiliki cirri- ciri sebagai berikut: a. Interaksi Akan mencakup tiga patner yaitu: pemerintah, swasta dan masyarakat dengan model-model pemerintahan governing models; co-managing, co- steering, and co-guiding antar stake-holders dalam pengaturan kehidupan sosial politik dan sosial-ekonomi. b. Kominikasi Dalam proses good governance melibatkan jaringan multi-sistem pemerintah, swasta, dan masyarakat yang melakukan sinerji untuk menghasilkan output yang berkualitas. c. Self enforcing processes Sistem pemerintahan mandiri self governing adalah kunci untuk mengatasi kekacauan dalam kondisi perubahan lingkungan dan dinamika masyarakat yang tinggi. Self governance akan menyumbang kepada tumbuhnya partisipasi dan menunjang pertumbuhan bersandar atas kemampuan diri sendiri dari masyarakat untuk berkreasi dan menciptakan stabilitas, menciptakan kemerdekaan dari saling ketergantungan, 82 menciptakan partisipasi secara demokratis dan tanggungjawab bernegara oleh setiap warga negara d. Balance of forces Konsep good governance akan menciptakan dinamika, kesatuan dalam kompleksitas, harmoni dan kerjasama untuk menciptakan sustainable development, peace and justice, dan kesempatan berusaha dalam semua sektor yang ada dalam masyarakat. e. Interdependence Good governance menciptakan saling ketergantungan yang dinamis antara pemerintah, swasta dan masyarakat melalui koordinasi, fasilitasi dan peningkatan proses governance. 70 Good governance dimaknai sebagai tata pemerintahan yang baik, yakni cara mengelola urusan-urusan publik menurut prinsip-prinsip administrasi yang akuntabel dan demokratis. Bappenas mengidentifikasikan 14 karakter yang menjadi ciri tata pemerintahan yang baik yaitu: 1. visioner 2. transparan 3. cepat tanggap 4. akuntabel 5. professional dan kompeten, 6. efisiensi dan efektif 7. desentralistis 8. demokratis 9. mendorong partisipasi masyarakat 10. mendorong kemitraan 70 Oentarto SM, I Made Suwandi dan Dodi Riyadmadji, Menggagas Format Otonomi Daerah Masa Depan, Bogor: Grafika Mardi Yuana, 2004, h.60-61 83 11. menjunjung supremasi hukum 12. ditujukan mengurangi kesenjangan 13. tanggap terhadap tuntutan dasar 14. memiliki komitmen terhadap pelestarian lingkungan hidup 71 Menurut UNDP United Nation Development Program, good governance memiliki delapan prinsip: 1. Partisipasi 2. Transparansi 3. Akuntabel 4. Efektif dan efisien 5. Kepastian hukum 6. Responsif 7. Konsensus 8. Setara dan inklusif 72 Menurut USAID United States Agency International Development, good governance memiliki 5 lima prinsip: 1. Efektifvitas 2. Keadilan 3. Partisipasi 71 Nikolaus Loy, Peran Jaringan Kebijakan Dalam Mendorong Tata Pemerintahan Yang Baik: Belajar Dari Uni Eropa dalam Warta Gubernur; Jurnal Otonomi dan Pembangunan Daerah Jakarta: APPSI, Vo.2, Tahun 1, Februari 2007, h. 38 72 Samodra Wibawa, Look.Cit.. 84 4. Akuntabilitas 5. Transparansi Komisi Eropa menyebutkan lima ciri good governance yaitu: 1. terbuka 2. partisipatif 3. bertanggungjawab 4. efektif 5. koheren 73 Dari beberapa prinsip-prinsip good governance di atas dapat disimpulkan bahwa dalam pencapaian good governance harus ada partisipasi aktif masyarakat, transparansi, akuntabilitas, efektif dan efisien serta kepastian hukum.

3. Asas-Asas Umum Penyelengaraan Pemerintahan